25.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Stok Mulai Melimpah di Tingkat Petani, Harga Cabai Turun Rp28 Ribu per Kilogram

MEDAN, SUMUTPO.CO – Harga cabai merah mulai turun, menjadi Rp28 ribu per kilogram. Di mana sebelumnya, harga ini mencapai Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per kilogram. Hal ini dikarenakan stok melimpah di tingkat petani.

DIABADIKAN: Pedagang cabai di Pusat Pasar Kota Medan sedang menunggu pembeli. Saat ini, harga cabai merah sudah turun menjadi Rp28 ribu per kilogram dari Rp40 ribu per kilogram. Hal ini dikarenakan stok cabai di petani sudah melimpah.BAGUS SP/Sumut Pos.

Pedagang Pusat Pasar Kota Medan, Leo mengatakan sudah 3 hari ini harga cabai merah turun. Begitu juga dengan harga cabai hijau di harga Rp28.000 per kilogram bisanya Rp30.000 per kilogram.

“Sedangkan harga cabai rawit masih bertahan mahal ya di harga Rp55.000 per kg. Begitupun harga cabai rawit ini sudah turun lah,” ungkap Leo kepada wartawan di Pusat Pasar Kota Medan, Selasa (26/1).

Untuk komiditas pangan lain di pasar ini masih normal. Untuk bawang merah asal jawa di jual Rp25.000 per kilogram dan bawang merah asal Samosir Rp35.000 per kilogram.

“Kalau bawang merah asal Samosir memang mahal. Tomat juga bertahan mahal Rp9.000 per kilogramm. Sedangkan harga bawang putih Rp24.000 per kilogram,” sebut Leo.

Sementara, harga sayur-sayuran melambung tinggi atau mengalami kenaikan harga 80 sampai 100 persen sejak sepekan terakhir. Hal ini, dipicu karena musim hujan.

“Sayur kacang panjang Rp12 ribu per kg biasanya Rp4 ribu per kg. Terong Rp14 ribu per kg biasa Rp4 ribu per kg, buncis Rp15 ribu per kg. Kangkung Rp4 ribu per ikat sebelumnya Rp2 ribu per ikat,” jelas Fuji.

Begitu juga dengan harga sayur bayam seikat sudah Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per ikat padahal biasanya hanya Rp3.000 per ikat. “Cuaca hujan menjadi pemicu harga sayuran ini naik. Kalau hujan terus tanaman sayuran menjadi kurang sehat,” imbuhnya

Sama halnya yang dikatakan pedagang sayuran lainnya, Rukinah Br. Tarigan. Ia terpaksa mengurangi stok sayuran karena khawatir tidak laku. Biasanya bayam bisa di stoknya hingga 40 ikat, saat ini ia hanya berani 10 ikat. Itupun tidak laku semua.

“Haduh mahal kali, gak berani saya belanja banyak karena pembeli sepi. Banyak juga pun yang jadi beli karena harga mahal, Alhasil sayuran saya banyak sisa setiap harinya,” tandas Rukinah.

Sementara itu, Ketua Tim Pamantau Harga Pangan, Gunawan Benjamin mengatakan harga cabai di tingkat petani di wilayah kabupaten Karo mulai turun tajam per Selasa (26/1). Tren penurunan harga sudah terlihat sejak permintaan pada minggu sore kemarin.

“Jadi memang trennya itu tengah mengalami penurunan. Dan saya sangat yakin kalau harga di tingkat pedagang pengecer nantinya akan turun. Meskipun membutuhkan waktu 2 hingga 3 hari kedepan sehingga harga di tingkat pedagang pengecer tidak berbeda terlalu jauh,” jelasnya.

Dari hasil pengamatan di lapangan, sambung Gunawang rerjadi limpahan stok cabai dari sejumlah daerah yang memicu terjadi penurunan harga.

