25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Mempersiapkan Mental Anak Untuk Berpuasa di Bulan Ramadhan Bersama Momogi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Di bulan Ramadhan tentunya banyak nilai-nilai baik yang penting diajarkan atau dilatihkan ke anak. Salah satu aktivitas utama yang dilakukan di bulan ini adalah berpuasa yang memiliki banyak nilai filosofis kebaikan terutama dalam hal mengontrol diri yang tentunya sangat butuh dilatih sedari dini.

Mereka bisa mulai berlatih melakukan ibadah puasa sesuai dengan kemampuannya dan tentunya sangat perlu bantuan dan dukungan dari orang tua. Salah satu yang paling penting adalah mempersiapkan mental atau psikologis anak untuk melakukan ibadah ini yang disesuaikan dengan kemampuan fisik dan mental anak sesuai usianya.

“Perilaku anak-anak tidak akan jauh dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Keluarga adalah elemen dasar dalam menancapkan psikologis anak. Kedekatan emosional anak dengan orang tua, dengan saudara kandung adalah kunci dalam menggembleng mental anak. Dan bulan puasa adalah momen yang harus dimanaaftan keluarga dalam mendidik mental anak,”ujar Bernando Pardamean – Head of Marketing Sari Murni Group.

Bernando Pardamean menambahkan, Sari Murni Group sangat mendukung adanya keterikatan yang kuat antara anak dengan orang tua. ” Hal ini kami buktikan dengan mengadakan challenge #PuasaBarengMomogi untuk mendukung orang tua mengajarkan anak puasa agar lebih menyenangkan. Info selengkapnya bisa kunjungi Instagram mowmowlagi, ” sebutnya.

Menurut psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi., bagi anak-anak tujuan utama berpuasa adalah merasakan rasa senang melewati Bulan Ramadhan agar tumbuh rasa cinta mereka dalam melewati semua proses ibadah yang terjadi di bulan ini. Perbanyak diskusi, nonton, ataupun membaca buku-buku yang bisa membantu anak memahami keistimewaan Bulan Ramadhan dengan menyenangkan sehingga semua yang mereka lakukan tanpa paksaan dan bertumbuh dari rasa cinta, seru, dan semangat dalam menjalani Bulan Ramadhan.

Saskya Aulia Prima menambahkan ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan dalam rangka melatih anak berpuasa adalah sebagai berikut:

Mulai mengenalkan anak tentang keistimewaan bulan Ramadhan dengan menceritakan nilai-nilai atau kegiatan yang menyenangkan dan bisa dilakukan bersama-sama.
Libatkan anak dalam kegiatan yang menyenangkan dalam menyambut Bulan Ramadan, misalnya mendekorasi rumah, memilih menu-menu makanan selama bulan puasa, termasuk snack untuk
sahur atau iftar yang disukai anak-anak.
Membuat bucket list aktivitas dan misi yang bisa dilakukan selama Bulan Ramadan. Agar lebih menyenangkan bisa dibuat poster dengan stamp atau sticker yang menandakan mereka Sudah menyelesaikan misi-misi tersebut. Contohnya jumlah hari berpuasa, berbuka dengan snack favorit, membantu menyiapkan sahur, melakukan sedekah, ngabuburit dengan melakukan hal yang mereka inginkan, shalat tarawih, dsb.

Mulai pelan dan perlahan untuk durasi berpuasa anak. Berikan anak dukungan emosional saat menahan lapar, haus, bosan, dan rasa kesal. Bantu anak untuk lebih merasa nyaman dan mencari kegiatan distraksi untuk membantu mereka menjalankan latihan berpuasa. Misalnya bermain board games, jalan-jalan. dll. Jangan lupa puji proses anak selama melakukan usaha berlatih berpuasa.

