26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Pelaku Sempat Ejek BNN

BNN menggerebek rumah Sertu Habibi.

SUMUTPOS.CO  – Proses penangkapan jaringan narkoba di Jalan Medan – Binjai cukup menghebohkan karena diwarnai banyak tembakan. Situasi ini membuat tim gabungan BNN Pusat, TNI dan POM kewalahan melakukan pengamanan.

Saking sibuknya, tanpa sepengetahuan petugas, dua orang rekan pelaku yang berhasil ditangkap ternyata berada di sekitar lokasi. Kedua orang tersebut awalnya berniat menjemput paket yang dihadang petugas.

Mengetahui rekan-rekannya tertangkap, 2 rekan pelaku itu buru-buru meninggalkan TKP dengan mengendarai sepedamotor jenis matic warna Merah. Mereka tancap gas ke rumah Sertu Habibi (lokasi kedua yang digerebek petugas).

Setiba di rumah Sertu Habibi yang masih dalam tahap pembangunan, dua pria itu menemui 4 rekan mereka dan menyuruh untuk segera menghentikan aktifitas mengecak narkoba.

Karena senang bisa lolos, keduanya menceritakan penyergapan di Jalan Medan-Binjai dengan semangat. Mereka bahkan beberapa kali terdengar tertawa girang, seolah mengejek petugas yang tidak mengetahui keberadaan mereka di TKP.

Namun sekitar 30 menit kemudian, keceriaan keenam pria anggota jaringan narkoba tersebut seketika hilang. Canda tawa mereka berubah menjadi teriakan minta ampun begitu petugas gabungan BNN merangsek masuk ke rumah.

Hal ini diketahui ketika mewawancarai Wak Ateng (48), pemborong yang mengerjakan pembangunan rumah Sertu Habibi. “Aku sudah 2 minggu kerja di rumah ini,” kata Wak Ateng.

Sementara itu, Azwansa(63) selaku kepling setempat mengatakan, dia sedang duduk di Warung Ayah ketika petugas menggerebek rumah Sertu Habibi. Mengetahui ada penggerebekan, dia pun bergegas ke rumah habibi dan mengamankan warga juga tersangka yang berada di dalam rumah, dengan cara mengikat pakai tali. “Saya pengamanan, saya langsung menelepon Polsek Sunggal,” ujarnya.(cr-1)

 

BNN menggerebek rumah Sertu Habibi.

SUMUTPOS.CO  – Proses penangkapan jaringan narkoba di Jalan Medan – Binjai cukup menghebohkan karena diwarnai banyak tembakan. Situasi ini membuat tim gabungan BNN Pusat, TNI dan POM kewalahan melakukan pengamanan.

Saking sibuknya, tanpa sepengetahuan petugas, dua orang rekan pelaku yang berhasil ditangkap ternyata berada di sekitar lokasi. Kedua orang tersebut awalnya berniat menjemput paket yang dihadang petugas.

Mengetahui rekan-rekannya tertangkap, 2 rekan pelaku itu buru-buru meninggalkan TKP dengan mengendarai sepedamotor jenis matic warna Merah. Mereka tancap gas ke rumah Sertu Habibi (lokasi kedua yang digerebek petugas).

Setiba di rumah Sertu Habibi yang masih dalam tahap pembangunan, dua pria itu menemui 4 rekan mereka dan menyuruh untuk segera menghentikan aktifitas mengecak narkoba.

Karena senang bisa lolos, keduanya menceritakan penyergapan di Jalan Medan-Binjai dengan semangat. Mereka bahkan beberapa kali terdengar tertawa girang, seolah mengejek petugas yang tidak mengetahui keberadaan mereka di TKP.

Namun sekitar 30 menit kemudian, keceriaan keenam pria anggota jaringan narkoba tersebut seketika hilang. Canda tawa mereka berubah menjadi teriakan minta ampun begitu petugas gabungan BNN merangsek masuk ke rumah.

Hal ini diketahui ketika mewawancarai Wak Ateng (48), pemborong yang mengerjakan pembangunan rumah Sertu Habibi. “Aku sudah 2 minggu kerja di rumah ini,” kata Wak Ateng.

Sementara itu, Azwansa(63) selaku kepling setempat mengatakan, dia sedang duduk di Warung Ayah ketika petugas menggerebek rumah Sertu Habibi. Mengetahui ada penggerebekan, dia pun bergegas ke rumah habibi dan mengamankan warga juga tersangka yang berada di dalam rumah, dengan cara mengikat pakai tali. “Saya pengamanan, saya langsung menelepon Polsek Sunggal,” ujarnya.(cr-1)

 

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/