25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Lulur dari Serbuk Buah Salak

Penulis: apt. Khairani Fitri, S.Si., M.Kes., Tetty Noverita Khairani, S.Si., M.Si dan Salmah Zendrato (Dosen Institut Kesehatan Helvetia)

SALAK (Salacca zalacca Gaertn voss) merupakan salah satu buah tropis yang saat ini banyak diminati masyarakat. Buah salak dapat berperan sebagai antioksidan alami karena memiliki senyawa antioksidan yang cukup tinggi.

Hasil uji fitokimia pada sampel daging dan kulit salak menunjukkan bahwa senyawa flavonoid dan tanin lebih dominan dari pada senyawa fitokimia lainnya serta mengandung sedikit senyawa alkaloid. Buah salak yang memiliki kandungan flavanoid dan fenol merupakan mekanisme yang berhubungan dengan inhibitor tirosinase sehingga buah salak dapat dijadikan sebagai skin brightening atau mencerahkan kulit.

Buah Salak – ISTIMEWA

Lulur adalah kosmetika yang digunakan untuk merawat dan membersihkan kulit
dari kotoran dan sel kulit mati. Luluran merupakan aktivitas menghilangkan kotoran, minyak atau kulit mati yang dilakukan dengan pijatan di seluruh badan. Hasilnya dapat langsung terlihat, kulit lebih halus, kencang, harum dan sehat bercahaya.

Sediaan lulur (body scrub) dibuat dengan berbagai variasi konsentrasi yaitu
konsentrasi 5%, 7%, dan 9%. Sediaan lulur (body scrub) dibuat sebanyak 100 gram. Setiap konsentrasi dilakukan pengujian terhadap sediaan yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas, uji iritasi dan uji kesukaan (hedonik test).

Hasil uji organoleptis menunjukan tekstur semi padat, warna putih keabu-abuan pada konsetrasi 5% dan 7%, dan warna abu abu pada konsetrasi 9% dengan aroma sediaan lulur yaitu aroma strawberry. Hasil uji pH rentang 5,0-7,0 yang relatif aman untuk kulit berdasarkan SNI.

Pada uji daya sebar dari sediaan lulur F0 lebih luas daya sebarnya
dibandingkan dengan F1, F2, dan F3. Sediaan tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Hasil uji viskositas menunjukkan bahwa sediaan lulur serbuk buah salak memiliki viskositas baik dan memenuhi syarat yang ditetapkan SNI 16-4399-1996 yaitu dalam kisaran nilai antara 2.000-50.000 cP dan untuk hasil uji kesukaan (hedonik test) pada respon 12 orang sukarelawan menunjukkan bahwa F1 dengan konsentrasi 5% yang paling banyak disukai.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah serbuk buah salak (Salacca zalacca Gaertn voss) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan lulur (Body scrub) dengan konsentrasi 5%, 7%, dan 9%. (*)

Penulis: apt. Khairani Fitri, S.Si., M.Kes., Tetty Noverita Khairani, S.Si., M.Si dan Salmah Zendrato (Dosen Institut Kesehatan Helvetia)

SALAK (Salacca zalacca Gaertn voss) merupakan salah satu buah tropis yang saat ini banyak diminati masyarakat. Buah salak dapat berperan sebagai antioksidan alami karena memiliki senyawa antioksidan yang cukup tinggi.

Hasil uji fitokimia pada sampel daging dan kulit salak menunjukkan bahwa senyawa flavonoid dan tanin lebih dominan dari pada senyawa fitokimia lainnya serta mengandung sedikit senyawa alkaloid. Buah salak yang memiliki kandungan flavanoid dan fenol merupakan mekanisme yang berhubungan dengan inhibitor tirosinase sehingga buah salak dapat dijadikan sebagai skin brightening atau mencerahkan kulit.

Buah Salak – ISTIMEWA

Lulur adalah kosmetika yang digunakan untuk merawat dan membersihkan kulit
dari kotoran dan sel kulit mati. Luluran merupakan aktivitas menghilangkan kotoran, minyak atau kulit mati yang dilakukan dengan pijatan di seluruh badan. Hasilnya dapat langsung terlihat, kulit lebih halus, kencang, harum dan sehat bercahaya.

Sediaan lulur (body scrub) dibuat dengan berbagai variasi konsentrasi yaitu
konsentrasi 5%, 7%, dan 9%. Sediaan lulur (body scrub) dibuat sebanyak 100 gram. Setiap konsentrasi dilakukan pengujian terhadap sediaan yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas, uji iritasi dan uji kesukaan (hedonik test).

Hasil uji organoleptis menunjukan tekstur semi padat, warna putih keabu-abuan pada konsetrasi 5% dan 7%, dan warna abu abu pada konsetrasi 9% dengan aroma sediaan lulur yaitu aroma strawberry. Hasil uji pH rentang 5,0-7,0 yang relatif aman untuk kulit berdasarkan SNI.

Pada uji daya sebar dari sediaan lulur F0 lebih luas daya sebarnya
dibandingkan dengan F1, F2, dan F3. Sediaan tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Hasil uji viskositas menunjukkan bahwa sediaan lulur serbuk buah salak memiliki viskositas baik dan memenuhi syarat yang ditetapkan SNI 16-4399-1996 yaitu dalam kisaran nilai antara 2.000-50.000 cP dan untuk hasil uji kesukaan (hedonik test) pada respon 12 orang sukarelawan menunjukkan bahwa F1 dengan konsentrasi 5% yang paling banyak disukai.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah serbuk buah salak (Salacca zalacca Gaertn voss) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan lulur (Body scrub) dengan konsentrasi 5%, 7%, dan 9%. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/