26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Kementerian PUPR Tambah Kuota FLPP ke BTN

RUMAH SUBSIDI: Pekerja saat menyelesaikan rumah subsidi di kawasan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu.
RUMAH SUBSIDI: Pekerja saat menyelesaikan rumah subsidi di kawasan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memutuskan penambahan kuota dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada Bank Tabungan Negara (BTN) guna dimanfaatkan untuk penambahan fasilitas pembiayaan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Tambahan kuota diberikan Kementerian PUPR untuk memenuhi kebutuhan kredit 1.240 unit rumah.”Kami apresiasi kepada PPDPP atas penambahan kuota yang diberikan ini. BTN akan berusaha maksimal untuk menyalurkan KPR FLPP atau KPR Sejahtera sesuai target dan sasaran yang dipatok Kementerian PUPR. Sekaligus akan kita manfaatkan untuk mendukung upaya Pemulihan Ekonomi Nasional di era new normal,” kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury di Jakarta, Kamis (25/6)

Penambahan kuota FLPP tersebut diberikan PPDPP setelah mengevaluasi Bank Pelaksana FLPP yang sebelumnya ditunjuk dan hasil lolos uji pencairan.

Bank BTN telah lolos dengan hasil penyaluran di atas target yang ditetapkan PPDPP. Adapun per 31 Mei 2020, perseroan sukses merealisaskan KPR FLPP untuk membiayai 46.798 unit atau setara dengan Rp4,7 triliun.

Pahala optimistis, BTN dapat mencapai target penyaluran Kredit Perumahaan Rakyat (KPR) Subsidi tahun ini, baik melalui KPR FLPP maupun dengan skema Subsidi Selisih Bunga maupun Subsidi Bantuan Uang Muka atau SBUM.

“Pandemi covid memang sangat berpengaruh pada demand masyarakat untuk membeli rumah, namun minat tersebut tidak menyurutkan masyarakat untuk memiliki rumah subsidi. Harga jual rumah yang terus naik setiap tahunnya menjadikan satu pertimbangan masyarakat khususnya MBR untuk segera memiliki rumah. Di samping itu fasilitas SBUM yang diberikan kepada MBR menjadi stimulus dalam pergerakan kebutuhan rumah pada saat ini,” kata Pahala.

Kinerja KPR Subsidi dari Bank dengan kode saham BBTN ini masih tumbuh positif. Berdasarkan catatan, posisi penyaluran KPR Subsidi baik konvensional maupun syariah per Mei 2020 tumbuh 5,95% menjadi sebesar Rp102,94 triliun dibandingkan posisi per Mei 2019 yang mencapai Rp95,434 triliun.

Pahala optimistis tambahan kuota FLPP maupun SSB akan dapat mendorong penyaluran KPR Subsidi perseroan yang tahun ini ditargetkan dapat mencapai sekitar Rp103,49 triliun. (bbs/azw)

RUMAH SUBSIDI: Pekerja saat menyelesaikan rumah subsidi di kawasan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu.
RUMAH SUBSIDI: Pekerja saat menyelesaikan rumah subsidi di kawasan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memutuskan penambahan kuota dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada Bank Tabungan Negara (BTN) guna dimanfaatkan untuk penambahan fasilitas pembiayaan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Tambahan kuota diberikan Kementerian PUPR untuk memenuhi kebutuhan kredit 1.240 unit rumah.”Kami apresiasi kepada PPDPP atas penambahan kuota yang diberikan ini. BTN akan berusaha maksimal untuk menyalurkan KPR FLPP atau KPR Sejahtera sesuai target dan sasaran yang dipatok Kementerian PUPR. Sekaligus akan kita manfaatkan untuk mendukung upaya Pemulihan Ekonomi Nasional di era new normal,” kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury di Jakarta, Kamis (25/6)

Penambahan kuota FLPP tersebut diberikan PPDPP setelah mengevaluasi Bank Pelaksana FLPP yang sebelumnya ditunjuk dan hasil lolos uji pencairan.

Bank BTN telah lolos dengan hasil penyaluran di atas target yang ditetapkan PPDPP. Adapun per 31 Mei 2020, perseroan sukses merealisaskan KPR FLPP untuk membiayai 46.798 unit atau setara dengan Rp4,7 triliun.

Pahala optimistis, BTN dapat mencapai target penyaluran Kredit Perumahaan Rakyat (KPR) Subsidi tahun ini, baik melalui KPR FLPP maupun dengan skema Subsidi Selisih Bunga maupun Subsidi Bantuan Uang Muka atau SBUM.

“Pandemi covid memang sangat berpengaruh pada demand masyarakat untuk membeli rumah, namun minat tersebut tidak menyurutkan masyarakat untuk memiliki rumah subsidi. Harga jual rumah yang terus naik setiap tahunnya menjadikan satu pertimbangan masyarakat khususnya MBR untuk segera memiliki rumah. Di samping itu fasilitas SBUM yang diberikan kepada MBR menjadi stimulus dalam pergerakan kebutuhan rumah pada saat ini,” kata Pahala.

Kinerja KPR Subsidi dari Bank dengan kode saham BBTN ini masih tumbuh positif. Berdasarkan catatan, posisi penyaluran KPR Subsidi baik konvensional maupun syariah per Mei 2020 tumbuh 5,95% menjadi sebesar Rp102,94 triliun dibandingkan posisi per Mei 2019 yang mencapai Rp95,434 triliun.

Pahala optimistis tambahan kuota FLPP maupun SSB akan dapat mendorong penyaluran KPR Subsidi perseroan yang tahun ini ditargetkan dapat mencapai sekitar Rp103,49 triliun. (bbs/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/