MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengacara Apin BK, Landen Marbun menegaskan, kliennya tidak terkait dengan bisnis judi online. Aliran uang yang selama ini dituduhkan dari judi online ternyata berasal dari tiga bisnis yang dimiliki Apin BK.
“Fakta persidangan telah mengungkap, Apin BK, adalah pengusaha bisnis sekaligus pemilik PT Bursa Keramik. Selain itu, Apin juga memiliki bisnis walet, dan bisnis jual beli rumah dan tanah (properti),” kata Landen kepada wartawan, Senin (3/4/2023).
Menuruti dia, Apin BK selama ini diwacanakan tidak memiliki bisnis atau kegiatan usaha. Ternyata itu terbantahkan dengan keterangan saksi dari pihak bank. “Itu tidak benar, fakta persidangan telah membuktikan bahwa Apin punya usaha yang sah secara hukum yaitu bisnis keramik, usaha walet dan properti, usaha tersebut juga juga memiliki SIUP, memiliki izin usaha, sesuai ketentuan yang sah menurut UU,” ungkapnya.
Saat memberikan keterangan, Apin BK didampingi tim kuasa hukum lainnya Hisar Sitompul SH MH, AKBP Purn Sunari SH MH, Rinaldo Butarbutar SH MH, Bornok Simanjuntak SH MH, Yan Robert SH, Polmar SH dan Budi Baik SH. Diketahui Jaksa Penuntut Umum (JPU) kembali menghadirkan para saksi dalam sidang kasus judi online dengan terdakwa Apin BK. Dalam persidangan, Apin BK ternyata kerap meminjam uang miliaran rupiah ke bank untuk kredit modal kerja.
Saksi pertama yang diperiksa adalah pegawai Bank Index Selindo yakni, Ani dan Darmadi. Pada keterangannya, mereka menyebutkan bahwa Apin BK melakukan kredit modal kerja, di mana usaha yang dilampirkan Apin BK adalah sarang walet.
“Sama kami dia ada kredit modal kerja sebesar Rp4,5 miliar, modal kerja itu untuk usahanya untuk usaha burung walet. Kami juga sudah survei di Komplek Cemara Asri. Sebelum kami berikan kredit itu, kami juga hitung usaha waletnya, kita analisa usaha waletnya, dia membeli dari orang-orang lain. Sewaktu kami survei dia ada stok,” kata Ani, Rabu (29/3) lalu.
Kemudian, saksi dari Bank Permata, Henri menjelaskan bahwa Apin BK adalah seorang pengusaha sarang walet. Apin BK melakukan peminjaman untuk KPR sebanyak tiga ruko di wilayah Cemara Asri. Satu ruko tersebut berharga Rp1,7 miliar.
“Ada tiga ruko dia ada KPR, pinjaman satu ruko Rp1,7 miliar dengan selama lima tahun, pembayaran lancar terus tidak ada nunggak. Jadi Pak Joni itu pengusaha, dia usaha walet. Sebelum kita berikan, kita survei usaha, dan ke mana dia menjual itu sarang walet itu, kita survei lokasi usaha,” ucapnya. (rel/adz)