30 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Bekas Galian Pipa

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masyarakat yang bermukim di sekitaran Kelurahan Rambung Dalam, melakukan aksi protes di jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki oleh rekanan yang melakukan galian pipa air minum, Senin (3/4/2023). Aksi ini merupakan kali kedua.

Masyarakat melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan. Mereka gerah dengan kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki, buntut dari proyek galian pipa air minum. “Kami mohon kepada pemko untuk segera melakukan perbaikan jalan ini karena kondisinya sudah cukup parah dan merugikan,” ujar Dika.

Menurutnya, ruas jalan yang menghubungkan Binjai Selatan dengan Binjai Timur tidak begitu rusak sebelum ada proyek galian pipa air minum tersebut. Meski demikian, jalan yang rusak ini memang lajur hilir-mudik truk bermuatan tambang galian c. “Aksi protes menanam pohon pisang di tengah jalan karena jalannya rusak dan tidak diperbaiki sampai sekarang oleh Kemen PUPR dan PT Brantas Abipraya maupun Pemko Binjai karena proyek pipa air,” ujar warga lainnya, Simorangkir.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Binjai, Ridho Indah Purnama menjelaskan, persoalan pohon pisang yang ditanam masyarakat sebagai bentuk aksi protes sudah diketahui Wali Kota, H Amir Hamzah. “Pak wali sudah nelpon kadis juga terkait hal ini (pohon pisang ditanam di tengah jalan),” kata Ridho ketika dikonfirmasi.

Atas sambung telepon orang nomor satu di Pemko Binjai kepada Kadis PUPR, kata Ridho, pihaknya sudah mengetahui ada aksi protes dari masyarakat dengan menanam pohon pisang di atas jalan rusak yang merupakan bekas proyek galian pipa air minum, yang tidak kunjung diperbaiki. Disoal apakah ada izinnya melakukan galian pipa air minum, Ridho menjawab ada. “Sudah saya tanya PPK-nya. Mereka bilang sebelum habis kontrak pengerjaan, jalan akan diaspal kembali seperti semula. Mengenai izin, mereka bayar,” kata Ridho.

Menurut Ridho, pengerjaan aspal ulang setelah digali untuk ditanam pipa agaknya sedikit molor. Kata dia, Januari 2023 sejatinya kontrak mereka berakhir. Namun hingga April 2023, perbaikan pada jalan yang bekas digali proyek pipa air minum ini tak kunjung diperbaiki. “Orang itu masih ada lagi mau ngetes kebocoran pipa. Setelah dites tidak bocor, baru diaspal lagi sama orang itu,” serunya.

“Kita pun enggak mau jalan rusak begitu. Yang semula bagus kok jadi rusak karena galian. Sudah banyak jalan kita rusak karena galian mereka. Ini proyek APBN, sampai ke Sei Semayang sana galian pipanya,” pungkasnya. (ted)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masyarakat yang bermukim di sekitaran Kelurahan Rambung Dalam, melakukan aksi protes di jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki oleh rekanan yang melakukan galian pipa air minum, Senin (3/4/2023). Aksi ini merupakan kali kedua.

Masyarakat melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan. Mereka gerah dengan kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki, buntut dari proyek galian pipa air minum. “Kami mohon kepada pemko untuk segera melakukan perbaikan jalan ini karena kondisinya sudah cukup parah dan merugikan,” ujar Dika.

Menurutnya, ruas jalan yang menghubungkan Binjai Selatan dengan Binjai Timur tidak begitu rusak sebelum ada proyek galian pipa air minum tersebut. Meski demikian, jalan yang rusak ini memang lajur hilir-mudik truk bermuatan tambang galian c. “Aksi protes menanam pohon pisang di tengah jalan karena jalannya rusak dan tidak diperbaiki sampai sekarang oleh Kemen PUPR dan PT Brantas Abipraya maupun Pemko Binjai karena proyek pipa air,” ujar warga lainnya, Simorangkir.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Binjai, Ridho Indah Purnama menjelaskan, persoalan pohon pisang yang ditanam masyarakat sebagai bentuk aksi protes sudah diketahui Wali Kota, H Amir Hamzah. “Pak wali sudah nelpon kadis juga terkait hal ini (pohon pisang ditanam di tengah jalan),” kata Ridho ketika dikonfirmasi.

Atas sambung telepon orang nomor satu di Pemko Binjai kepada Kadis PUPR, kata Ridho, pihaknya sudah mengetahui ada aksi protes dari masyarakat dengan menanam pohon pisang di atas jalan rusak yang merupakan bekas proyek galian pipa air minum, yang tidak kunjung diperbaiki. Disoal apakah ada izinnya melakukan galian pipa air minum, Ridho menjawab ada. “Sudah saya tanya PPK-nya. Mereka bilang sebelum habis kontrak pengerjaan, jalan akan diaspal kembali seperti semula. Mengenai izin, mereka bayar,” kata Ridho.

Menurut Ridho, pengerjaan aspal ulang setelah digali untuk ditanam pipa agaknya sedikit molor. Kata dia, Januari 2023 sejatinya kontrak mereka berakhir. Namun hingga April 2023, perbaikan pada jalan yang bekas digali proyek pipa air minum ini tak kunjung diperbaiki. “Orang itu masih ada lagi mau ngetes kebocoran pipa. Setelah dites tidak bocor, baru diaspal lagi sama orang itu,” serunya.

“Kita pun enggak mau jalan rusak begitu. Yang semula bagus kok jadi rusak karena galian. Sudah banyak jalan kita rusak karena galian mereka. Ini proyek APBN, sampai ke Sei Semayang sana galian pipanya,” pungkasnya. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/