25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam Potong Naik di Kota Tebingtinggi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Menjelang masuknya bulan suci Ramadan 1433 hijriah, harga ayam potong mengalami kenaikan di sejumlah pasar tradisional di Kota Tebingtinggi, Senin (28/3). Naiknya harga ayam potong ini karena permintaan pasar sangat tinggi, sementara pasokan ayam potong yang berasal dari Kabupaten Deli Serdang saat ini mulai sedikit karena harus memasok ayam kewilayah lain.

Pedagang ayam potong di Pasar Tradisional Gambir Kota Tebingtinggi, Raidan (45) mengatakan naiknya harga ayam potong sudah terjadi empat hari belakangam ini, biasa menjual daging ayam potong untuk perkilonya hanya Rp 17.000, kini harganya naik menjadi Rp 24.000 perkg.

“Ada kemungkinan harga ayam potong akan naik terus harganya, apalagi kebiasaan masyarakat menyambut bulan suci ramadan tinggal beberapa hari lagi banyak mengkomsumsi daging ayam bersama keluarga saat menyambut ramadan,” bilangnya.

Menurut Raidan, memang kebiasaan saat datangnya hari hari besar umat beragama, biasa daging ayam yang menjadi menu favorit dalam bersama keluarga selalu naik harganya, walaupun naik harganya, masyarakat masih tetap membelinya sebagai bahan untuk protein hewani.

Kadis Perdangan Kota Tebingtinggi, Zahidin mengungkapkan bahwa memang kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok dalam menghadapi hari besar keagamaan, tetapi dalam situasi yang masih pandemi Covid-19, warga masyarakat dihimbau untuk tidak berbelanja secara berlebihan, tetapi berbelanjalah sesuai dengan kebutuhan.

Terkait harga ayam potong yang naik, dirinya mengungkapkan bahwa kenaikan harga ayam potong memang ada terjad tetapi masih diharga level aman, untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, masyarakat bisa beralih kebahan yang lain seperti telur dan ikan laut yang harganya belum naik. “Menyikapi kebutuhan pokok yang mulai merangkak naik, kami akan menggelar operasi pasar bekerjasama dengan PT Bulog,” jelasnya.

Salah seorang ibu rumah tangga, Ramiah (56) saat ditemui di Pasar tradisional Gambir Menuturkan mahalnya harga daging ayam potong, karena menyambut datangnya ramadan, biasanya makan bersama keluarga besar.

“Naik harga ayam potong, terpaksa juga beli karena untuk memenuhi kebutuhan akan daging untuk makan bersama keluarga, terutama anak anak dan cucu. Yah, menjadi kebiasaan menyambut ramadan makan yang enak,” cetus Ramiah. (ian)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Menjelang masuknya bulan suci Ramadan 1433 hijriah, harga ayam potong mengalami kenaikan di sejumlah pasar tradisional di Kota Tebingtinggi, Senin (28/3). Naiknya harga ayam potong ini karena permintaan pasar sangat tinggi, sementara pasokan ayam potong yang berasal dari Kabupaten Deli Serdang saat ini mulai sedikit karena harus memasok ayam kewilayah lain.

Pedagang ayam potong di Pasar Tradisional Gambir Kota Tebingtinggi, Raidan (45) mengatakan naiknya harga ayam potong sudah terjadi empat hari belakangam ini, biasa menjual daging ayam potong untuk perkilonya hanya Rp 17.000, kini harganya naik menjadi Rp 24.000 perkg.

“Ada kemungkinan harga ayam potong akan naik terus harganya, apalagi kebiasaan masyarakat menyambut bulan suci ramadan tinggal beberapa hari lagi banyak mengkomsumsi daging ayam bersama keluarga saat menyambut ramadan,” bilangnya.

Menurut Raidan, memang kebiasaan saat datangnya hari hari besar umat beragama, biasa daging ayam yang menjadi menu favorit dalam bersama keluarga selalu naik harganya, walaupun naik harganya, masyarakat masih tetap membelinya sebagai bahan untuk protein hewani.

Kadis Perdangan Kota Tebingtinggi, Zahidin mengungkapkan bahwa memang kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok dalam menghadapi hari besar keagamaan, tetapi dalam situasi yang masih pandemi Covid-19, warga masyarakat dihimbau untuk tidak berbelanja secara berlebihan, tetapi berbelanjalah sesuai dengan kebutuhan.

Terkait harga ayam potong yang naik, dirinya mengungkapkan bahwa kenaikan harga ayam potong memang ada terjad tetapi masih diharga level aman, untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, masyarakat bisa beralih kebahan yang lain seperti telur dan ikan laut yang harganya belum naik. “Menyikapi kebutuhan pokok yang mulai merangkak naik, kami akan menggelar operasi pasar bekerjasama dengan PT Bulog,” jelasnya.

Salah seorang ibu rumah tangga, Ramiah (56) saat ditemui di Pasar tradisional Gambir Menuturkan mahalnya harga daging ayam potong, karena menyambut datangnya ramadan, biasanya makan bersama keluarga besar.

“Naik harga ayam potong, terpaksa juga beli karena untuk memenuhi kebutuhan akan daging untuk makan bersama keluarga, terutama anak anak dan cucu. Yah, menjadi kebiasaan menyambut ramadan makan yang enak,” cetus Ramiah. (ian)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/