30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Preman Teror Pemilik Bangunan

Foto: Bambang/Sumut Pos
DITEROR: Dua pekerja bangunan yang diteror NG dan anggotanya.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO -Aksi preman dengan modus meminta uang SPSI dan jaga malam meneror pemilik bangunan dan pekerjanya di  Lingkungan Sido Selamat, Simpang Buluh Duri, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat. Parahnya lagi, aksi pungli itu dilakukan di hadapan petugas Polsek Kuala.

Meski kasus ini sudah dilaporkan pada 30 Januari lalu, petugas Polsek Kuala seakan tak sanggup meringkus oknum preman berinisial NG tersebut.

Aksi NG dan sejumlah rekannya itu berawal saat Edison Tarigan membangun rumah took (Ruko) di Lingkungan Sido Selamat, Simpang Buluh Duri pada November 2017.

Dengan alasan meminta uang SPSI dan uang jaga malam pekerja bangunan, NG warga setempat mendatangi ruko bangunan Edison. “Kedatangan NG disampaikan tukang kepada saya. Selanjutnya, saya kasi sekitar Rp1 juta melalui pekerja. Namun, uang itu ditolak dengan alasan dia sudah banyak uang,” ungkap Edison, Jumat (2/2) siang.

Karena uang ditolak, lanjut Edison, pengerjaan ruko dihentikan sekitar enam minggu. “Ini kami lakukan untuk antisipasi hal-hal tak diinginkan,” sebutnya.

Kemudian, ungkap Edison, tepat pada 5 Januari 2018, pekerja kembali mengerjakan bangunan. “Sembari dilakukan pengerjaan, saya suruh keluarga bernegosiasi dengan NG. Dari negosiasi yang dilakukan, ternyata NG meminta uang Rp30 juta,” bebernya.

Permintaan NG yang terlalu besar membuat Edison tak dapat menyanggupi. Sehingga pengerusakan terhadap ruko dan pencurian material bangunan pun terjadi. “Material yang hilang lumayan banyak, mulai dari semen, besi, mesin pompa air dua unit dan sejumlah material lainnya dengan kerugian sekitar Rp5 juta,” papar Edison.

Foto: Bambang/Sumut Pos
DITEROR: Dua pekerja bangunan yang diteror NG dan anggotanya.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO -Aksi preman dengan modus meminta uang SPSI dan jaga malam meneror pemilik bangunan dan pekerjanya di  Lingkungan Sido Selamat, Simpang Buluh Duri, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat. Parahnya lagi, aksi pungli itu dilakukan di hadapan petugas Polsek Kuala.

Meski kasus ini sudah dilaporkan pada 30 Januari lalu, petugas Polsek Kuala seakan tak sanggup meringkus oknum preman berinisial NG tersebut.

Aksi NG dan sejumlah rekannya itu berawal saat Edison Tarigan membangun rumah took (Ruko) di Lingkungan Sido Selamat, Simpang Buluh Duri pada November 2017.

Dengan alasan meminta uang SPSI dan uang jaga malam pekerja bangunan, NG warga setempat mendatangi ruko bangunan Edison. “Kedatangan NG disampaikan tukang kepada saya. Selanjutnya, saya kasi sekitar Rp1 juta melalui pekerja. Namun, uang itu ditolak dengan alasan dia sudah banyak uang,” ungkap Edison, Jumat (2/2) siang.

Karena uang ditolak, lanjut Edison, pengerjaan ruko dihentikan sekitar enam minggu. “Ini kami lakukan untuk antisipasi hal-hal tak diinginkan,” sebutnya.

Kemudian, ungkap Edison, tepat pada 5 Januari 2018, pekerja kembali mengerjakan bangunan. “Sembari dilakukan pengerjaan, saya suruh keluarga bernegosiasi dengan NG. Dari negosiasi yang dilakukan, ternyata NG meminta uang Rp30 juta,” bebernya.

Permintaan NG yang terlalu besar membuat Edison tak dapat menyanggupi. Sehingga pengerusakan terhadap ruko dan pencurian material bangunan pun terjadi. “Material yang hilang lumayan banyak, mulai dari semen, besi, mesin pompa air dua unit dan sejumlah material lainnya dengan kerugian sekitar Rp5 juta,” papar Edison.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/