26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Harga Pantas Mutiara Ditentukan Akhir Mei

Bank Mutiara
Bank Mutiara

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan harga acuan penjualan Bank Mutiara bakal diperoleh akhir Mei bulan depan. Saat ini, pemegang saham mayoritas eks Bank Century tersebut tengah menunggu hasil kajian dari kantor jasa penilai publik (KJPP).

Kepala Eksekutif LPS Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penentuan patokan harga penjualan Bank Mutiara dilakukan sangat ketat. Hal ini lantaran prosedur yang ditempuh juga menyangkut mekanisme penjualan aset negara. Sayangnya, Kartika menjelaskan, pihaknya tak bisa menjanjikan hasil kajian tersebut diumumkan ke publik. Atau hanya menjadi referensi LPS untuk menilai harga para penawar bank beraset Rp 14,57 triliun tersebut.

“Yang jelas, penyertaan modal sementara (PMS) akhir tahun lalu bagian dari penghitungan. Karena itu (PMS) masuk modal yang ada di dalam perusahaan,” terangnya kemarin (28/4). Sebagaimana diketahui, pada awalnya LPS menyuntik Bank Mutiara sebesar Rp 6,7 triliun. Kemudian, Desember 2013, LPS kembali menambah penyertaan modal sebesar Rp 1,25 triliun. Sehingga, basis modal Bank Mutiara asal LPS hampir mencapai Rp 8 triliun.

Di satu sisi, jika Bank Mutiara tetap belum mampu terjual pada tahun ini, Kartika menyatakan, pihaknya telah mengajukan uji materi regulasi penjualan bank yang diselamatkan oleh LPS kepada Mahkamah Konstitusi (MK). “Secara undang-undang, kami wajib menjual. Tapi seandainya harga belum pantas, apakah kami masih punya ruang perpanjangan, tergantung uji materi MK. Harga yang opantas itu menunggu KJPP,” paparnya.

Sebelumnya, tercatat ada 18 calon investor potensial yang tertarik mengakuisisi saham eks Bank Century tersebut. Dari belasan kandidat itu, mayoritas merupakan lembaga keuangan asing. Beberapa di antaranya adalah perusahaan yang berasal dari Jepang, Singapura, Hong Kong dan Taiwan. “Dari lokal ada sekitar delapan investor. Ada dari bank. Lainnya lembaga keuangan lainnya,” ungkap Kartika.

BRI merupakan salah satu perseroan yang membidik Bank Mutiara. Direktur Utama BRI Sofyan basir mengatakan, pihaknya mengikuti proses penawaran dan berharap Bank Mutiara bisa didapatkan dengan harga yang sangat murah dan rendah. “Kami pasti lebih detil dalam menghitung prospek. Namun, kalau Bank Mutiara dijual seharga Rp 6,7 triliun, itu terlampau mahal,” ujarnya. (Gal)

Bank Mutiara
Bank Mutiara

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan harga acuan penjualan Bank Mutiara bakal diperoleh akhir Mei bulan depan. Saat ini, pemegang saham mayoritas eks Bank Century tersebut tengah menunggu hasil kajian dari kantor jasa penilai publik (KJPP).

Kepala Eksekutif LPS Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penentuan patokan harga penjualan Bank Mutiara dilakukan sangat ketat. Hal ini lantaran prosedur yang ditempuh juga menyangkut mekanisme penjualan aset negara. Sayangnya, Kartika menjelaskan, pihaknya tak bisa menjanjikan hasil kajian tersebut diumumkan ke publik. Atau hanya menjadi referensi LPS untuk menilai harga para penawar bank beraset Rp 14,57 triliun tersebut.

“Yang jelas, penyertaan modal sementara (PMS) akhir tahun lalu bagian dari penghitungan. Karena itu (PMS) masuk modal yang ada di dalam perusahaan,” terangnya kemarin (28/4). Sebagaimana diketahui, pada awalnya LPS menyuntik Bank Mutiara sebesar Rp 6,7 triliun. Kemudian, Desember 2013, LPS kembali menambah penyertaan modal sebesar Rp 1,25 triliun. Sehingga, basis modal Bank Mutiara asal LPS hampir mencapai Rp 8 triliun.

Di satu sisi, jika Bank Mutiara tetap belum mampu terjual pada tahun ini, Kartika menyatakan, pihaknya telah mengajukan uji materi regulasi penjualan bank yang diselamatkan oleh LPS kepada Mahkamah Konstitusi (MK). “Secara undang-undang, kami wajib menjual. Tapi seandainya harga belum pantas, apakah kami masih punya ruang perpanjangan, tergantung uji materi MK. Harga yang opantas itu menunggu KJPP,” paparnya.

Sebelumnya, tercatat ada 18 calon investor potensial yang tertarik mengakuisisi saham eks Bank Century tersebut. Dari belasan kandidat itu, mayoritas merupakan lembaga keuangan asing. Beberapa di antaranya adalah perusahaan yang berasal dari Jepang, Singapura, Hong Kong dan Taiwan. “Dari lokal ada sekitar delapan investor. Ada dari bank. Lainnya lembaga keuangan lainnya,” ungkap Kartika.

BRI merupakan salah satu perseroan yang membidik Bank Mutiara. Direktur Utama BRI Sofyan basir mengatakan, pihaknya mengikuti proses penawaran dan berharap Bank Mutiara bisa didapatkan dengan harga yang sangat murah dan rendah. “Kami pasti lebih detil dalam menghitung prospek. Namun, kalau Bank Mutiara dijual seharga Rp 6,7 triliun, itu terlampau mahal,” ujarnya. (Gal)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/