MEDAN- Kepulauan Nias dulunya dikenal sebagai salah satu lumbung beras di Sumut. Tapi karena disebabkan minimnya program ketahanan pangan di daerah tersebut, membuat Nias menjadi daerah yang terus menerus mengimpor beras.
Itu diketahui ketika sejumlah anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan (Dapil) Kepulauan Nias melakukan kunjungan kerja (kunker) ke daerah tersebut beberapa waktu lalu, dalam rangka peninjauan program yang dilaporkan dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) tahun anggaran 2012.
“Kepulauan Nias selayaknya dapat kembali menjadi pengekspor beras, namun minimnya program ketahanan pangan dari propinsi menyebabkan Kepalauan Nias belum mampu kembali menjadi lumbung beras,” kata Ketua Tim Kunker VII (Kepulauan Nias) Ramli, di Medan, Rabu (25/7).
Dikemukakannya, minimnya program ketahanan pangan tersebut terlihat pada tahun anggaran 2011 yang LPj-nya saat ini dalam pembahasan di DPRD Sumut.
Dalam APBD 2011 tersebut, Badan Ketahanan Pangan (BKP) sebagai leading dalam ketahanan pangan tak ada mengalokasikan dana maupun program untuk Kepulauan Nias.
“Ini menyedihkan, apalagi dikaitkan dengan visi-misi gubernur, masyarakat tidak lapar, tidak sakit dan punya masa depan. Jika beras saja kurang, bagaimana mau punya masa depan,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada paripurna penyampaian Laporan Hasil Kunker DPRD Sumut, juru bicara Tim VII, Sudirman Halawa menyampaikan, agar di tahun-tahun mendatang, program ketahanan pangan di Kepulauan Nias bisa digalakkan.
Sehingga, katanya, tujuan Sumut bahkan nasional untuk dalam swasembada beras bisa terwujud, mengingat beberapa tahun lalu Kepualaun Nias adalah daerah swasembada beras.
“Kami juga mengapresiasi, adanya program masyarakat mandiri pangan yang dilaksanakan Pempropsu di Kepulauan Nias pada APBD 2012. Program tersebut mencakup lima desa di setiap kabupaten/kota dengan bantuan dana Rp20 juta per desa.
Kami berharap program ini terus dipertahankan dan bisa ditingkatkan di tahun-tahun yang akan datang,” kata Sudirman.
Anggota DPRD Sumut asal Nias lainnya, Analisman Zalukhu menambahkan, Pemprovsu hendaknya juga membantu menigkatkan kepariwisataaan di Kepulauan Nias. Hal ini mengingat, Nias merupakan salah satu tujuan wisata di Sumut.
“Selama ini sangat disayangkan, mengingat tidak ada dana dari Pempropsu untuk pengembangan pariwisata di Kepulauan Nias,” sebutnya. (ari)

