26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Tambang Emas Martabe Raih ISDA 2017

Pada sektor pendidikan, Tambang Emas Martabe hingga awal tahun ini telah membuka 14 TBA. Perusahaan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi para pengelola. Tercatat total kunjungan ke seluruh TBA mencapai lebih dari 17.000 kunjungan.

Tak hanya menyediakan bacaan, TBA juga memiliki berbagai program pengembangan keterampilan dan seni seperti menari, mendongeng, dan menyanyi. Setiap tahun, Tambang Emas Martabe juga menyelenggarakan Pentas Seni TBA.

Pengembangan usaha lokal melalui Bagasta merupakan hasil kerjasama Tambang Emas Martabe dengan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) binaan PKK Batangtoru. Bagasta merupakan pusat penjualan berbagai jenis kue dan oleh-oleh ibu-ibu rumah tangga KUBE. Bagasta memungkinkan para ibu untuk mendongkrak perekonomian keluarga melalui keahlian membuat kue.

Tim Duffy menjelaskan, saat ini terdapat 15 desa yang berada di wilayah operasional Tambang Emas Martabe dengan total penduduk 20.000 orang. Sebagian besar bermata pencaharian di bidang pertanian, diikuti oleh perdagangan dan jasa. Masyarakat di sekitar Tambang Emas Martabe memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan yang cukup baik, meski perlu peningkatan dari sisi kualitas.

“Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat inilah yang menjadi dasar bagi kami untuk mengembangkan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Saat ini kami fokus memberdayakan masyarakat pada beberapa sektor yakni kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pertanian, dan pengembangan usaha lokal, sekaligus terus mendukung berbagai nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat lokal,” pungkas Tim Duffy.

ISDA 2017 diberikan berdasarkan pada pemenuhan kriteria program pemberdayaan masyarakat terhadap 17 SDGs oleh PBB. Penghargaan serupa telah diselenggarakan oleh CFCD sejak 2010. Pada tahun ini total terdapat 43 perusahaan dari sektor pertambangan, energi, industri manufaktur dan jasa yang bersaing mendapatkan penghargaan.

Adapun, di Indonesia, penerapan dan pencapaian SDGs didukung oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden No.59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Berdasarkan data CFCD, rata-rata 80% dana CSR perusahaan yang direalisasikan setiap tahun sudah mengarah pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat. (rel/ila)

 

Pada sektor pendidikan, Tambang Emas Martabe hingga awal tahun ini telah membuka 14 TBA. Perusahaan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi para pengelola. Tercatat total kunjungan ke seluruh TBA mencapai lebih dari 17.000 kunjungan.

Tak hanya menyediakan bacaan, TBA juga memiliki berbagai program pengembangan keterampilan dan seni seperti menari, mendongeng, dan menyanyi. Setiap tahun, Tambang Emas Martabe juga menyelenggarakan Pentas Seni TBA.

Pengembangan usaha lokal melalui Bagasta merupakan hasil kerjasama Tambang Emas Martabe dengan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) binaan PKK Batangtoru. Bagasta merupakan pusat penjualan berbagai jenis kue dan oleh-oleh ibu-ibu rumah tangga KUBE. Bagasta memungkinkan para ibu untuk mendongkrak perekonomian keluarga melalui keahlian membuat kue.

Tim Duffy menjelaskan, saat ini terdapat 15 desa yang berada di wilayah operasional Tambang Emas Martabe dengan total penduduk 20.000 orang. Sebagian besar bermata pencaharian di bidang pertanian, diikuti oleh perdagangan dan jasa. Masyarakat di sekitar Tambang Emas Martabe memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan yang cukup baik, meski perlu peningkatan dari sisi kualitas.

“Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat inilah yang menjadi dasar bagi kami untuk mengembangkan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Saat ini kami fokus memberdayakan masyarakat pada beberapa sektor yakni kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pertanian, dan pengembangan usaha lokal, sekaligus terus mendukung berbagai nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat lokal,” pungkas Tim Duffy.

ISDA 2017 diberikan berdasarkan pada pemenuhan kriteria program pemberdayaan masyarakat terhadap 17 SDGs oleh PBB. Penghargaan serupa telah diselenggarakan oleh CFCD sejak 2010. Pada tahun ini total terdapat 43 perusahaan dari sektor pertambangan, energi, industri manufaktur dan jasa yang bersaing mendapatkan penghargaan.

Adapun, di Indonesia, penerapan dan pencapaian SDGs didukung oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden No.59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Berdasarkan data CFCD, rata-rata 80% dana CSR perusahaan yang direalisasikan setiap tahun sudah mengarah pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat. (rel/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/