SUMUTPOS.CO – Sebuah studi menunjukkan, wanita yang terlalu banyak duduk, bisa meningkatkan peluang untuk terkena kanker. Tetapi tampaknya tidak memiliki efek yang sama pada pria.
“Waktu luang yang lebih lama dihabiskan duduk dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari risiko kanker pada wanita, dan khususnya dengan multiple myeloma, kanker payudara dan ovarium,” kata peneliti, Dr. Alpa Patel, seperti dilansir laman Health, Rabu (29/7).
Dilaporkan dalam jurnal Epidemiology Kanker, Biomarkers & Prevention, peneliti melacak lebih dari 146.000 pria dan wanita yang bebas kanker pada awal studi dan mengikuti mereka dari tahun 1992 hingga 2009. Selama waktu itu, hampir 31.000 dari peserta mengembangkan kanker.
Lebih banyak waktu yang dihabiskan duduk selama waktu luang dikaitkan dengan risiko 10 persen lebih tinggi secara keseluruhan kanker pada wanita, setelah peneliti menyesuaikan dengan faktor-faktor seperti tingkat aktivitas fisik dan berat badan.
Di antara perempuan, kanker tertentu yang terkait dengan tingkat tinggi duduk selama waktu luang adalah kanker darah, multiple myeloma, kanker payudara invasif dan kanker ovarium.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik bisa mengurangi risiko kanker, tetapi beberapa studi telah meneliti hubungan antara waktu duduk dan risiko kanker.
Para ahli bingung dengan fakta bahwa duduk tampaknya meningkatkan peluang seorang wanita untuk terkena kanker.(fny/jpnn)
SUMUTPOS.CO – Sebuah studi menunjukkan, wanita yang terlalu banyak duduk, bisa meningkatkan peluang untuk terkena kanker. Tetapi tampaknya tidak memiliki efek yang sama pada pria.
“Waktu luang yang lebih lama dihabiskan duduk dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari risiko kanker pada wanita, dan khususnya dengan multiple myeloma, kanker payudara dan ovarium,” kata peneliti, Dr. Alpa Patel, seperti dilansir laman Health, Rabu (29/7).
Dilaporkan dalam jurnal Epidemiology Kanker, Biomarkers & Prevention, peneliti melacak lebih dari 146.000 pria dan wanita yang bebas kanker pada awal studi dan mengikuti mereka dari tahun 1992 hingga 2009. Selama waktu itu, hampir 31.000 dari peserta mengembangkan kanker.
Lebih banyak waktu yang dihabiskan duduk selama waktu luang dikaitkan dengan risiko 10 persen lebih tinggi secara keseluruhan kanker pada wanita, setelah peneliti menyesuaikan dengan faktor-faktor seperti tingkat aktivitas fisik dan berat badan.
Di antara perempuan, kanker tertentu yang terkait dengan tingkat tinggi duduk selama waktu luang adalah kanker darah, multiple myeloma, kanker payudara invasif dan kanker ovarium.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik bisa mengurangi risiko kanker, tetapi beberapa studi telah meneliti hubungan antara waktu duduk dan risiko kanker.
Para ahli bingung dengan fakta bahwa duduk tampaknya meningkatkan peluang seorang wanita untuk terkena kanker.(fny/jpnn)