26 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Korban Diseret dan Dibacok hingga Meregang Nyawa

Foto: Gatha Ginting/PM Foto Syawaluddin semasa hidup. Ia tewas dalam bentrok antara pemuda.
Foto: Gatha Ginting/PM
Foto Syawaluddin semasa hidup. Ia tewas dalam bentrok antara pemuda di Medan Deli.

MEDAN DELI, SUMUTPOS.CO – Pemandangan mencekam terjadi di kawasan Jalan Titipapan, Kecamatan Medan Deli, Rabu (30/4) pukul 01.30 Wib. Seorang pria diseret-seret sekumpulan orang bersenjata tajam. Tak puas, lelaki yang belakangan diketahui bernama Syawaluddin (29) dibacoki dan ditikami hingga meregang nyawa.

Peristiwa itu terjadi setelah puluhan orang mendadak menyerbu sekelompok pemuda di Jalan Perunggu Gang Duku, Lingkungan V, Kelurahan Kota Bangun, Medan Deli. Dengan mengendarai mobil pick up dan sepeda motor, sekitar 20-an pemuda warga Jalan Kol. Yos Sudarso Gang Musholah bermaksud balas dendam.

Sebelumnya, salah seorang warga Jalan Perunggu terhadap Irwan (21) dan Adinanta (24) yang saat itu sedang melintas lokasi kejadian dengan mengunakan sepeda motor.

Sesampainya di pintu besi yang berjarak hanya 100 meter dari lokasi kejadian, kedua remaja tersebut di stop oleh salah seorang pemuda di Jalan Perunggu dan langsung meminta uang. Tak senang atas perlakuan pemuda tersebut, Irwan dan Adinanta mengadu pada teman-temannya.

Mendengar kedua temannya di palak, sekitar 20 orang pemuda Jalan Yos Sudarso Gang Musohla langsung menyerbu ke Jalan Perunggu Lingkungan V. Begitu sampai di lokasi kejadian, rupanya puluhan pemuda lingkungan V sudah menanti untuk menerima serangan.

Dalam bentrok tersebut, Syawaluddin, salah seorang pemuda warga Yos Sudarso Gang Mushola mengalami luka bacok dan akhirnya tewas di lokasi kejadian dengan bersimbah darah.

Sementara itu salah seorang pemuda dari warga Jalan Perunggu Lingkungan V yang diketahui bernama Syahdan (21) terpaksa dilarikan keruangan ICU Rumah Sakit Mitra Medica untuk menjalani perawatan intensif. Syahdan mengalami luka bacok pada bagian kepala.

Seorang ibu yang biasa dipanggil Watiyem (50) yang juga merupakan warga sekitar lokasi kejadian mengatakan, peristiwa bentrok tersebut sempat membuat suasana mencekam.

“Sewaktu kejadian suasana sempat mencekam. Kedua kubu yang terlibat bentrok saling membawa senjata tajam. Bukan sampai disitu saja, salah seorang korban yang tewas dalam perkelahian tersebut juga sempat diseret. Dimana pertama kali pemuda yang tewas dalam bentrok tersebut pertama kali dibacok oleh puluhan pemuda setempat di areal tengah lapangan. Kemudian diseret ke lokasi yang berdekatan dengan rumah warga yang baru dibangun,” ujarnya dengan singkat sambil menujukan bekas bercak darah yang masih ada di lokasi kejadian.

Wakapolsek Medan Labuhan, AKP Irsol saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan kalau untuk saat ini pihaknya masih mendalami kasus bentrok antar kedua kubu pemuda yang mengakibat jatuhnya korban jiwa.

“Kami masih melakukan pengembangan untuk mencari bukti-bukti. Dalam kasu ini pihaknya sudah memeriksa 5 orang saksi untuk dimintai keterangan. Begitu juga dengan para personil kepolisian Medan Labuhan juga telah berjaga-jaga dilokasi kejadian untuk mengantisipasi akan terjadinya bentrok susulan,” ungkapnya.

