30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sehari, Siswa SMAN 2 Tawuran di Dua Lokasi

Siswa yang terlibat tawuran saat diamankan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dunia pendidikan tercoreng oleh aksi tawuran siswa SMA Negeri 2 Medan. Tidak hanya sekali, dalam sehari, sejumlah siswa Kelas X dan Kelas XI terlibat duel di dua lokasi.

Usai tawuran di Jalan Brigjen Katamso, Medan, puluhan siswa SMA Negeri 2 Medan kembali terlibat tawuran di Jalan Eka Warni, Medan Johor, Rabu (2/5/2018) sore.

Jika tawuran di Jalan Brigjen Katamso dengan cepat dibubarkan dan diamankan petugas Polsek Medan Kota, tawuran yang terjadi di Jalan Eka Warni dengan cepat diamankan petugas Polsek Delitua.

Awalnya sejumlah siswa SMAN 2 Medan datang ke Jalan Eka Warni mengendarai sepeda motor. Tak lama kemudian, kelompok siswa lainnya datang membawa sejumlah pemuda yang bukan siswa SMA. “Ngeri, ada yang bawa besi dan kayu,” ujar M Chairil, warga setempat.

Takut terjadi tawuran massal warga langsung menelepon Lurah Gedung Johor, Edwin, yang kemudian menghubungi petugas Polsek Delitua. Polisi dengan cepat membubarkan tawuran dan mengamankan para siswa itu, termasuk sepeda motornya. Untuk dilakukan pembinaan, sebagian siswa diamankan ke mapolsek.

Sebelumnya, mereka terlibat tawuran di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Bentrok terjadi usai pelaksanaan upacara Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional).

Pertikaian terjadi ketika sejumlah siswa Kelas X SMA Negeri 2 yang selesai upacara Hardiknas pergi ke Jalan Brigjen Katamso untuk makan bersama.

Tidak lama, muncul anak sekolah SMA II Kelas XI menghampiri dan tiba-tiba melempar helm serta kursi ke arah siswa X. Akibatnya, keributan pun terjadi dan saling memaki.

Warga Jalan Brigjen Katamso yang melihat kejadian tawuran ini kemudian menghubungi personel Polsek Medan Kota. Mendapat laporan adanya gangguan keamanan, polisi lalu turun ke lokasi dan mengendalikan situasi.

“Penyebab tawuran diduga adanya miskomunikasi dan persaingan di sekolah,” kata Kapolsek Medan Kota, Kompol Revi Nurvelani.

Usai mengamankan sejumlah siswa, pihaknya kata Nurvelani ini memberikan pembinaan. Selanjutnya, memanggil orangtua siswa serta membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.

“Sejauh ini tidak ada laporan korban luka maupun kerusakan,” tandas mantan Kapolsek Medan Barat itu.(bbs/ras)

Siswa yang terlibat tawuran saat diamankan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dunia pendidikan tercoreng oleh aksi tawuran siswa SMA Negeri 2 Medan. Tidak hanya sekali, dalam sehari, sejumlah siswa Kelas X dan Kelas XI terlibat duel di dua lokasi.

Usai tawuran di Jalan Brigjen Katamso, Medan, puluhan siswa SMA Negeri 2 Medan kembali terlibat tawuran di Jalan Eka Warni, Medan Johor, Rabu (2/5/2018) sore.

Jika tawuran di Jalan Brigjen Katamso dengan cepat dibubarkan dan diamankan petugas Polsek Medan Kota, tawuran yang terjadi di Jalan Eka Warni dengan cepat diamankan petugas Polsek Delitua.

Awalnya sejumlah siswa SMAN 2 Medan datang ke Jalan Eka Warni mengendarai sepeda motor. Tak lama kemudian, kelompok siswa lainnya datang membawa sejumlah pemuda yang bukan siswa SMA. “Ngeri, ada yang bawa besi dan kayu,” ujar M Chairil, warga setempat.

Takut terjadi tawuran massal warga langsung menelepon Lurah Gedung Johor, Edwin, yang kemudian menghubungi petugas Polsek Delitua. Polisi dengan cepat membubarkan tawuran dan mengamankan para siswa itu, termasuk sepeda motornya. Untuk dilakukan pembinaan, sebagian siswa diamankan ke mapolsek.

Sebelumnya, mereka terlibat tawuran di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Bentrok terjadi usai pelaksanaan upacara Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional).

Pertikaian terjadi ketika sejumlah siswa Kelas X SMA Negeri 2 yang selesai upacara Hardiknas pergi ke Jalan Brigjen Katamso untuk makan bersama.

Tidak lama, muncul anak sekolah SMA II Kelas XI menghampiri dan tiba-tiba melempar helm serta kursi ke arah siswa X. Akibatnya, keributan pun terjadi dan saling memaki.

Warga Jalan Brigjen Katamso yang melihat kejadian tawuran ini kemudian menghubungi personel Polsek Medan Kota. Mendapat laporan adanya gangguan keamanan, polisi lalu turun ke lokasi dan mengendalikan situasi.

“Penyebab tawuran diduga adanya miskomunikasi dan persaingan di sekolah,” kata Kapolsek Medan Kota, Kompol Revi Nurvelani.

Usai mengamankan sejumlah siswa, pihaknya kata Nurvelani ini memberikan pembinaan. Selanjutnya, memanggil orangtua siswa serta membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.

“Sejauh ini tidak ada laporan korban luka maupun kerusakan,” tandas mantan Kapolsek Medan Barat itu.(bbs/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/