25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Motif Asmara Ditambah Gejala Gangguan Jiwa

Foto: Miftahulhayat/dok Jessica Kumala.
Foto: Miftahulhayat/dok
Jessica Kumala.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penyidik Polda Metro Jaya secara resmi sudah menahan Jessica Kumala Wongso. Namun, hingga Minggu (31/1) aparat berbaju cokelat itu belum bisa mengungkap motif kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin tersebut.

Dugaan sementara asmara, yang diperparah adanya gangguan jiwa. Sebab, berdasar hasil analisis psikiater forensik, ditemukan gejala gangguan jiwa pada tersangka.

Menurut sebuah sumber di internal kepolisian, penyidik menemukan adanya motif cemburu. ”Dari keterangan saksi-saksi lainnya,” ucap sumber itu.

Hanya, jelas sumber tersebut, cemburu sesama jenis itu tidak akan berbahaya jika Jessica normal-normal saja. ”Ada jejak gangguan jiwa dalam hasil tes psikologisnya,” imbuh dia.

Sumber tersebut menambahkan, sejauh ini motif Jessica membunuh Mirna masih berupa spekulasi. ”Tebakan kami, gangguan jiwa itu bersifat obsesif-posesif. Sehingga ketika Mirna tak bisa lagi dijangkaunya (Mirna telah menikah, Red), lebih baik dibunuh saja. Tapi, ini masih spekulasi lho,” imbuhnya.

Selain itu, ada ketidakkonsistenan pengakuan Jessica dalam pemeriksaan kemarin. ”Ada sejumlah keterangannya yang berubah. Ini petunjuk bagi penyidik,” ujarnya.

Tahu cerita versinya memiliki celah, Jessica terus mengubah sebagian detail kecil kronologi versinya sendiri. ”Penyidik juga membandingkan keterangannya di televisi,” tambahnya.

Ketika ditanya soal banyaknya spekulasi di media massa yang meragukan penetapan Jessica sebagai tersangka, sumber tersebut tertawa.

”Biarlah yang jadi pengamat di medsos (media sosial) menganalisis. Pertanyaan saya, mereka sudah melihat CCTV-nya belum? Mengetahui kronologinya tidak?” cetusnya.

Foto: Miftahulhayat/dok Jessica Kumala.
Foto: Miftahulhayat/dok
Jessica Kumala.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penyidik Polda Metro Jaya secara resmi sudah menahan Jessica Kumala Wongso. Namun, hingga Minggu (31/1) aparat berbaju cokelat itu belum bisa mengungkap motif kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin tersebut.

Dugaan sementara asmara, yang diperparah adanya gangguan jiwa. Sebab, berdasar hasil analisis psikiater forensik, ditemukan gejala gangguan jiwa pada tersangka.

Menurut sebuah sumber di internal kepolisian, penyidik menemukan adanya motif cemburu. ”Dari keterangan saksi-saksi lainnya,” ucap sumber itu.

Hanya, jelas sumber tersebut, cemburu sesama jenis itu tidak akan berbahaya jika Jessica normal-normal saja. ”Ada jejak gangguan jiwa dalam hasil tes psikologisnya,” imbuh dia.

Sumber tersebut menambahkan, sejauh ini motif Jessica membunuh Mirna masih berupa spekulasi. ”Tebakan kami, gangguan jiwa itu bersifat obsesif-posesif. Sehingga ketika Mirna tak bisa lagi dijangkaunya (Mirna telah menikah, Red), lebih baik dibunuh saja. Tapi, ini masih spekulasi lho,” imbuhnya.

Selain itu, ada ketidakkonsistenan pengakuan Jessica dalam pemeriksaan kemarin. ”Ada sejumlah keterangannya yang berubah. Ini petunjuk bagi penyidik,” ujarnya.

Tahu cerita versinya memiliki celah, Jessica terus mengubah sebagian detail kecil kronologi versinya sendiri. ”Penyidik juga membandingkan keterangannya di televisi,” tambahnya.

Ketika ditanya soal banyaknya spekulasi di media massa yang meragukan penetapan Jessica sebagai tersangka, sumber tersebut tertawa.

”Biarlah yang jadi pengamat di medsos (media sosial) menganalisis. Pertanyaan saya, mereka sudah melihat CCTV-nya belum? Mengetahui kronologinya tidak?” cetusnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/