25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Cek TKP, Polisi Target Pelaku

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah sepekan dilaporkan, polisi melakukan penyelidikan soal 11 anak di bawah umur yang menjadi korban pedofilia. Penyidik Subdit IV Renakta Polda Sumut, mendatangi lokasi kejadian di kawasan Medan Tuntungan.

“PENYIDIK sudah cek TKP (Tempat Kejadian Perkara) kemarin dan melakukan pemeriksaan lagi terhadap korban serta saksi-saksi,” kata Kasubdit Renakta Poldasu, Kompol Reinhard Nainggolan, Rabu (1/5).

Mereka coba menggali keterangan dari warga sekitar dan korban-korban yang kabarnya siswa SD berjumlah 11 orang itu. Pelaku pun kini tengah ditarget.

“Kita pemeriksaan orangtua korban dan telah mengirimkan permintaan visum fisik dan psikis ke RS Bhayangkara. Tentunya akan kita usut tuntas kasus ini,” katanya.

Diketahui, 11 pelajar SD warga Kecamatan Medan Tuntungan menjadi korban pedofilia. Mereka mengadu ke Poldasu sesuai Surat Tanda Terima Lapor Polisi Nomor 594/IV/2019 tanggal 24 April 2019 diterima Brigadir Arfan Dilla.

Menurut Sulis Setriani Ketaren (37), orangtua korban yang membuat pengaduan ke Poldasu, peristiwa pedofilia ini diketahui, Senin (22/4). Salah seorang korban adalah anak laki-lakinya berusia 11 tahun yang masih duduk di kelas V SD.

“Ada 11 korban semuanya laki-laki yang masih sekolah kelas IV dan V SD dan peristiwa ini diduga terjadi sejak Maret 2019,” katanya kepada wartawan, Kamis (25/4).

Dijelaskannya, kasus ini mulai terbongkar ketika salah seorang pemuka agama Sofyan Sembiring curiga dengan pelaku JM alias Jimmy (34).

Pelaku yang tinggal di Jalan Bunga Turi II, Lingkungan IV, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan itu suka tidur bersama anak-anak dan memeluknya di warung yang ada ayunan. Tepatnya di pinggir sawah kawasan tersebut.

Salah seorang korban yang dekat dengan pelaku, F (10) sering diberi uang dan dipinjamkan handphone. Pemuka agama tersebut kemudian melaporkan kepada orangtuanya.

Ketika ditanya orangtuanya, korban mengaku hanya dipegang kemaluannya oleh pelaku. Tapi ketika ditanya pemuka agama itu, F mengaku sudah disodomi.

Alhasil, dari keterangan F ini terbongkar ternyata selain dia masih ada 10 bocah laki-laki lainnya yang menjadi korban sodomi pelaku.(dvs/ala)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah sepekan dilaporkan, polisi melakukan penyelidikan soal 11 anak di bawah umur yang menjadi korban pedofilia. Penyidik Subdit IV Renakta Polda Sumut, mendatangi lokasi kejadian di kawasan Medan Tuntungan.

“PENYIDIK sudah cek TKP (Tempat Kejadian Perkara) kemarin dan melakukan pemeriksaan lagi terhadap korban serta saksi-saksi,” kata Kasubdit Renakta Poldasu, Kompol Reinhard Nainggolan, Rabu (1/5).

Mereka coba menggali keterangan dari warga sekitar dan korban-korban yang kabarnya siswa SD berjumlah 11 orang itu. Pelaku pun kini tengah ditarget.

“Kita pemeriksaan orangtua korban dan telah mengirimkan permintaan visum fisik dan psikis ke RS Bhayangkara. Tentunya akan kita usut tuntas kasus ini,” katanya.

Diketahui, 11 pelajar SD warga Kecamatan Medan Tuntungan menjadi korban pedofilia. Mereka mengadu ke Poldasu sesuai Surat Tanda Terima Lapor Polisi Nomor 594/IV/2019 tanggal 24 April 2019 diterima Brigadir Arfan Dilla.

Menurut Sulis Setriani Ketaren (37), orangtua korban yang membuat pengaduan ke Poldasu, peristiwa pedofilia ini diketahui, Senin (22/4). Salah seorang korban adalah anak laki-lakinya berusia 11 tahun yang masih duduk di kelas V SD.

“Ada 11 korban semuanya laki-laki yang masih sekolah kelas IV dan V SD dan peristiwa ini diduga terjadi sejak Maret 2019,” katanya kepada wartawan, Kamis (25/4).

Dijelaskannya, kasus ini mulai terbongkar ketika salah seorang pemuka agama Sofyan Sembiring curiga dengan pelaku JM alias Jimmy (34).

Pelaku yang tinggal di Jalan Bunga Turi II, Lingkungan IV, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan itu suka tidur bersama anak-anak dan memeluknya di warung yang ada ayunan. Tepatnya di pinggir sawah kawasan tersebut.

Salah seorang korban yang dekat dengan pelaku, F (10) sering diberi uang dan dipinjamkan handphone. Pemuka agama tersebut kemudian melaporkan kepada orangtuanya.

Ketika ditanya orangtuanya, korban mengaku hanya dipegang kemaluannya oleh pelaku. Tapi ketika ditanya pemuka agama itu, F mengaku sudah disodomi.

Alhasil, dari keterangan F ini terbongkar ternyata selain dia masih ada 10 bocah laki-laki lainnya yang menjadi korban sodomi pelaku.(dvs/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/