32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Terima Hasil Sensus Penduduk dari BPS, Sumut Buka Peluang untuk Investor

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Edy Rahmayadi menegaskan Pemprov Sumut tidak bisa berjalan sendiri dalam memulihkan perekonomian di wilayah ini, terlebih Sumut masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Dibutuhkan kerjasama semua kepala daerah dan stakeholder terkait, termasuk pihak investor guna mempercepat pemulihan ekonomi Sumut.

Gubsu, Edy Rahmayadi.

“Kita evaluasi langkah-langkah apa yang harus kita lakukan. Tidak boleh lama ini. Nanti bisa kekurangan makan rakyat di Sumut ini,” katanya menjawab wartawan usai menerima kunjungan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Rumah Dinas Gubsu Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (26/1).

Terungkap dalam pertemuan itu, bahwa laju pertumbuhan penduduk Sumut sebesar 1,28 persen per tahun dalam kurun waktu 2010-2020. Kondisi ini menurut Edy, justru bertolak belakang dengan kondisi perekonomian yang tengah menurun dampak dari pandemi Covid-19.Tentunya bila tidak disikapi dengan tepat, maka dikhawatirkan akan memunculkan kesenjangan di masyarakat.

Pihaknya kata Edy, perlu bekerja keras melakukan evaluasi agar kesenjangan yang terjadi tidak sampai berimbas negatif di masyarakat. Sehingga pendapatan daerah perlu dipikirkan demi mengembalikan geliat ekonomi masyarakat.

Upaya pertama yang dilakukan, ungkap dia, mengajak pemerintah kabupaten dan kota untuk mengembangkan kegiatan yang dapat menjaga ketahanan pangan yakni pertanian, peternakan, dan perikanan.

“Kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan saat ini mudah. Kenapa? Karena bisa bekerja sendiri di daerah-daerah. Semakin luas dia (lahan), tentu akan semakin aman. Ini yang harus kita, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota harus terlibat bersama sehingga di 2021 ini bisa kita tingkatkan,” katanya.

Di samping itu, upaya lain untuk memulihkan perekonomian, maka Pemprov Sumut akan membuka peluang bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Sumut. Menurut Edy, akan sangat berat apabila Sumut bergantung pada dana APBD dan APBN di situasi pandemi Covid-19.

“Kegiatan investasi yang harus kita siapkan. Berharap pada APBD dan APBN cukup berat. Sehingga kita menarik investor asing untuk menanamkan modalnya. Dana-dana asing itu diharap berguna untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat kita. Ini yang harus tetap kita lakukan,” pungkasnya.

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi sebelumnya melaporkan, dari hasil sensus penduduk (SP) 2020 penduduk Sumut bertambah sebanyak 14,80 juta jiwa dibandingkan 10 tahun lalu berjumlah 12,98 juta jiwa.

“Kemarin kita sudah dapat dukungan dalam pelaksanaan untuk melakukan sensus penduduk dari pemerintah daerah. Sekarang kita melaporkan hasil daripada sensus penduduk kepada gubenur. Alhamdulillah, beliau sudah menyambut, sudah menerima hasil sensus,” katanya.

Berdasarkan hasil SP2020, sebutnya, pertumbuhan laju penduduk Sumut dalam kurun waktu 2010-2020 sebesar 1,28 persen. Menurutnya, persentase itu tidak berbeda jauh dengan data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sumut.

“Pertumbuhan laju penduduk Sumut per tahun 1,28 persen, hasil sensus 2020. Memang lebih tinggi bila dibandingkan 10 tahun lalu dengan rata-rata dulu 1,22 persen,” ungkapnya. (prn/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Edy Rahmayadi menegaskan Pemprov Sumut tidak bisa berjalan sendiri dalam memulihkan perekonomian di wilayah ini, terlebih Sumut masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Dibutuhkan kerjasama semua kepala daerah dan stakeholder terkait, termasuk pihak investor guna mempercepat pemulihan ekonomi Sumut.

Gubsu, Edy Rahmayadi.

“Kita evaluasi langkah-langkah apa yang harus kita lakukan. Tidak boleh lama ini. Nanti bisa kekurangan makan rakyat di Sumut ini,” katanya menjawab wartawan usai menerima kunjungan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Rumah Dinas Gubsu Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (26/1).

Terungkap dalam pertemuan itu, bahwa laju pertumbuhan penduduk Sumut sebesar 1,28 persen per tahun dalam kurun waktu 2010-2020. Kondisi ini menurut Edy, justru bertolak belakang dengan kondisi perekonomian yang tengah menurun dampak dari pandemi Covid-19.Tentunya bila tidak disikapi dengan tepat, maka dikhawatirkan akan memunculkan kesenjangan di masyarakat.

Pihaknya kata Edy, perlu bekerja keras melakukan evaluasi agar kesenjangan yang terjadi tidak sampai berimbas negatif di masyarakat. Sehingga pendapatan daerah perlu dipikirkan demi mengembalikan geliat ekonomi masyarakat.

Upaya pertama yang dilakukan, ungkap dia, mengajak pemerintah kabupaten dan kota untuk mengembangkan kegiatan yang dapat menjaga ketahanan pangan yakni pertanian, peternakan, dan perikanan.

“Kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan saat ini mudah. Kenapa? Karena bisa bekerja sendiri di daerah-daerah. Semakin luas dia (lahan), tentu akan semakin aman. Ini yang harus kita, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota harus terlibat bersama sehingga di 2021 ini bisa kita tingkatkan,” katanya.

Di samping itu, upaya lain untuk memulihkan perekonomian, maka Pemprov Sumut akan membuka peluang bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Sumut. Menurut Edy, akan sangat berat apabila Sumut bergantung pada dana APBD dan APBN di situasi pandemi Covid-19.

“Kegiatan investasi yang harus kita siapkan. Berharap pada APBD dan APBN cukup berat. Sehingga kita menarik investor asing untuk menanamkan modalnya. Dana-dana asing itu diharap berguna untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat kita. Ini yang harus tetap kita lakukan,” pungkasnya.

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi sebelumnya melaporkan, dari hasil sensus penduduk (SP) 2020 penduduk Sumut bertambah sebanyak 14,80 juta jiwa dibandingkan 10 tahun lalu berjumlah 12,98 juta jiwa.

“Kemarin kita sudah dapat dukungan dalam pelaksanaan untuk melakukan sensus penduduk dari pemerintah daerah. Sekarang kita melaporkan hasil daripada sensus penduduk kepada gubenur. Alhamdulillah, beliau sudah menyambut, sudah menerima hasil sensus,” katanya.

Berdasarkan hasil SP2020, sebutnya, pertumbuhan laju penduduk Sumut dalam kurun waktu 2010-2020 sebesar 1,28 persen. Menurutnya, persentase itu tidak berbeda jauh dengan data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sumut.

“Pertumbuhan laju penduduk Sumut per tahun 1,28 persen, hasil sensus 2020. Memang lebih tinggi bila dibandingkan 10 tahun lalu dengan rata-rata dulu 1,22 persen,” ungkapnya. (prn/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/