Sementara, Dirut PT Bank Sumut Edie Rizliyanto mengatakan dalam periode 2017, sebanyak 42 persen porsi kredit diberikan untuk sektor UMKM, yakni sebesar Rp20,64 Miliar. Sedangkan tahun ini juga ditargetkan untuk kredit consumer dan kredit infrastruktur, kerjasama dengan perusahaan financial technologi (fintech) atau teknologi finansial.
Serta ditargetkan memasuki kerjasama peer-to-peer (p2p) lending, yang merupakan layanan pinjam meminjam secara online. Dengan demikian, dapat menambah kurang lebih 10 persen dari segmen yang akan digarap. “Untuk dana CSR kita tahun lalu sebesar Rp18,359 miliar untuk ekonomi, pendidikan dan kewirausahaan serta lungkungan hidup. Tahun ini CSR kita Rp 25,2 Miliar,” sebutnya.
Dari data yang disampaikan, secara umum kinerja PT Bank Sumut untuk tahun buku 2017 menunjukkan laba bersih Rp630,01 Miliar, meningkat 7,79 persen dari tahun sebelumnya Rp584,5 Miliar. Sedangkan untuk asset Rp28,93 Triliun atau meningkat 10,55 persen dari tahun sebelumnya 26,17 Triliun.
Selain itu, untuk kredit/pembiayaan meningkat dari 19,53 Triliun (2016) menjadi Rp20,64 Triliun atau meningkat 5,69 persen. Sementara dana pihak ketiga juga mengalami peningkatan 8,75 persen, dari 2016 sebesar Rp21,59 Triliun meningkat di 2017 menjadi Rp23,48 Triliun.
Perluasan jaringan pelayanan juga dilakukan PT Bank Sumut dengan membuka cabang pembantu di Pulau Tello, Nias, kantor kas Pasar Glugur (Labuhan Batu), Sarulla (Taput), Parsoburan (Tobasa) serta kantor kas Lahusa (Nias Selatan). Begitu juga produk dan layanan yakni peluncuran Layanan Bank Sumut Prioritas serta layanan E-Samsat Online dan Tax Online.
Hadir dalam RUPS dan RUPS Luar Biasa PT Bank Sumut diantaranya Kepala OJK Kanreg Sumbagut Lukdir Gultom, Komisaris Independen Bank Sumut Brata Kesuma, Komisaris Bank Sumut Hendra Arbie, Direktur Operasional Didi Duharsa, Direktur Kredit dan Syariah T Mahmud Jeffry, Direktur Pemasaran Abdi Santosa Ritonga, Direktur Kepatuhan Yulianti Maris, Dewan Pengawas dan Komite Audit serta Komite Pemantau Risiko. (rel/mea)