30 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Pembebasan Truk CPO Ricuh, 1 Warga Tewas

Kericuhan yang terjadi saat pembebasan truk pengangkut CPO milik PT Vareem Sawit Cemerlang di Kecamatan Aek Kuasan, Sabtu (30/6/2018).

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Upaya pembebasan truk pengangkut CPO milik PT Vareem Sawit Cemerlang berujung ricuh di Kecamatan Aek Kuasan, Sabtu (30/6/2018). Akibatnya seorang warga tewas.

Kericuhan dipicu saat warga menyetop truk tangki pembawa Crude Palm Oil milik PT VSC, Jumat (29/6) malam hingga Sabtu (30/6) siang. Mendapat laporan itu, Polsek Pulau Raja dibantu 1 pleton tim gabungan Polres Asahan melakukan mediasi agar truk dibiarkan melintas.

Kabag Ops Polres Asahan, Kompol Marluddin didampingi Kapolsek Pulau Raja, AKP D.Pardosi memberikan pengertian kepada warga, namun warga bersikeras menahan truk tersebut, sehingga Polres Asahan memaksa warga mundur agar truk bisa melanjutkan perjalanan.

“Kami sudah melakukan mediasi, namun warga seperti tidak terima di lakukan mediasi, malah ada seorang warga yang “menggeber” sepedamotornya saat Kabag Ops berupaya meredam amukan massa dan personil langsung mengamankan pengemudi sepedamotor dan menyuruh sopir truk melanjutkan perjalanan. Sempat terjadi keributan antara warga dengan polisi yang mencoba melakukan pengamanan sesuai SOP,” ujar Kapolsek Pulau Raja.

Terkait tudingan warga yang meninggal akibat keributan tersebut, Kapolsek membenarkannya. Namun Pardosi membantah bahwa korban yang meninggal karena mendapat kekerasan dari personil.

“Benar ada warga yang meninggal atas nama Mismar (83) dan korban meninggal bukan karena di dorong atau dianiaya, namun karena jatuh sendiri dan personel Polwan saat itu melakukan pertolongan namun dihalau warga. Dan kita juga telah menawarkan membawa korban ke Puskesmas dengan mobil pribadi saya, namun warga juga menolak dan akhirnya kami menghubungi mobil ambulans dan membawa korban ke Puskesmas, namun sayang kami mendapatkan informasi korban meninggal dunia saat akan mendapatkan perawatan medis,” ujar Pardosi sembari menyatakan mereka memiliki video bahwa korban jatuh sendiri.

“Kita ada videonya. Kebetulan saat peristiwa tersebut seorang rekan wartawan ada yang mengabadikan video nya dan kita sudah pegang buktinya,” jelas Pardosi. (jpg/syaf/ras)

Kericuhan yang terjadi saat pembebasan truk pengangkut CPO milik PT Vareem Sawit Cemerlang di Kecamatan Aek Kuasan, Sabtu (30/6/2018).

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Upaya pembebasan truk pengangkut CPO milik PT Vareem Sawit Cemerlang berujung ricuh di Kecamatan Aek Kuasan, Sabtu (30/6/2018). Akibatnya seorang warga tewas.

Kericuhan dipicu saat warga menyetop truk tangki pembawa Crude Palm Oil milik PT VSC, Jumat (29/6) malam hingga Sabtu (30/6) siang. Mendapat laporan itu, Polsek Pulau Raja dibantu 1 pleton tim gabungan Polres Asahan melakukan mediasi agar truk dibiarkan melintas.

Kabag Ops Polres Asahan, Kompol Marluddin didampingi Kapolsek Pulau Raja, AKP D.Pardosi memberikan pengertian kepada warga, namun warga bersikeras menahan truk tersebut, sehingga Polres Asahan memaksa warga mundur agar truk bisa melanjutkan perjalanan.

“Kami sudah melakukan mediasi, namun warga seperti tidak terima di lakukan mediasi, malah ada seorang warga yang “menggeber” sepedamotornya saat Kabag Ops berupaya meredam amukan massa dan personil langsung mengamankan pengemudi sepedamotor dan menyuruh sopir truk melanjutkan perjalanan. Sempat terjadi keributan antara warga dengan polisi yang mencoba melakukan pengamanan sesuai SOP,” ujar Kapolsek Pulau Raja.

Terkait tudingan warga yang meninggal akibat keributan tersebut, Kapolsek membenarkannya. Namun Pardosi membantah bahwa korban yang meninggal karena mendapat kekerasan dari personil.

“Benar ada warga yang meninggal atas nama Mismar (83) dan korban meninggal bukan karena di dorong atau dianiaya, namun karena jatuh sendiri dan personel Polwan saat itu melakukan pertolongan namun dihalau warga. Dan kita juga telah menawarkan membawa korban ke Puskesmas dengan mobil pribadi saya, namun warga juga menolak dan akhirnya kami menghubungi mobil ambulans dan membawa korban ke Puskesmas, namun sayang kami mendapatkan informasi korban meninggal dunia saat akan mendapatkan perawatan medis,” ujar Pardosi sembari menyatakan mereka memiliki video bahwa korban jatuh sendiri.

“Kita ada videonya. Kebetulan saat peristiwa tersebut seorang rekan wartawan ada yang mengabadikan video nya dan kita sudah pegang buktinya,” jelas Pardosi. (jpg/syaf/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/