30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Kritis, Korban Hanya Bisa Berbisik: Duit… Duit

Foto: Redha/PM Nurhayani, kritis disiksa perampok yang menyatroni rumahnya di Jalan Pembangunan II Dusun II, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, Minggu (28/2). Ia masih dirawat di rumah sakit.
Foto: Redha/PM
Nurhayani, kritis disiksa perampok yang menyatroni rumahnya di Jalan Pembangunan II Dusun II, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, Minggu (28/2). Ia masih dirawat di rumah sakit.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Meski sudah tiga hari dirawat pasca disiksa perampok yang menyatroni rumahnya pada Minggu (28/2) lalu, namun hingga kini kondisi Nurmayanti (41) masih kritis dan belum bisa banyak bicara. Ibu tiga anak yansg semula dirawat di Rumah Sakit Melati Perbaungan Sergai akhirnya dipindahkan ke RSUD Deli Serdang, Senin (29/2) sekira pukul 17.30 WIB. Korban dirawat di ruang VIP Tulip 7.

Korban hanya terbaring lemah di atas tempat tidur. Punggungnya masih terlihat membiru akibat disiksa oleh pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya itu. Sumintri (30), keponakan yang menjaga korban di rumah sakit mengaku, Nurmayanti belum bisa bicara karena masih trauma. Saat terbangun, korban hanya bisa melihat ke atas seperti kebingungan dan hanya berbisik: “Duit…, duit”.

“Mungkin korban berucap begitu karena teringat saat perampok memaksanya untuk memberitahukan di mana uang korban disimpan. Pelakunya lebih dari satu orang,” sebut Sumintri.

Sepengetahuan Sumintri, selama ini korban tidak pernah memiliki musuh, dan sejak lahir suaminya Eliadi (42) sudah menetap di Jalan Pembangunan II Desa Sekip, Lubukpakam. Rumah yang disatroni perampok itu merupakan rumah orangtua Eliadi. Malam sebelum kejadian, abang korban sering lewat mengontrol rumah tersebut karena sebelum kejadian ini sudah dua kali kediaman korban disatroni perampok. Tapi abang korban mengontrolnya dari jalan saja tidak sampai ke depan rumah.

“Minggu (28/2) sekira pukul 03.00 WIB, tetangga depan yang jualan setiap pagi ke pasar Lubuk Pakam masih sempat melihat lampu dalam rumah masih menyala. Tapi setelah anak korban bernama Agus pulang ke rumah sekira pukul 04.30 WIB, lampu sudah padam dan kamar sudah berantakan,” sebutnya. Kapolsek Lubukpakam AKP Darwin Ketaren ketika dikonfirmasi mengakumasih menyelidiki perampokan sadis itu. “Saksi yang sudah diperiksa ada tiga orang,” singkatnya. (man/deo)

Foto: Redha/PM Nurhayani, kritis disiksa perampok yang menyatroni rumahnya di Jalan Pembangunan II Dusun II, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, Minggu (28/2). Ia masih dirawat di rumah sakit.
Foto: Redha/PM
Nurhayani, kritis disiksa perampok yang menyatroni rumahnya di Jalan Pembangunan II Dusun II, Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam, Minggu (28/2). Ia masih dirawat di rumah sakit.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Meski sudah tiga hari dirawat pasca disiksa perampok yang menyatroni rumahnya pada Minggu (28/2) lalu, namun hingga kini kondisi Nurmayanti (41) masih kritis dan belum bisa banyak bicara. Ibu tiga anak yansg semula dirawat di Rumah Sakit Melati Perbaungan Sergai akhirnya dipindahkan ke RSUD Deli Serdang, Senin (29/2) sekira pukul 17.30 WIB. Korban dirawat di ruang VIP Tulip 7.

Korban hanya terbaring lemah di atas tempat tidur. Punggungnya masih terlihat membiru akibat disiksa oleh pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya itu. Sumintri (30), keponakan yang menjaga korban di rumah sakit mengaku, Nurmayanti belum bisa bicara karena masih trauma. Saat terbangun, korban hanya bisa melihat ke atas seperti kebingungan dan hanya berbisik: “Duit…, duit”.

“Mungkin korban berucap begitu karena teringat saat perampok memaksanya untuk memberitahukan di mana uang korban disimpan. Pelakunya lebih dari satu orang,” sebut Sumintri.

Sepengetahuan Sumintri, selama ini korban tidak pernah memiliki musuh, dan sejak lahir suaminya Eliadi (42) sudah menetap di Jalan Pembangunan II Desa Sekip, Lubukpakam. Rumah yang disatroni perampok itu merupakan rumah orangtua Eliadi. Malam sebelum kejadian, abang korban sering lewat mengontrol rumah tersebut karena sebelum kejadian ini sudah dua kali kediaman korban disatroni perampok. Tapi abang korban mengontrolnya dari jalan saja tidak sampai ke depan rumah.

“Minggu (28/2) sekira pukul 03.00 WIB, tetangga depan yang jualan setiap pagi ke pasar Lubuk Pakam masih sempat melihat lampu dalam rumah masih menyala. Tapi setelah anak korban bernama Agus pulang ke rumah sekira pukul 04.30 WIB, lampu sudah padam dan kamar sudah berantakan,” sebutnya. Kapolsek Lubukpakam AKP Darwin Ketaren ketika dikonfirmasi mengakumasih menyelidiki perampokan sadis itu. “Saksi yang sudah diperiksa ada tiga orang,” singkatnya. (man/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/