25.6 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Pemerintah Dorong APERSI Hadirkan Perumahan Vertikal di Perkotaan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mendorong Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman (APERSI) untuk menghadirkan perumahan vertikal di perkotaan. Perumahan vertikal menjadi solusi bagi masyarakat perkotaan untuk memperoleh rumah. Sehingga tidak lagi, masyarakat jauh-jauh untuk mencari rumah. Namun, untuk merealisasikan perumahan vertikal di perkotaan masih menemukan kendala.

“Masalah tanah atau lahan menjadi kendala untuk menghadirkan perumahan vertikal. Selain itu, semakin mahalnya harga lahan di perkotaan. Jika berharap dari pemerintah menghadirkan perumahan vertikal, maka akan menjadi beban pemerintah dalam memberikan subsidi rumah landed. Maka, pemerintah mendorong APERSI menghadirkan perumahan vertikal, agar masyarakat yang tinggal di perkotaan dapat terlayani memiliki rumah,” ujar Herry Trisaputra Zuna dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman (Rakernas APERSI) di Hotel JW Marriot Medan, Selasa (26/7).

Rakernas APERSI ini juga dihadiri Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu, Ketua Umum DPP APERSI Junaidi Abdillah, Ketua DPD APERSI Sumut Irwansyah Putra, mewakili Gubernur Sumut dan para anggota APERSI se-Indonesia.

Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pemerintah telah menghadirkan program subsidi kemudahan bantuan berupa KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat. ”Secara nasional, KPR FLPP hingga saat ini telah dirasakan sebanyak 220 ribu penerima manfaat. Pemerintah juga menyediakan bantuan pembiayaan berbasis tabungan. Selain itu, KPR Kapera yang diperuntukan bagi ASN (Aparatur Sipil Negara). Ada juga program LPP untuk non kapera,” kata Herry.

Herry juga mengungkapkan, untuk mendorong masyarakat berpenghasilan rendah segera memiliki rumah, pemerintah melakukan telah berbagai upaya dengan jemput bola, seperti menjumpai dan mendatangi langsung masyarakat. ”Seperti halnya yang telah dilakukan dalam program gebrak pasar, kita (pemerintah) datangi pedagang pasar yang belum memiliki rumah, untuk menawarkan fasilitas rumah subsidi yang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang belum punya rumah,” bebernya.

Ia menambahkan, animo masyarakat terhadap rumah subsidi tetap tinggi. “Ketersediaan rumah murah telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Melihat animo masyarakat terhadap rumah subsidi terus tumbuh, maka pada tahun 2023, rencananya FLPP ditingatkan menjadi 220 ribu penerima manfaat, namun realisasi itu tergantung terhadap harga rumahnya. Tahun lalu, FLPP yang telah tersalurkan sebanyak 200 ribu penerima manfaat secara nasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP APERS Junaidi Abdillah mengaku, APERSI siap menghadirkan perumahan vertikal di perkotaan. “APERSI siap, namun membutuhkan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan BUMN. Kita tahu pemerintah daerah dan BUMN memiliki banyak aset di perkotaan yang dinilai menganggur. Dan itu dapat dikerjasamakan dengan APERSI untuk menghadirkan perumahan vertikal di perkotaan,” kata Junaidi.

Sedangkan soal realisasi KPR Subsidi, lanjutnya, secara keseluruhan realisasi KPR Subsidi yang telah APERSI lakukan sebanyak 130 ribu unit. Secara nasional partisipasi APERSI kepada MBR dan negara sebanyak 130 ribu unit. “Dan akan terus bertambah setiap tahunnya,” pungkas Junaidi. (ila/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mendorong Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman (APERSI) untuk menghadirkan perumahan vertikal di perkotaan. Perumahan vertikal menjadi solusi bagi masyarakat perkotaan untuk memperoleh rumah. Sehingga tidak lagi, masyarakat jauh-jauh untuk mencari rumah. Namun, untuk merealisasikan perumahan vertikal di perkotaan masih menemukan kendala.

“Masalah tanah atau lahan menjadi kendala untuk menghadirkan perumahan vertikal. Selain itu, semakin mahalnya harga lahan di perkotaan. Jika berharap dari pemerintah menghadirkan perumahan vertikal, maka akan menjadi beban pemerintah dalam memberikan subsidi rumah landed. Maka, pemerintah mendorong APERSI menghadirkan perumahan vertikal, agar masyarakat yang tinggal di perkotaan dapat terlayani memiliki rumah,” ujar Herry Trisaputra Zuna dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman (Rakernas APERSI) di Hotel JW Marriot Medan, Selasa (26/7).

Rakernas APERSI ini juga dihadiri Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu, Ketua Umum DPP APERSI Junaidi Abdillah, Ketua DPD APERSI Sumut Irwansyah Putra, mewakili Gubernur Sumut dan para anggota APERSI se-Indonesia.

Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pemerintah telah menghadirkan program subsidi kemudahan bantuan berupa KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat. ”Secara nasional, KPR FLPP hingga saat ini telah dirasakan sebanyak 220 ribu penerima manfaat. Pemerintah juga menyediakan bantuan pembiayaan berbasis tabungan. Selain itu, KPR Kapera yang diperuntukan bagi ASN (Aparatur Sipil Negara). Ada juga program LPP untuk non kapera,” kata Herry.

Herry juga mengungkapkan, untuk mendorong masyarakat berpenghasilan rendah segera memiliki rumah, pemerintah melakukan telah berbagai upaya dengan jemput bola, seperti menjumpai dan mendatangi langsung masyarakat. ”Seperti halnya yang telah dilakukan dalam program gebrak pasar, kita (pemerintah) datangi pedagang pasar yang belum memiliki rumah, untuk menawarkan fasilitas rumah subsidi yang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang belum punya rumah,” bebernya.

Ia menambahkan, animo masyarakat terhadap rumah subsidi tetap tinggi. “Ketersediaan rumah murah telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Melihat animo masyarakat terhadap rumah subsidi terus tumbuh, maka pada tahun 2023, rencananya FLPP ditingatkan menjadi 220 ribu penerima manfaat, namun realisasi itu tergantung terhadap harga rumahnya. Tahun lalu, FLPP yang telah tersalurkan sebanyak 200 ribu penerima manfaat secara nasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP APERS Junaidi Abdillah mengaku, APERSI siap menghadirkan perumahan vertikal di perkotaan. “APERSI siap, namun membutuhkan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan BUMN. Kita tahu pemerintah daerah dan BUMN memiliki banyak aset di perkotaan yang dinilai menganggur. Dan itu dapat dikerjasamakan dengan APERSI untuk menghadirkan perumahan vertikal di perkotaan,” kata Junaidi.

Sedangkan soal realisasi KPR Subsidi, lanjutnya, secara keseluruhan realisasi KPR Subsidi yang telah APERSI lakukan sebanyak 130 ribu unit. Secara nasional partisipasi APERSI kepada MBR dan negara sebanyak 130 ribu unit. “Dan akan terus bertambah setiap tahunnya,” pungkas Junaidi. (ila/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/