“Temuan salah satu sampel kita dilapangan. Kecamatan Kuta Buluh Kab. Karo, saat ini mampu memasok cabai dalam kisaran angka 5 ton per satu kali panen. Padahal sebelumnya berada dalam rentang 1,5 hingga 2,5 ton per 1 kali panen,” pungkasnya.(gus/ram)

MEDAN, SUMUTPO.CO – Harga cabai merah mulai turun, menjadi Rp28 ribu per kilogram. Di mana sebelumnya, harga ini mencapai Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per kilogram. Hal ini dikarenakan stok melimpah di tingkat petani.

DIABADIKAN: Pedagang cabai di Pusat Pasar Kota Medan sedang menunggu pembeli. Saat ini, harga cabai merah sudah turun menjadi Rp28 ribu per kilogram dari Rp40 ribu per kilogram. Hal ini dikarenakan stok cabai di petani sudah melimpah.BAGUS SP/Sumut Pos.

Pedagang Pusat Pasar Kota Medan, Leo mengatakan sudah 3 hari ini harga cabai merah turun. Begitu juga dengan harga cabai hijau di harga Rp28.000 per kilogram bisanya Rp30.000 per kilogram.

“Sedangkan harga cabai rawit masih bertahan mahal ya di harga Rp55.000 per kg. Begitupun harga cabai rawit ini sudah turun lah,” ungkap Leo kepada wartawan di Pusat Pasar Kota Medan, Selasa (26/1).

Untuk komiditas pangan lain di pasar ini masih normal. Untuk bawang merah asal jawa di jual Rp25.000 per kilogram dan bawang merah asal Samosir Rp35.000 per kilogram.

“Kalau bawang merah asal Samosir memang mahal. Tomat juga bertahan mahal Rp9.000 per kilogramm. Sedangkan harga bawang putih Rp24.000 per kilogram,” sebut Leo.

Sementara, harga sayur-sayuran melambung tinggi atau mengalami kenaikan harga 80 sampai 100 persen sejak sepekan terakhir. Hal ini, dipicu karena musim hujan.

“Sayur kacang panjang Rp12 ribu per kg biasanya Rp4 ribu per kg. Terong Rp14 ribu per kg biasa Rp4 ribu per kg, buncis Rp15 ribu per kg. Kangkung Rp4 ribu per ikat sebelumnya Rp2 ribu per ikat,” jelas Fuji.

Begitu juga dengan harga sayur bayam seikat sudah Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per ikat padahal biasanya hanya Rp3.000 per ikat. “Cuaca hujan menjadi pemicu harga sayuran ini naik. Kalau hujan terus tanaman sayuran menjadi kurang sehat,” imbuhnya

Sama halnya yang dikatakan pedagang sayuran lainnya, Rukinah Br. Tarigan. Ia terpaksa mengurangi stok sayuran karena khawatir tidak laku. Biasanya bayam bisa di stoknya hingga 40 ikat, saat ini ia hanya berani 10 ikat. Itupun tidak laku semua.

“Haduh mahal kali, gak berani saya belanja banyak karena pembeli sepi. Banyak juga pun yang jadi beli karena harga mahal, Alhasil sayuran saya banyak sisa setiap harinya,” tandas Rukinah.

Sementara itu, Ketua Tim Pamantau Harga Pangan, Gunawan Benjamin mengatakan harga cabai di tingkat petani di wilayah kabupaten Karo mulai turun tajam per Selasa (26/1). Tren penurunan harga sudah terlihat sejak permintaan pada minggu sore kemarin.

“Jadi memang trennya itu tengah mengalami penurunan. Dan saya sangat yakin kalau harga di tingkat pedagang pengecer nantinya akan turun. Meskipun membutuhkan waktu 2 hingga 3 hari kedepan sehingga harga di tingkat pedagang pengecer tidak berbeda terlalu jauh,” jelasnya.

Dari hasil pengamatan di lapangan, sambung Gunawang rerjadi limpahan stok cabai dari sejumlah daerah yang memicu terjadi penurunan harga.

“Temuan salah satu sampel kita dilapangan. Kecamatan Kuta Buluh Kab. Karo, saat ini mampu memasok cabai dalam kisaran angka 5 ton per satu kali panen. Padahal sebelumnya berada dalam rentang 1,5 hingga 2,5 ton per 1 kali panen,” pungkasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/