26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Per Semester Pertama 2022, Bank Sumut Berlaba Rp345 Miliar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga semester pertama 2022 ini, PT Bank Sumut sudah berlaba sebesar Rp345 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 12,4 persen dibanding semester pertama tahun lalu, yang hanya Rp307 miliar.

Merujuk pada kinerja yang positif ini, Bank Sumut pun optimis bisa membukukan laba sebesar Rp700 miliar, atau mendekati angka tersebut pada akhir Desember 2022 nanti. Jika itu tercapai, maka akan jauh di atas capaian total laba 2021 yang saat itu hingga Rp614 miliar. Dan juga bakal melampaui target di Rencana Bisnis Bank (RBB) yang sebesar Rp665 miliar.“

Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sumut, Rahmat Fadilah Pohan mengatakan, jika dibandingkan dengan BPD lain, Bank Sumut memang kalah secara aset, yang baru mencapai Rp40,992 triliun, dan berada di posisi 5 besar. Untuk aset tertinggi, masih diraih Bank BJB yang mencapai Rp161,030 triliun.“

“Namun jika melihat pada perolehan laba Bank Sumut yang tidak telalu jauh dengan 4 BPD di atasnya, maka produktivitas kami jauh lebih baik dari yang di atas. Untuk angka ini juga, sudah pasti dan cerminan neraca publikasi. Jadi Bank Sumut memang mencatatkan produktivitas yang sangat baik pada semester pertama 2022 ini,” ungkap Rahmat pada Public Expose Kinerja Keuangan PT Bank Sumut Semester Peratma 2022 di Kantor Pusat Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (26/7).

Sementara itu, penyaluran kredit Bank Sumut pada semester pertama ini, mencapai Rp26,362 triliun, atau tumbuh 8,5 persen dibanding periode yang sama 2021 lalu, yakni sebesar Rp24,295 triliun.

Porsi kredit konsumsi masih yang terbesar, yakni Rp15,388 triliun atau tumbuh 4,6 persen dari semester pertama 2021, yang hanya Rp14,707 triliun. Lalu kredit modal kerja di possisi kedua, dan mampu menyerap Rp8,447 triliun atau tumbuh 21,4 persen dari semester pertama tahun lalu, sebesar Rp6,958 triliun.

“Sementara penyaluran kredit investasi hanya Rp2,527 triliun atau turun 3,9 persen, dibandingkan periode sama tahun lalu, sebesar Rp2,629 triliun,” tutur Rahmat.

Untuk himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Sumut pada semester pertama 2022, mencapai Rp34,425 triliun, atau tumbuh 7,1 persen dibandingkan semester pertama 2021, yang hanya Rp32,157 triliun. Untuk DPK di Bank Sumut masih didominasi deposito, yang mencapai Rp13,004 triliun. Diikuti tabungan sebesar Rp11,025 triliun dan giro Rp10,396 triliun.

Selain mampu membukukan laba yang positif, Bank Sumut juga mampu menjaga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross di level 2,90 persen. Ini merupakan capaian tertinggi Bank Sumut dalam satu dekade terakhir.

“Ini yang terbaik, karena tidak pernah NPL gross Bank Sumut di bawah 3 persen. Di semester pertama tahun lalu, pun masih berada di level 3,70 persen. Sementara NPL nett saat ini 1,62 persen, dan sudah turun juga dibandingkan semester pertama 2021, yang sebesar 2,12 persen,” sebut Rahmat.

Sementara itu, LDR Bank Sumut saat ini sebesar 76,58 persen, BOPO 73,47 persen, CAR 19,73 persen dan ROE 17,47 persen. Sedangkan NIM Bank Sumut 6,71 persen, dan ROA sebesar 2,24 persen.

“CAR Bank Sumut memang turun dari sebelumnya 19,66 persen, karena ada pembagian dividen. Tapi kami yakin, aksi IPO nanti akan meningkatkan CAR Bank Sumut. Makanya diharapkan itu bisa terealisasi sesuai rencana. Tentu dengan fundamental dan capaian kinerja yang baik, larinya Bank Sumut akan cepat lagi apalagi di-support dengan digitalisasi. Bank Sumut pasti siap naik kelas,” beber Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi PT Bank Sumut, Arieta Aryanti.