 

TAK PERCAYA SYAWALUDDIN TERLIBAT

Bentrokan di Jalan Perunggu Lingkungan V, Kelurahaan Kota Bangun, Medan Deli, membawa duka bagi keluarga Syawaluddin. Terlebih lelaki lajang itu dikenal baik dan pendiam.

“Saya tidak menyangka kalau almarhum (Syawaluddi-red) ikut-ikutan dalam perkelahian tersebut. Yang kami tau kalau almarhum ini orangnya pendiam dan tidak pernah berbuat masalah. Apalagi sampai ikut-ikut berantam,” ujarnya.

Malam sebelum kepergiannya, Syawal sekitar pukul 20.00 wib keluar rumah tanpa memberitahu kemana. Hingga laut malam, Syawal tak kunjung pulang. “Setelah ditunggu-tunggu kok Syawal belum juga pulang. Begitu pukul sekitar 03.00 dini hari. Salah seorang pemuda mengedor pintu dan memberikan kabar kalau Syawal sudah meninggal akibat dibacok karena ikut-ikut dalam bentrokan,” ungkap Darma (40), abang kandung Syawal yang ditemui usai pengebumian jenazah Syawal di TPU Simpang Dobi, Titipapan.

Beberapa hari sebelum kejadian, Syawal kerap terlihat termenung. “Tiga hari belakangan ini Syawal kerjanya hanya melamun dan mondar-mandir masuk rumah. Seperti orang frutasi karena diberhentikan kerja. Memang sudah dua minggu ini Syawal tidak lagi bekerja. Dikarenakan Syawal sudah mengundurkan diri sebagai Satpam di PT Coca-cola,” sambungnya.

Atas kepergian adiknya dengan kondisi mengenaskan itu, Darma berharap polisi secepatnya melakukan penangkapan terhadap tersangka yang menewaskan Syawal. (mag-1/bd)

Foto: Gatha Ginting/PM Foto Syawaluddin semasa hidup. Ia tewas dalam bentrok antara pemuda.
Foto: Gatha Ginting/PM
Foto Syawaluddin semasa hidup. Ia tewas dalam bentrok antara pemuda di Medan Deli.

MEDAN DELI, SUMUTPOS.CO – Pemandangan mencekam terjadi di kawasan Jalan Titipapan, Kecamatan Medan Deli, Rabu (30/4) pukul 01.30 Wib. Seorang pria diseret-seret sekumpulan orang bersenjata tajam. Tak puas, lelaki yang belakangan diketahui bernama Syawaluddin (29) dibacoki dan ditikami hingga meregang nyawa.

Peristiwa itu terjadi setelah puluhan orang mendadak menyerbu sekelompok pemuda di Jalan Perunggu Gang Duku, Lingkungan V, Kelurahan Kota Bangun, Medan Deli. Dengan mengendarai mobil pick up dan sepeda motor, sekitar 20-an pemuda warga Jalan Kol. Yos Sudarso Gang Musholah bermaksud balas dendam.

Sebelumnya, salah seorang warga Jalan Perunggu terhadap Irwan (21) dan Adinanta (24) yang saat itu sedang melintas lokasi kejadian dengan mengunakan sepeda motor.

Sesampainya di pintu besi yang berjarak hanya 100 meter dari lokasi kejadian, kedua remaja tersebut di stop oleh salah seorang pemuda di Jalan Perunggu dan langsung meminta uang. Tak senang atas perlakuan pemuda tersebut, Irwan dan Adinanta mengadu pada teman-temannya.

Mendengar kedua temannya di palak, sekitar 20 orang pemuda Jalan Yos Sudarso Gang Musohla langsung menyerbu ke Jalan Perunggu Lingkungan V. Begitu sampai di lokasi kejadian, rupanya puluhan pemuda lingkungan V sudah menanti untuk menerima serangan.

