25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

BNI Salurkan Kredit Sindikasi Rp80 T

Seorang nasabah sedang bertransaksi di Bank BNI.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjadi mandated lead arranger and bookrunner dalam proyek sindikasi jaringan serat optik Palapa Ring Paket Timur.

Proyek sindikasi itu dikerjakan BNI bersama empat bank lainnya, yakni Bank ICBC Indonesia, Bank Papua, Bank Maluku Malut, dan Bank Sulselbar.

Selain sebagai pemimpin sindikasi, BNI sekaligus menjadi agen fasilitas, jaminan, dan penampungan dengan nilai kredit lebih dari Rp 2,6 triliun.

Sementara itu, Bank ICBC Indonesia menyalurkan kredit sebesar Rp 1 triliun, Bank Papua (Rp 300 miliar), Bank Sulselbar (Rp 200 miliar), dan Bank Maluku Malut (Rp 100 miliar).

Proyek sindikasi Palapa Ring Paket Timur tersebut menelan dana lebih dari Rp 4 triliun.

Pembiayaan itu disalurkan kepada PT Palapa Timur Telematika (PTT) sebagai badan usaha proyek.

Direktur BNI Iwan Putrama menyatakan, dukungan perbankan dalam kredit sindikasi tersebut merupakan salah satu bentuk realisasi percepatan pembangunan proyek infrastruktur.

Akses broadband atau pita lebar di kawasan-kawasan nonkomersial dapat dinikmati masyarakat secara luas sehingga nanti komunikasi masyarakat makin mudah.

Sebelum turut serta mendukung proyek Palapa Ring Paket Timur, BNI juga memberikan pembiayaan proyek Palapa Ring Paket Tengah.

’’Harapannya, satu per satu proyek infrastruktur strategis bisa memperoleh percepatan pembangunan, termasuk pembangunan jaringan serat optik di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan tulang punggung pemerataan jaringan pita lebar atau broadband,’’ ujarnya setelah penandatanganan perjanjian kredit, Senin (27/3).

Proyek Palapa Ring termasuk dalam salah satu proyek strategis pemerintah yang termaktub dalam masterplan of national broadband (rencana pita lebar Indonesia 2014–2019).

Proyek itu menjadi proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia sehingga akses pita lebar dapat dinikmati masyarakat secara luas.

Proyek tersebut dibagi atas tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Tengah, dan Timur.

Proyek Palapa Ring Timur bakal menjangkau Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Total panjang jaringannya mencapai 8.400 km alias terpanjang di antara dua proyek lain sebelumnya.

BNI akan terus menggenjot penyaluran kredit melalui skema sindikasi.

Sebelum turut serta mendukung proyek Palapa Ring Paket Timur, BNI juga memberikan pembiayaan proyek Palapa Ring Paket Tengah.

’’Harapannya, satu per satu proyek infrastruktur strategis bisa memperoleh percepatan pembangunan, termasuk pembangunan jaringan serat optik di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan tulang punggung pemerataan jaringan pita lebar atau broadband,’’ ujarnya setelah penandatanganan perjanjian kredit, Senin (27/3).

Proyek Palapa Ring termasuk dalam salah satu proyek strategis pemerintah yang termaktub dalam masterplan of national broadband (rencana pita lebar Indonesia 2014–2019).

Proyek itu menjadi proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia sehingga akses pita lebar dapat dinikmati masyarakat secara luas.

Proyek tersebut dibagi atas tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Tengah, dan Timur.

Proyek Palapa Ring Timur bakal menjangkau Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Total panjang jaringannya mencapai 8.400 km alias terpanjang di antara dua proyek lain sebelumnya.

BNI akan terus menggenjot penyaluran kredit melalui skema sindikasi.

Hingga tahun lalu, perseroan menyalurkan kredit sindikasi sekitar Rp 80 triliun. Sebanyak 40 persen kredit disalurkan ke sektor infrastruktur.

Sedangkan 60 persen didistribusikan ke sektor manufaktur, tekstil, dan industri lainnya. (jpnn/ram)

Seorang nasabah sedang bertransaksi di Bank BNI.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjadi mandated lead arranger and bookrunner dalam proyek sindikasi jaringan serat optik Palapa Ring Paket Timur.

Proyek sindikasi itu dikerjakan BNI bersama empat bank lainnya, yakni Bank ICBC Indonesia, Bank Papua, Bank Maluku Malut, dan Bank Sulselbar.

Selain sebagai pemimpin sindikasi, BNI sekaligus menjadi agen fasilitas, jaminan, dan penampungan dengan nilai kredit lebih dari Rp 2,6 triliun.

Sementara itu, Bank ICBC Indonesia menyalurkan kredit sebesar Rp 1 triliun, Bank Papua (Rp 300 miliar), Bank Sulselbar (Rp 200 miliar), dan Bank Maluku Malut (Rp 100 miliar).

Proyek sindikasi Palapa Ring Paket Timur tersebut menelan dana lebih dari Rp 4 triliun.

Pembiayaan itu disalurkan kepada PT Palapa Timur Telematika (PTT) sebagai badan usaha proyek.

Direktur BNI Iwan Putrama menyatakan, dukungan perbankan dalam kredit sindikasi tersebut merupakan salah satu bentuk realisasi percepatan pembangunan proyek infrastruktur.

Akses broadband atau pita lebar di kawasan-kawasan nonkomersial dapat dinikmati masyarakat secara luas sehingga nanti komunikasi masyarakat makin mudah.

Sebelum turut serta mendukung proyek Palapa Ring Paket Timur, BNI juga memberikan pembiayaan proyek Palapa Ring Paket Tengah.

’’Harapannya, satu per satu proyek infrastruktur strategis bisa memperoleh percepatan pembangunan, termasuk pembangunan jaringan serat optik di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan tulang punggung pemerataan jaringan pita lebar atau broadband,’’ ujarnya setelah penandatanganan perjanjian kredit, Senin (27/3).

Proyek Palapa Ring termasuk dalam salah satu proyek strategis pemerintah yang termaktub dalam masterplan of national broadband (rencana pita lebar Indonesia 2014–2019).

Proyek itu menjadi proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia sehingga akses pita lebar dapat dinikmati masyarakat secara luas.

Proyek tersebut dibagi atas tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Tengah, dan Timur.

Proyek Palapa Ring Timur bakal menjangkau Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Total panjang jaringannya mencapai 8.400 km alias terpanjang di antara dua proyek lain sebelumnya.

BNI akan terus menggenjot penyaluran kredit melalui skema sindikasi.

Sebelum turut serta mendukung proyek Palapa Ring Paket Timur, BNI juga memberikan pembiayaan proyek Palapa Ring Paket Tengah.

’’Harapannya, satu per satu proyek infrastruktur strategis bisa memperoleh percepatan pembangunan, termasuk pembangunan jaringan serat optik di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan tulang punggung pemerataan jaringan pita lebar atau broadband,’’ ujarnya setelah penandatanganan perjanjian kredit, Senin (27/3).

Proyek Palapa Ring termasuk dalam salah satu proyek strategis pemerintah yang termaktub dalam masterplan of national broadband (rencana pita lebar Indonesia 2014–2019).

Proyek itu menjadi proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia sehingga akses pita lebar dapat dinikmati masyarakat secara luas.

Proyek tersebut dibagi atas tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Tengah, dan Timur.

Proyek Palapa Ring Timur bakal menjangkau Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Total panjang jaringannya mencapai 8.400 km alias terpanjang di antara dua proyek lain sebelumnya.

BNI akan terus menggenjot penyaluran kredit melalui skema sindikasi.

Hingga tahun lalu, perseroan menyalurkan kredit sindikasi sekitar Rp 80 triliun. Sebanyak 40 persen kredit disalurkan ke sektor infrastruktur.

Sedangkan 60 persen didistribusikan ke sektor manufaktur, tekstil, dan industri lainnya. (jpnn/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/