25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

2018, Semua Desa se-Sumut Dialiri Listrik

General Manager PT PLN Wilayah Sumut, Feby Joko Priharto.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak 516 desa yang ada di Sumatera Utara (Sumut) belum teraliri listrik. Dari jumlah itu, paling banyak terdapat di Kabupaten Padang Lawas Utara yakni 10 desa. Kemudian, diikuti Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Utara dengan jumlah 5 desa.

General Manager PT PLN Wilayah Sumut, Feby Joko Priharto mengatakan, pihaknya saat ini berupaya melakukan percepatan pembangunan listrik desa yang merupakan amanah Presiden Joko Widodo RI, yang tertuang dalam peraturan Menteri ESDM No 38 tahun 2016. Amanah itu adalah pembangunan listrik desa sangat penting untuk membuka kesempatan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.

Upaya tersebut juga dilakukan dengan melakukan roadmap Desa Berlistrik, yang tadinya Desa Berlistrik hingga tahun 2019. Kini, akan diupayakan hingga tahun 2018.

“Dalam roadmap Program Listrik Desa Wilayah Sumut, tercantum dari total 6.110 desa yang ada di Sumut, 5.594 di antaranya sudah berlistrik dan 516 lainnya belum. Jadi, pada 2017 PLN menargetkan melistriki 194 desa. Dan, pada 2018 program ini akan menyentuh 322 desa berikutnya,” ujar Feby Joko Priharto, dalam peluncuran Program Listrik Desa (Lisdes) 2017 pada peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-72 di Lapangan Merdeka Medan, akhir pekan lalu.

Dia menuturkan, Program Lisdes akan terus berlanjut sampai seluruh desa berlistrik 100 persen. Anggaran yang diberikan pemerintah dalam program ini utamanya digunakan untuk membiayai pembukaan jaringan tegangan rendah dan menengah. Selain itu, pemasangan trafo sampai ke meteran pelanggan.

Adapun total anggaran yang dialokasikan kepada PLN Sumut untuk melaksanakan program ini senilai Rp294 miliar sampai dengan 2018, yang digunakan secara bertahap untuk melistriki 322 desa.

“Pada tahun 2016 realisasi listrik desa sebanyak 77 desa merupakan desa baru dan desa lama, dengan anggaran yang terserap Rp77 miliar dan rasio elektrifikasi mencapai 94,7 persen. Sedangkan, pada tahun 2017 target 197 desa, sebanyak 17 desa telah diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2017 dengan anggaran terserap Rp16,5 miliar dan rasio elektrifikasi meningkat 96,9 persen. Untuk target 2018 sebanyak 322 desa dengan alokasi anggaran yang cukup spektakuler sebesar Rp661 miliar,” paparnya.

Diutarakannya, sebagai tahap awal 54 desa terdiri dari 3.307 kepala keluarga yang tersebar di beberapa kabupaten menjadi sasaran. Lisdes merupakan program pemerintah dan upaya PLN untuk ikut membangun Sumut dari desa, mengingat hingga saat ini masih banyak desa di provinsi ini belum tersentuh listrik.

“Sebelum 2016, program ini dilaksanakan dengan anggaran yang bersumber langsung dari APBN. Tetapi, setelah itu didanai dengan skema penyertaan modal dari pemerintah kepada PLN. Pemerintah memberikan anggaran kepada PLN dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN), kemudian PLN melaksanakannya sebagai penugasan,” jabarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah kendala yang menunggu di lapangan, terutama soal akses jalan. Ini menjadi kendala terbesar bagi PLN Sumut karena masih banyak desa belum memiliki akses jalan, sehingga mereka sulit menarik jaringan. Hambatan berikutnya yakni pembebasan lahan.

General Manager PT PLN Wilayah Sumut, Feby Joko Priharto.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Sebanyak 516 desa yang ada di Sumatera Utara (Sumut) belum teraliri listrik. Dari jumlah itu, paling banyak terdapat di Kabupaten Padang Lawas Utara yakni 10 desa. Kemudian, diikuti Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Utara dengan jumlah 5 desa.

General Manager PT PLN Wilayah Sumut, Feby Joko Priharto mengatakan, pihaknya saat ini berupaya melakukan percepatan pembangunan listrik desa yang merupakan amanah Presiden Joko Widodo RI, yang tertuang dalam peraturan Menteri ESDM No 38 tahun 2016. Amanah itu adalah pembangunan listrik desa sangat penting untuk membuka kesempatan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.

Upaya tersebut juga dilakukan dengan melakukan roadmap Desa Berlistrik, yang tadinya Desa Berlistrik hingga tahun 2019. Kini, akan diupayakan hingga tahun 2018.

“Dalam roadmap Program Listrik Desa Wilayah Sumut, tercantum dari total 6.110 desa yang ada di Sumut, 5.594 di antaranya sudah berlistrik dan 516 lainnya belum. Jadi, pada 2017 PLN menargetkan melistriki 194 desa. Dan, pada 2018 program ini akan menyentuh 322 desa berikutnya,” ujar Feby Joko Priharto, dalam peluncuran Program Listrik Desa (Lisdes) 2017 pada peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-72 di Lapangan Merdeka Medan, akhir pekan lalu.

Dia menuturkan, Program Lisdes akan terus berlanjut sampai seluruh desa berlistrik 100 persen. Anggaran yang diberikan pemerintah dalam program ini utamanya digunakan untuk membiayai pembukaan jaringan tegangan rendah dan menengah. Selain itu, pemasangan trafo sampai ke meteran pelanggan.

Adapun total anggaran yang dialokasikan kepada PLN Sumut untuk melaksanakan program ini senilai Rp294 miliar sampai dengan 2018, yang digunakan secara bertahap untuk melistriki 322 desa.

“Pada tahun 2016 realisasi listrik desa sebanyak 77 desa merupakan desa baru dan desa lama, dengan anggaran yang terserap Rp77 miliar dan rasio elektrifikasi mencapai 94,7 persen. Sedangkan, pada tahun 2017 target 197 desa, sebanyak 17 desa telah diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2017 dengan anggaran terserap Rp16,5 miliar dan rasio elektrifikasi meningkat 96,9 persen. Untuk target 2018 sebanyak 322 desa dengan alokasi anggaran yang cukup spektakuler sebesar Rp661 miliar,” paparnya.

Diutarakannya, sebagai tahap awal 54 desa terdiri dari 3.307 kepala keluarga yang tersebar di beberapa kabupaten menjadi sasaran. Lisdes merupakan program pemerintah dan upaya PLN untuk ikut membangun Sumut dari desa, mengingat hingga saat ini masih banyak desa di provinsi ini belum tersentuh listrik.

“Sebelum 2016, program ini dilaksanakan dengan anggaran yang bersumber langsung dari APBN. Tetapi, setelah itu didanai dengan skema penyertaan modal dari pemerintah kepada PLN. Pemerintah memberikan anggaran kepada PLN dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN), kemudian PLN melaksanakannya sebagai penugasan,” jabarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah kendala yang menunggu di lapangan, terutama soal akses jalan. Ini menjadi kendala terbesar bagi PLN Sumut karena masih banyak desa belum memiliki akses jalan, sehingga mereka sulit menarik jaringan. Hambatan berikutnya yakni pembebasan lahan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/