Dalam bentrok tersebut, Syawaluddin, salah seorang pemuda warga Yos Sudarso Gang Mushola mengalami luka bacok dan akhirnya tewas di lokasi kejadian dengan bersimbah darah.

Sementara itu salah seorang pemuda dari warga Jalan Perunggu Lingkungan V yang diketahui bernama Syahdan (21) terpaksa dilarikan keruangan ICU Rumah Sakit Mitra Medica untuk menjalani perawatan intensif. Syahdan mengalami luka bacok pada bagian kepala.

Seorang ibu yang biasa dipanggil Watiyem (50) yang juga merupakan warga sekitar lokasi kejadian mengatakan, peristiwa bentrok tersebut sempat membuat suasana mencekam.

“Sewaktu kejadian suasana sempat mencekam. Kedua kubu yang terlibat bentrok saling membawa senjata tajam. Bukan sampai disitu saja, salah seorang korban yang tewas dalam perkelahian tersebut juga sempat diseret. Dimana pertama kali pemuda yang tewas dalam bentrok tersebut pertama kali dibacok oleh puluhan pemuda setempat di areal tengah lapangan. Kemudian diseret ke lokasi yang berdekatan dengan rumah warga yang baru dibangun,” ujarnya dengan singkat sambil menujukan bekas bercak darah yang masih ada di lokasi kejadian.

Wakapolsek Medan Labuhan, AKP Irsol saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan kalau untuk saat ini pihaknya masih mendalami kasus bentrok antar kedua kubu pemuda yang mengakibat jatuhnya korban jiwa.

“Kami masih melakukan pengembangan untuk mencari bukti-bukti. Dalam kasu ini pihaknya sudah memeriksa 5 orang saksi untuk dimintai keterangan. Begitu juga dengan para personil kepolisian Medan Labuhan juga telah berjaga-jaga dilokasi kejadian untuk mengantisipasi akan terjadinya bentrok susulan,” ungkapnya.

 

TAK PERCAYA SYAWALUDDIN TERLIBAT

Bentrokan di Jalan Perunggu Lingkungan V, Kelurahaan Kota Bangun, Medan Deli, membawa duka bagi keluarga Syawaluddin. Terlebih lelaki lajang itu dikenal baik dan pendiam.

“Saya tidak menyangka kalau almarhum (Syawaluddi-red) ikut-ikutan dalam perkelahian tersebut. Yang kami tau kalau almarhum ini orangnya pendiam dan tidak pernah berbuat masalah. Apalagi sampai ikut-ikut berantam,” ujarnya.

Malam sebelum kepergiannya, Syawal sekitar pukul 20.00 wib keluar rumah tanpa memberitahu kemana. Hingga laut malam, Syawal tak kunjung pulang. “Setelah ditunggu-tunggu kok Syawal belum juga pulang. Begitu pukul sekitar 03.00 dini hari. Salah seorang pemuda mengedor pintu dan memberikan kabar kalau Syawal sudah meninggal akibat dibacok karena ikut-ikut dalam bentrokan,” ungkap Darma (40), abang kandung Syawal yang ditemui usai pengebumian jenazah Syawal di TPU Simpang Dobi, Titipapan.

Beberapa hari sebelum kejadian, Syawal kerap terlihat termenung. “Tiga hari belakangan ini Syawal kerjanya hanya melamun dan mondar-mandir masuk rumah. Seperti orang frutasi karena diberhentikan kerja. Memang sudah dua minggu ini Syawal tidak lagi bekerja. Dikarenakan Syawal sudah mengundurkan diri sebagai Satpam di PT Coca-cola,” sambungnya.

Atas kepergian adiknya dengan kondisi mengenaskan itu, Darma berharap polisi secepatnya melakukan penangkapan terhadap tersangka yang menewaskan Syawal. (mag-1/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru