26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Citayam Fashion Week Menular di Medan, Polisi Larang Kesawan Fashion Week

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Citayam Fashion Week tampaknya menjadi pusat perhatian kaum muda Indonesia termasuk di daerah seperti Kota Medan. Kawasan kota tua Kesawan kini menjadi ajang unjuk diri menampilkan kebolehan masyarakat dalam ala-ala model di ‘Kesawan Fashion Week’. Melalui Kesawan Fashion Week, mereka tampil dengan gaya modis dan berjalan di atas zebra cross layaknya para model.

Namun, keramaian model ala-ala Citayam Fashion Week itu dinilai mengganggu lalu lintas hingga aparat pun mulai membuat larangan. Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Sonny W Siregar kepada media mengatakan, aksi anak-anak muda tersebut telah mengganggu lalu lintas sama halnya bermain skuter. “Kegiatan itu mengganggu lalu lintas, kemudian tidak ada izin. Yang bertanggungjawab siapa, kegiatannya bagaimana. Tentu kita larang,” tegas Sonny, Selasa (26/7).

Dikatakan Sonny, pihaknya juga telah mengeluarkan imbauan terkait pelarangan tersebut melalui media elektronik. “Sudah ada beberapa imbauan, tetapi imbauan melalui media elektronik, belum cetak, belum berupa spanduk, nanti kita buatkan,” ujarnya.

Adapun alasan dikeluarkan larangan itu karena kegiatan dilakukan di tempat umum dan pada saat lalu lintas sedang padat. “Itukan fasilitas umum, seperti kita ketahui mereka melakukan kegiatan itu pada saat aktivitas jalan raya sedang padat. Coba saat sepi apa mungkin dilakukan fashion show, kan nggak mungkin. Karena arus lalu lintas padat, kemudian mereka menyempatkan di momen itu. Kalau tiba-tiba ada yang ngebut dan tertabrak, inikan menjadi persoalan,” tandas Sonny.

Adanya larangan dari aparat terkait kegiatan anak-anak muda di kota tua Kesawan tersebut, Disty Khanaya, Putri Wisata Indonesia 2022 menyayangkan sikap polisi. Ia menilai, kawasan kota tua Kesawan tentu memiliki nilai pariwisata yang besar, terlebih melalui Kesawan Fashion Week yang banyak dipublikasi di media.

“Sangat disayangkan mendengar berita polisi melarang anak millenial turut memviralkan Kesawan Fashion Week, karena melalui itu kita bisa membuat kegiatan yang positif bagi para millenial dan dapat menyalurkan kreativitas. Serta bisa membuat tempat tersebut lebih dapat dikenal oleh banyak orang,” kata Disty yang juga merupakan Putri Wisata Sumut 2021 itu.

Walaupun begitu, jika pun adanya larangan tersebut, tentu Pemerintah terkait diminta harus berupaya menyediakan tempat publik yang dapat menampung berbagai kreativitas warganya. Adapun Pemko Medan tak terlepas dari hal ini, diketahui sedang merevitalisasi Lapangan Merdeka. Diharapkan lapangan bersejarah tersebut dapat cepat kembali dimanfaatkan warga dalam berbagai aktivitas. (mag-3/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Citayam Fashion Week tampaknya menjadi pusat perhatian kaum muda Indonesia termasuk di daerah seperti Kota Medan. Kawasan kota tua Kesawan kini menjadi ajang unjuk diri menampilkan kebolehan masyarakat dalam ala-ala model di ‘Kesawan Fashion Week’. Melalui Kesawan Fashion Week, mereka tampil dengan gaya modis dan berjalan di atas zebra cross layaknya para model.

Namun, keramaian model ala-ala Citayam Fashion Week itu dinilai mengganggu lalu lintas hingga aparat pun mulai membuat larangan. Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Sonny W Siregar kepada media mengatakan, aksi anak-anak muda tersebut telah mengganggu lalu lintas sama halnya bermain skuter. “Kegiatan itu mengganggu lalu lintas, kemudian tidak ada izin. Yang bertanggungjawab siapa, kegiatannya bagaimana. Tentu kita larang,” tegas Sonny, Selasa (26/7).

Dikatakan Sonny, pihaknya juga telah mengeluarkan imbauan terkait pelarangan tersebut melalui media elektronik. “Sudah ada beberapa imbauan, tetapi imbauan melalui media elektronik, belum cetak, belum berupa spanduk, nanti kita buatkan,” ujarnya.

Adapun alasan dikeluarkan larangan itu karena kegiatan dilakukan di tempat umum dan pada saat lalu lintas sedang padat. “Itukan fasilitas umum, seperti kita ketahui mereka melakukan kegiatan itu pada saat aktivitas jalan raya sedang padat. Coba saat sepi apa mungkin dilakukan fashion show, kan nggak mungkin. Karena arus lalu lintas padat, kemudian mereka menyempatkan di momen itu. Kalau tiba-tiba ada yang ngebut dan tertabrak, inikan menjadi persoalan,” tandas Sonny.

Adanya larangan dari aparat terkait kegiatan anak-anak muda di kota tua Kesawan tersebut, Disty Khanaya, Putri Wisata Indonesia 2022 menyayangkan sikap polisi. Ia menilai, kawasan kota tua Kesawan tentu memiliki nilai pariwisata yang besar, terlebih melalui Kesawan Fashion Week yang banyak dipublikasi di media.

“Sangat disayangkan mendengar berita polisi melarang anak millenial turut memviralkan Kesawan Fashion Week, karena melalui itu kita bisa membuat kegiatan yang positif bagi para millenial dan dapat menyalurkan kreativitas. Serta bisa membuat tempat tersebut lebih dapat dikenal oleh banyak orang,” kata Disty yang juga merupakan Putri Wisata Sumut 2021 itu.

Walaupun begitu, jika pun adanya larangan tersebut, tentu Pemerintah terkait diminta harus berupaya menyediakan tempat publik yang dapat menampung berbagai kreativitas warganya. Adapun Pemko Medan tak terlepas dari hal ini, diketahui sedang merevitalisasi Lapangan Merdeka. Diharapkan lapangan bersejarah tersebut dapat cepat kembali dimanfaatkan warga dalam berbagai aktivitas. (mag-3/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/