31.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Anak Down Syndrome juga Punya Potensi

Down syndrome merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21. Down Syndrome biasa terkena pada anak. Salah satu hal yang terjadi pada anak Down Syndrome adalah gangguan perkembangan mental dan fisik. Anak yang terlahir dengan kelainan kromosom ini tentu menjadi tanggung jawab orangtua.  Menyadari hal ini, Mastuanasari yang selama ini mengalami kesulitan akan informasi tentang penyakit anaknya, mengajak beberapa ibu dari anak penyandang down syndrome untuk membentuk Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrom (POTADS).

“Sejak 2007, saya dan 2 orangtua anak penyandang down syndrome bertemu, disitu kami sharing dan pada akhirnya setelah melewati waktu yang panjang, tahun 2011 terbentuklah POTADS, yang diresmikan pada tanggal 12 Februari 2012,” ujarnya.
Melalui POTADS, ia dan rekannya terus mengajak para orang tua penyandang down syndrome untuk terus meningkatkan kepeduliannya terhadap anaknya. Mereka memberikan berbagai informasi, bantuan serta wadah diskusi dan untuk kegiatan bagi orang tua anak dengan down syndrome.

Mastuanasari yang juga ikut membentuk  POTADS di Medan ini menghimbau kepada para orangtua anak penyandang down syndrom untuk terbuka. “Jangan disimpan-simpan anak kita, mereka sebenarnya memiliki potensi dan bakat yang bisa dikembangkan. Namun bakat ini bisa berkembang dengan bantuan dan kesabaran orangtua untuk mendidik. Jadi jangan berpikiran ‘ah sudahlah, sudah kodratnya’ alias pasrah,” ujarnya. (mag-13)

Down syndrome merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21. Down Syndrome biasa terkena pada anak. Salah satu hal yang terjadi pada anak Down Syndrome adalah gangguan perkembangan mental dan fisik. Anak yang terlahir dengan kelainan kromosom ini tentu menjadi tanggung jawab orangtua.  Menyadari hal ini, Mastuanasari yang selama ini mengalami kesulitan akan informasi tentang penyakit anaknya, mengajak beberapa ibu dari anak penyandang down syndrome untuk membentuk Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrom (POTADS).

“Sejak 2007, saya dan 2 orangtua anak penyandang down syndrome bertemu, disitu kami sharing dan pada akhirnya setelah melewati waktu yang panjang, tahun 2011 terbentuklah POTADS, yang diresmikan pada tanggal 12 Februari 2012,” ujarnya.
Melalui POTADS, ia dan rekannya terus mengajak para orang tua penyandang down syndrome untuk terus meningkatkan kepeduliannya terhadap anaknya. Mereka memberikan berbagai informasi, bantuan serta wadah diskusi dan untuk kegiatan bagi orang tua anak dengan down syndrome.

Mastuanasari yang juga ikut membentuk  POTADS di Medan ini menghimbau kepada para orangtua anak penyandang down syndrom untuk terbuka. “Jangan disimpan-simpan anak kita, mereka sebenarnya memiliki potensi dan bakat yang bisa dikembangkan. Namun bakat ini bisa berkembang dengan bantuan dan kesabaran orangtua untuk mendidik. Jadi jangan berpikiran ‘ah sudahlah, sudah kodratnya’ alias pasrah,” ujarnya. (mag-13)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/