Sebelumnya, pemerintah memutuskan akan kembali mengimpor daging sapi dari Australia. Sebanyak 10 ribu ton daging akan di datangkan menyusul masih mahalnya harga menjelang Ramadan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, BUMN akan melakukan impor berbagai kebutuhan pokok strategis menjelang Ramadan dan Hari Lebaran. Daging sapi menjadi salah satu kebutuhan utama yang akan di datangkan dari luar negeri.
“Kalau daging, ya memang harganya masih aga tinggi. Masih Rp113 ribu per kilogram. Sebenarnya, itu impornya daging tidak dibatasi,” kata Darmin belum lama ini.
Menurut Darmin, ada bagian-bagian daging sapi yang boleh diimpor. Dia menyebut istilah CL dan secondary cut untuk jenis daging yang dimaksud.
Darmin menambahkan, telah ditetapkan kuota sebesar 10 ribu ton untuk mengimpor daging dari Australia. Impor itu akan dilakukan oleh PT Berdikasi.
“Kita cuma menugaskan BUMN Berdikari untuk melakukan impor. Supaya bisa menurunkan harga Rp 80 ribu sampai Rp 85 ribu per kilogram,” terangnya.
Darmin pun menjanjikan, daging sebanyak 10 ribu ton dari Australia itu akan masuk ke Indonesia sebelum bulan puasa dimulai.
Belum lama ini Jokowi menargetkan jajaran menterinya untuk menurunkan harga daging sapi menjadi Rp80 ribu. Pasalnya, saat ini harga daging di pasaran relatif tinggi menjelang Bulan Suci Ramadan.
Sebelumnya, dalam masa kampanye Jokowi menyatakan, Indonesia harus menghentikan impor daging sapi. Menurutnya, Indonesia mempunyai kemampuan untuk menciptakan swasembada daging, yang saat itu menurutnya tidak sulit. Sejak awal pemerintahan, Kabinet Kerja telah dikritik karena meningkatkan impor sapi dari target awal 136 ribu ekor menjadi 264 ribu ekor. (wir/jpg/adz)