26.7 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Wakil Bupati Nias Barat Bantah Anaknya Menganiaya

ADITIA LAOLI/SUMUT POS
BANTAH: Wakil Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu membantah anaknya terlibat penganiayaan.

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Peristiwa pengejaran maling di Kota Gunungsitoli tepatnya di Jalan Sirao beberapa hari lalu, ternyata berbuntut panjang. Pasalnya, keluarga terduga maling itu mengadukan Kevin, anak Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu ke Polres Nias dengan tuduhan penganiayaan.

Diketahui, Kevin ikut melakukan pengejaran bersama puluhan massa mengejar Oralit Darman Ndruru, terduga maling di salah satu rumah di Jalan Sirao. Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, membantah bahwa anaknya terlibat penganiayaan tersebut.

“Saat itu sekitar pukul 03.00 Wib dini hari Selasa (8/8), anak saya bersama teman- temannya sedang duduk, di salah satu warung di Kota Gunungsitoli. Tiba-tiba salah seorang menelpon minta bantuan, karena di rumah yang dijaganya ada orang mencurigakan. Diduga maling sedang memanjat pipa di rumah itu. Karena rasa solidaritas kepada teman-temannya, anak saya ikut mengejar maling itu,” kata Khenoki, kepada Sumut Pos.

Khenoki mengaku kejadian itu baru diketahuinya setelah seseorang menelponnya mengaku dari salah satu LSM Kamis (10/8) lalu, ingin jumpa membicarakan terkait pengeroyokan yang melibatkan Kevin. Karena merasa kaget mendengar anaknya terlibat pengeroyokan, akhirnya Khenoki Waruwu mempersilahkan penelpon tersebut datang ke rumahnya.

“Beberapa orang datang ke rumah ini mengaku keluarga Oralit Darman Ndruru (terduga maling), dan beberapa orang lagi mengaku anggota LSM. Mereka membicarakan perdamaian dengan meminta dua puluh juta rupiah. Waktu itu saya tidak ladeni permintaan mereka. Saya hanya sampaikan kalau memang ada korban luka, agar dibawa ke rumah sakit, berobat. Nanti berapa biaya perobatannya di rumah sakit sebagai rasa kemanusiaan saya Bantu,” beber Khenoki.

Khenoki Waruwu mengaku kecewa terhadap isu yang beredar di medsos akhir-akhir ini, maupun pemberitaan di beberapa media online. Dia menganggapnya sepihak karena belum pernah dilakukan konfirmasi kepada anaknya.

ADITIA LAOLI/SUMUT POS
BANTAH: Wakil Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu membantah anaknya terlibat penganiayaan.

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Peristiwa pengejaran maling di Kota Gunungsitoli tepatnya di Jalan Sirao beberapa hari lalu, ternyata berbuntut panjang. Pasalnya, keluarga terduga maling itu mengadukan Kevin, anak Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu ke Polres Nias dengan tuduhan penganiayaan.

Diketahui, Kevin ikut melakukan pengejaran bersama puluhan massa mengejar Oralit Darman Ndruru, terduga maling di salah satu rumah di Jalan Sirao. Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, membantah bahwa anaknya terlibat penganiayaan tersebut.

“Saat itu sekitar pukul 03.00 Wib dini hari Selasa (8/8), anak saya bersama teman- temannya sedang duduk, di salah satu warung di Kota Gunungsitoli. Tiba-tiba salah seorang menelpon minta bantuan, karena di rumah yang dijaganya ada orang mencurigakan. Diduga maling sedang memanjat pipa di rumah itu. Karena rasa solidaritas kepada teman-temannya, anak saya ikut mengejar maling itu,” kata Khenoki, kepada Sumut Pos.

Khenoki mengaku kejadian itu baru diketahuinya setelah seseorang menelponnya mengaku dari salah satu LSM Kamis (10/8) lalu, ingin jumpa membicarakan terkait pengeroyokan yang melibatkan Kevin. Karena merasa kaget mendengar anaknya terlibat pengeroyokan, akhirnya Khenoki Waruwu mempersilahkan penelpon tersebut datang ke rumahnya.

“Beberapa orang datang ke rumah ini mengaku keluarga Oralit Darman Ndruru (terduga maling), dan beberapa orang lagi mengaku anggota LSM. Mereka membicarakan perdamaian dengan meminta dua puluh juta rupiah. Waktu itu saya tidak ladeni permintaan mereka. Saya hanya sampaikan kalau memang ada korban luka, agar dibawa ke rumah sakit, berobat. Nanti berapa biaya perobatannya di rumah sakit sebagai rasa kemanusiaan saya Bantu,” beber Khenoki.

Khenoki Waruwu mengaku kecewa terhadap isu yang beredar di medsos akhir-akhir ini, maupun pemberitaan di beberapa media online. Dia menganggapnya sepihak karena belum pernah dilakukan konfirmasi kepada anaknya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/