30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Todongkan Pisau ke Penumpang Angkot, Perampok Ini ‘Tamat’

Foto: Fachril/PM Dedy Sanjaya yang tewas setelah merampok saat berada di rumah sakit.
Foto: Fachril/PM
Dedy Sanjaya yang tewas setelah merampok saat berada di rumah sakit.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Maraknya aksi perampokan dengan kekerasan membuat masyarakat resah. Akibatnya, para pelaku kejahatan yang ketangkap massa mau tak mau menjadi korban amukan hingga babak belur, bahkan sampai menghilangkan nyawa.

Seperti yang dialami Dedy Sanjaya. Pria 23 ini ‘tamat’ setelah diamuk massa saat merampok penumpang angkot Morina Trayek 81 dengan mengunakan senjata tajam di Jalan KL Yos Sudarso, Maden Lama, Kecamatan Medan Belawan dan sepeda motornya ikut dibakar massa, Kamis (1/9) malam.

Warga yang menetap di Jalan Penghubung I Blok I Lingkuangan 3 P. Sicanang, Medan Belawan itu tewas meski sempat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.

Informasi diperoleh menyebutkan, malam itu pelaku bersama temannya telah merencanakan perampokan. Dengan menunggangi kereta jenis Yamaha Vega mengincar sasarannya.

Nah, ketika melihat seorang perempuan yang sedang menyetop angkot dan angkutan itu berhenti, pelaku langsung menodongkan pisau ke arah mangsanya tersebut. Seketika korban langsung berteriak ‘rampok, rampok’ hingga membuat kedua pelaku kebingungan dan laku tancap gas.

Ternyata, saat masih sekitar 50 meter dari lokasi arah ke Belawan melarikan diri, kedua pelaku terjatuh. Warga sekitar yang mengetahui aksi pelaku langsung mengejar. Seorangnya berhasil kabur, sedangkan Dedy ditangkap. Tanpa ada aba-aba, massa menghakimi Dedy hingga babak belur.

Warga yang sudah terlanjur emosi lalu membakar sepeda motor pelaku. Tak berapa lama polisi pun datang. Dengan keadaan babak belur, Dedy langsung diamankan polisi sehingga tak sempat dibakar massa.

Malam itu juga, Dedy dibawa ke RS TNI AL untuk menjalani pengobatan. Lantas dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. “Kalau tak ada polisi, mungkin perampok itu sudah dibakar juga,” kata warga di sekitar lokasi.

Setelah dirawat di rumah sakit, akhirnya, Jumat (2/9) siang, Dedy tewas. Pihak keluarga yang dihubungi langsung menjemput jenazah korban untuk disemayamkan ke rumah duka.

Kanit Reskrim Polsek Belawan, Iptu B Sebayang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu dan pelakunya tewas. “Kasusnya sudah kita tangani, pelaku yang tewas sudah dibawa pulang keluarga,” kata Sebayang.

Disinggung apakah korban yang dirampok sudah membuat laporan dan keluarga pelaku keberatan, disebut belum menerima hal tersebut. “Untuk saat ini belum ada yang datang dari korban maupun keluarga pelaku, yang jelas warga dan kepling sebagai saksi sudah kita periksa,” kata Sebayang.

Saat alamat rumah pelaku didatangi, ternyata dia tak lagi tinggal di alamat tersebut. “Kurang tahu kami tinggal dimana sekarang, yang jelas kami dengar dia memang sering merampok,” kata pemuda di kawasan Canang. (ril/yaa)

Foto: Fachril/PM Dedy Sanjaya yang tewas setelah merampok saat berada di rumah sakit.
Foto: Fachril/PM
Dedy Sanjaya yang tewas setelah merampok saat berada di rumah sakit.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Maraknya aksi perampokan dengan kekerasan membuat masyarakat resah. Akibatnya, para pelaku kejahatan yang ketangkap massa mau tak mau menjadi korban amukan hingga babak belur, bahkan sampai menghilangkan nyawa.

Seperti yang dialami Dedy Sanjaya. Pria 23 ini ‘tamat’ setelah diamuk massa saat merampok penumpang angkot Morina Trayek 81 dengan mengunakan senjata tajam di Jalan KL Yos Sudarso, Maden Lama, Kecamatan Medan Belawan dan sepeda motornya ikut dibakar massa, Kamis (1/9) malam.

Warga yang menetap di Jalan Penghubung I Blok I Lingkuangan 3 P. Sicanang, Medan Belawan itu tewas meski sempat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.

Informasi diperoleh menyebutkan, malam itu pelaku bersama temannya telah merencanakan perampokan. Dengan menunggangi kereta jenis Yamaha Vega mengincar sasarannya.

Nah, ketika melihat seorang perempuan yang sedang menyetop angkot dan angkutan itu berhenti, pelaku langsung menodongkan pisau ke arah mangsanya tersebut. Seketika korban langsung berteriak ‘rampok, rampok’ hingga membuat kedua pelaku kebingungan dan laku tancap gas.

Ternyata, saat masih sekitar 50 meter dari lokasi arah ke Belawan melarikan diri, kedua pelaku terjatuh. Warga sekitar yang mengetahui aksi pelaku langsung mengejar. Seorangnya berhasil kabur, sedangkan Dedy ditangkap. Tanpa ada aba-aba, massa menghakimi Dedy hingga babak belur.

Warga yang sudah terlanjur emosi lalu membakar sepeda motor pelaku. Tak berapa lama polisi pun datang. Dengan keadaan babak belur, Dedy langsung diamankan polisi sehingga tak sempat dibakar massa.

Malam itu juga, Dedy dibawa ke RS TNI AL untuk menjalani pengobatan. Lantas dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. “Kalau tak ada polisi, mungkin perampok itu sudah dibakar juga,” kata warga di sekitar lokasi.

Setelah dirawat di rumah sakit, akhirnya, Jumat (2/9) siang, Dedy tewas. Pihak keluarga yang dihubungi langsung menjemput jenazah korban untuk disemayamkan ke rumah duka.

Kanit Reskrim Polsek Belawan, Iptu B Sebayang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu dan pelakunya tewas. “Kasusnya sudah kita tangani, pelaku yang tewas sudah dibawa pulang keluarga,” kata Sebayang.

Disinggung apakah korban yang dirampok sudah membuat laporan dan keluarga pelaku keberatan, disebut belum menerima hal tersebut. “Untuk saat ini belum ada yang datang dari korban maupun keluarga pelaku, yang jelas warga dan kepling sebagai saksi sudah kita periksa,” kata Sebayang.

Saat alamat rumah pelaku didatangi, ternyata dia tak lagi tinggal di alamat tersebut. “Kurang tahu kami tinggal dimana sekarang, yang jelas kami dengar dia memang sering merampok,” kata pemuda di kawasan Canang. (ril/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/