MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan mengintervensi harga melalui subsidi 15 sampai 20 persen di tiap item harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah yang berlangsung di 151 titik kelurahan Kota Medan pada 1 Juni 2016.
“Rencana awalnya tanggal 26 Mei, tapi karena jadwal Pak Wali Kota berhalangan, maka dirombak menjadi tanggal 1 Juni,” kata Plt Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan Qamarul Fattah didampingi Assisten Kessos Erwin Lubis kepada wartawan, Rabu (25/5).
Pemko telah bekerjasama dengan distributor dalam penyediaan kebutuhan bahan pokok seperti beras sebanyak 271 ton, gula sebanyak 900 ton, tepung 226 ton, telur 4,55 juta butir, minyak 272 ribu liter (dalam kemasan), kacang tanah kupas 90 ton, blue band/mentega 543 ribu pics ukuran 200 gram, dan sirup sebanyak 300 ribu botol. Pasokan-pasokan itu disimpan di Gedung Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Medan.
“Beberapa komoditas memang mengalami kenaikan, untuk itu kita melakukan subsidi yang dikhususkan bagi masyarakat ekonomi rendah,” ucapnya.
Pria yang juga menjabat Assisten Ekbang ini mengatakan, pasar murah akan dilaksanakan selama sebulan (1 sampai 30 Juni 2016). Pengurangan harga nantinya akan dilakukan langsung Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin, yang bertempat di Lapangan Pertiwi Kecamatan Medan Timur.
Berdasar hasil rapat yang dipimpin Asissten Kesos Erwin Lubis, pelaksanaan pasar murah ini hampir sama dibanding dengan tahun lalu. Namun ada beberapa penekanan dan masukan sebagai bahan evaluasi pelaksanaannya. Salah satunya, sebut Qamarul bersama Erwin, adalah dalam pelaksanaanya di salah satu titik.pasar murah dilaksanakan hanya 2-3 jam saja. “Ada usulan pasar murah dilaksanakan sejak jam 9 pagi sampai jam 4 sore,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Qamarul, adapula masyarakat yang menjual kembali ke toko-toko. Pihaknya tetap memberikan pembatasan dalam jumlah pembelian, yakni 1 kg untuk gula, beras, dan 2 botol sirup per hari. Itu, ucapnya, merupakan estimasu kebutuhan masyarakat per harinya akan bahan pokok tersebut. Ia mengatakan pasar murah diperuntukan bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah.
“Kita memprioritaskan masyarakat yang kurang mampu. Pasar murah ini ditujukan agar bisa mengendalikan harga, karena di saat hari besar agama, sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan harga,” terangnya.
Untuk itu dia berharap kepada kepling untuk turut berperan aktif dalam melakukan pengawasan. Karena pasar murah ini diperuntukan bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. “Masyarakat yang dibyatakan tidak mampu sudah didata oleh pihak kelurahan. Soal lokasinya juga sudah kita evaluasi, salah satunya tidak dekat dengan pasar dan di komplek perumahan mewah,” pungkasnya. (prn)