Ajak anak untuk membuat rencana selebrasi Idul Fitri atau Lebaran untuk menambah semangat mereka menjalani dan melewati Bulan Ramadhan. (rel/sih)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Di bulan Ramadhan tentunya banyak nilai-nilai baik yang penting diajarkan atau dilatihkan ke anak. Salah satu aktivitas utama yang dilakukan di bulan ini adalah berpuasa yang memiliki banyak nilai filosofis kebaikan terutama dalam hal mengontrol diri yang tentunya sangat butuh dilatih sedari dini.

Mereka bisa mulai berlatih melakukan ibadah puasa sesuai dengan kemampuannya dan tentunya sangat perlu bantuan dan dukungan dari orang tua. Salah satu yang paling penting adalah mempersiapkan mental atau psikologis anak untuk melakukan ibadah ini yang disesuaikan dengan kemampuan fisik dan mental anak sesuai usianya.

“Perilaku anak-anak tidak akan jauh dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Keluarga adalah elemen dasar dalam menancapkan psikologis anak. Kedekatan emosional anak dengan orang tua, dengan saudara kandung adalah kunci dalam menggembleng mental anak. Dan bulan puasa adalah momen yang harus dimanaaftan keluarga dalam mendidik mental anak,”ujar Bernando Pardamean – Head of Marketing Sari Murni Group.

Bernando Pardamean menambahkan, Sari Murni Group sangat mendukung adanya keterikatan yang kuat antara anak dengan orang tua. ” Hal ini kami buktikan dengan mengadakan challenge #PuasaBarengMomogi untuk mendukung orang tua mengajarkan anak puasa agar lebih menyenangkan. Info selengkapnya bisa kunjungi Instagram mowmowlagi, ” sebutnya.

Menurut psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi., bagi anak-anak tujuan utama berpuasa adalah merasakan rasa senang melewati Bulan Ramadhan agar tumbuh rasa cinta mereka dalam melewati semua proses ibadah yang terjadi di bulan ini. Perbanyak diskusi, nonton, ataupun membaca buku-buku yang bisa membantu anak memahami keistimewaan Bulan Ramadhan dengan menyenangkan sehingga semua yang mereka lakukan tanpa paksaan dan bertumbuh dari rasa cinta, seru, dan semangat dalam menjalani Bulan Ramadhan.

Saskya Aulia Prima menambahkan ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan dalam rangka melatih anak berpuasa adalah sebagai berikut:

Mulai mengenalkan anak tentang keistimewaan bulan Ramadhan dengan menceritakan nilai-nilai atau kegiatan yang menyenangkan dan bisa dilakukan bersama-sama.
Libatkan anak dalam kegiatan yang menyenangkan dalam menyambut Bulan Ramadan, misalnya mendekorasi rumah, memilih menu-menu makanan selama bulan puasa, termasuk snack untuk
sahur atau iftar yang disukai anak-anak.
Membuat bucket list aktivitas dan misi yang bisa dilakukan selama Bulan Ramadan. Agar lebih menyenangkan bisa dibuat poster dengan stamp atau sticker yang menandakan mereka Sudah menyelesaikan misi-misi tersebut. Contohnya jumlah hari berpuasa, berbuka dengan snack favorit, membantu menyiapkan sahur, melakukan sedekah, ngabuburit dengan melakukan hal yang mereka inginkan, shalat tarawih, dsb.

Mulai pelan dan perlahan untuk durasi berpuasa anak. Berikan anak dukungan emosional saat menahan lapar, haus, bosan, dan rasa kesal. Bantu anak untuk lebih merasa nyaman dan mencari kegiatan distraksi untuk membantu mereka menjalankan latihan berpuasa. Misalnya bermain board games, jalan-jalan. dll. Jangan lupa puji proses anak selama melakukan usaha berlatih berpuasa.

Ajak anak untuk membuat rencana selebrasi Idul Fitri atau Lebaran untuk menambah semangat mereka menjalani dan melewati Bulan Ramadhan. (rel/sih)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/