Arieta juga menjelaskan, Bank Sumut sangat profitable, dan inilah yang membuatnya bisa menjadi penyumbang PAD tertinggi di Sumut. Tentu Bank Sumut juga memastikan, tata kelola dan good governance baik. (saz/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga semester pertama 2022 ini, PT Bank Sumut sudah berlaba sebesar Rp345 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 12,4 persen dibanding semester pertama tahun lalu, yang hanya Rp307 miliar.

Merujuk pada kinerja yang positif ini, Bank Sumut pun optimis bisa membukukan laba sebesar Rp700 miliar, atau mendekati angka tersebut pada akhir Desember 2022 nanti. Jika itu tercapai, maka akan jauh di atas capaian total laba 2021 yang saat itu hingga Rp614 miliar. Dan juga bakal melampaui target di Rencana Bisnis Bank (RBB) yang sebesar Rp665 miliar.“

Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sumut, Rahmat Fadilah Pohan mengatakan, jika dibandingkan dengan BPD lain, Bank Sumut memang kalah secara aset, yang baru mencapai Rp40,992 triliun, dan berada di posisi 5 besar. Untuk aset tertinggi, masih diraih Bank BJB yang mencapai Rp161,030 triliun.“

“Namun jika melihat pada perolehan laba Bank Sumut yang tidak telalu jauh dengan 4 BPD di atasnya, maka produktivitas kami jauh lebih baik dari yang di atas. Untuk angka ini juga, sudah pasti dan cerminan neraca publikasi. Jadi Bank Sumut memang mencatatkan produktivitas yang sangat baik pada semester pertama 2022 ini,” ungkap Rahmat pada Public Expose Kinerja Keuangan PT Bank Sumut Semester Peratma 2022 di Kantor Pusat Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (26/7).

Sementara itu, penyaluran kredit Bank Sumut pada semester pertama ini, mencapai Rp26,362 triliun, atau tumbuh 8,5 persen dibanding periode yang sama 2021 lalu, yakni sebesar Rp24,295 triliun.

Porsi kredit konsumsi masih yang terbesar, yakni Rp15,388 triliun atau tumbuh 4,6 persen dari semester pertama 2021, yang hanya Rp14,707 triliun. Lalu kredit modal kerja di possisi kedua, dan mampu menyerap Rp8,447 triliun atau tumbuh 21,4 persen dari semester pertama tahun lalu, sebesar Rp6,958 triliun.

“Sementara penyaluran kredit investasi hanya Rp2,527 triliun atau turun 3,9 persen, dibandingkan periode sama tahun lalu, sebesar Rp2,629 triliun,” tutur Rahmat.

Untuk himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Sumut pada semester pertama 2022, mencapai Rp34,425 triliun, atau tumbuh 7,1 persen dibandingkan semester pertama 2021, yang hanya Rp32,157 triliun. Untuk DPK di Bank Sumut masih didominasi deposito, yang mencapai Rp13,004 triliun. Diikuti tabungan sebesar Rp11,025 triliun dan giro Rp10,396 triliun.

Selain mampu membukukan laba yang positif, Bank Sumut juga mampu menjaga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross di level 2,90 persen. Ini merupakan capaian tertinggi Bank Sumut dalam satu dekade terakhir.

“Ini yang terbaik, karena tidak pernah NPL gross Bank Sumut di bawah 3 persen. Di semester pertama tahun lalu, pun masih berada di level 3,70 persen. Sementara NPL nett saat ini 1,62 persen, dan sudah turun juga dibandingkan semester pertama 2021, yang sebesar 2,12 persen,” sebut Rahmat.

Sementara itu, LDR Bank Sumut saat ini sebesar 76,58 persen, BOPO 73,47 persen, CAR 19,73 persen dan ROE 17,47 persen. Sedangkan NIM Bank Sumut 6,71 persen, dan ROA sebesar 2,24 persen.

“CAR Bank Sumut memang turun dari sebelumnya 19,66 persen, karena ada pembagian dividen. Tapi kami yakin, aksi IPO nanti akan meningkatkan CAR Bank Sumut. Makanya diharapkan itu bisa terealisasi sesuai rencana. Tentu dengan fundamental dan capaian kinerja yang baik, larinya Bank Sumut akan cepat lagi apalagi di-support dengan digitalisasi. Bank Sumut pasti siap naik kelas,” beber Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi PT Bank Sumut, Arieta Aryanti.

Arieta juga menjelaskan, Bank Sumut sangat profitable, dan inilah yang membuatnya bisa menjadi penyumbang PAD tertinggi di Sumut. Tentu Bank Sumut juga memastikan, tata kelola dan good governance baik. (saz/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/