SUMUTPOS.CO – Salah seorang anggota sindikat narkoba yang ditembak mati petugas BNN Pusat, ternyata jadi korban kecanggihan senjata baru BNN. Hal itu diungkapkan Kepala BNN Pusat Komjen Budi Waseso (Buwas).
“Ada empat jenis. Laras pendek hanya pistol. Sisanya laras sedang dan panjang,” kata Komjen Buwas di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan (Jaksel).
Dia mengatakan, empat jenis senjata itu memiliki keunggulan masing-masing. Salah satunya dapat menghancurkan pintu berbahan besi atau brankas yang digunakan pelaku narkoba bersembunyi maupun menyimpan barangnya.
“Kalibernya beda-beda, ada yang dinamakan 12 GA, ada lima jenis pelurunya. Ada yang loper (kapasitas senjata menyimpan peluru-Red) 12, 7, 9, ada juga loper single. Itu untuk penghancur pintu besi atau pintu tebal, bisa dihancurkan dengan senjata itu. Jadi kalau dobrak enggak mesti dengan mesin pemotong. Cukup tembakkan sekali saja langsung rusak,” ujarnya.
Menurut dia, senjata itu tidak dibuat oleh PT Pindad melainkan dipesan dari luar negeri. Senjata itu dipesan dari Cekoslowakia, Amerika, Jerman dan Rusia.
“Ada buatan Ceko, Amerika, Jerman, dan Soviet (Rusia-Red). Jadi kita lihat kebutuhan dan kualitas senjata. Yang di Medan itu biasa karena peningkatan perlawanan semakin meningkat. Maka kemarin kita enggak bisa berbuat apa-apa karena peralatan belum hadir,” bebernya.(*)
SUMUTPOS.CO – Salah seorang anggota sindikat narkoba yang ditembak mati petugas BNN Pusat, ternyata jadi korban kecanggihan senjata baru BNN. Hal itu diungkapkan Kepala BNN Pusat Komjen Budi Waseso (Buwas).
“Ada empat jenis. Laras pendek hanya pistol. Sisanya laras sedang dan panjang,” kata Komjen Buwas di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan (Jaksel).
Dia mengatakan, empat jenis senjata itu memiliki keunggulan masing-masing. Salah satunya dapat menghancurkan pintu berbahan besi atau brankas yang digunakan pelaku narkoba bersembunyi maupun menyimpan barangnya.
“Kalibernya beda-beda, ada yang dinamakan 12 GA, ada lima jenis pelurunya. Ada yang loper (kapasitas senjata menyimpan peluru-Red) 12, 7, 9, ada juga loper single. Itu untuk penghancur pintu besi atau pintu tebal, bisa dihancurkan dengan senjata itu. Jadi kalau dobrak enggak mesti dengan mesin pemotong. Cukup tembakkan sekali saja langsung rusak,” ujarnya.
Menurut dia, senjata itu tidak dibuat oleh PT Pindad melainkan dipesan dari luar negeri. Senjata itu dipesan dari Cekoslowakia, Amerika, Jerman dan Rusia.
“Ada buatan Ceko, Amerika, Jerman, dan Soviet (Rusia-Red). Jadi kita lihat kebutuhan dan kualitas senjata. Yang di Medan itu biasa karena peningkatan perlawanan semakin meningkat. Maka kemarin kita enggak bisa berbuat apa-apa karena peralatan belum hadir,” bebernya.(*)