25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Lagi, Banjir Kepung Medan

Foto: Fachrul Rozi/Sumut Pos Seorang pelajar berjalan kaki sambil menenteng sepaaunya, melintasi banjir yang merendam Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (2/9).
Foto: Fachrul Rozi/Sumut Pos
Seorang pelajar berjalan kaki sambil menenteng sepaaunya, melintasi banjir yang merendam Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (2/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hujan deras mengguyur sekitar Kota Medan, Jumat (2/9) dinihari, membuat sejumlah wilayah tergenang air. Ditengarai, kondisi pemukiman dan fasilitas umum terendam akibat kurang berfungsinya drainase.

Pantauan awak SumutPos di sejumlah titik seperti Perumahan Griya Martubung, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan ketinggian air mencapai 30 centimeter, membuat ratusan rumah terendam.

“Parit atau drainase ini sudah kecil, tersumbat lagi. Kalau hujan deras, maka bukan hanya jalanan saja tergenang tetapi pemukiman juga seperti malam tadi,” kata warga Perumahan Griya Martubung, Julandi, kemarin.

Untuk itu, warga berharap segera dimaksimalkan fungsi drainase. Pasalnya, kejadian serupa sudah berulangkali setiap kali hujan deras lebih satu jam. Idealnya, seru warga, Pemerintah Kota (Pemko) Medan memperhatikan drainase sehingga wilayah tersebut tidak langganan banjr.

“Kami sudah gotong-royong, tapi bagaimana dengan alat seadanya. Pastinya tidak maksimal. Kalau saja Pemko Medan perduli melakukan perlebaran dan pengorekan parit-parit, ini tidak akan banjir lagi,” harap dia.

Di lokasi berbeda, Gang Bersama Jalan Garu III Kelurahan Harjosari I dan sepanjang Jalan Sisingamangaraja wilayah Kecamatan Medan Amplas merasakan kondisi tak jauh berbeda.

Camat Medan Amplas, Zulfakhri Ahmadi, mengakui banjir terjadi di wilayah itu merupakan dampak dari drainase tidak bisa menampung debit air hujan yang tinggi. Sehingga, air dari dalam drainase di Jalan Garu III dan Jalan Sisingamangaraja meluap ke badan jalan sebabkan banjir.

“Kita mengakui masih buruknya drainase yang ada di Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Garu III. Begitupun, drainase yang ada di Jalan Garu III itu sudah dilakukan pengorekan oleh Dinas PU Bina Marga Medan disaksikan Wali Kota Medan pada Rabu kemarin (31/8),” sebut dia.

Begitupun, sambung Zulfakhri, Kecamatan Medan Amplas sudah koordinasi dengan Dinas Bina Marga Medan dan mengharapkan pengorekan drainase di wilayah Jalan Sisingamangaraja yakni di Kelurahan Timbang Deli.

“Buruknya drainase itu disebabkan banyaknya sampah yang dibuang warga sembarangan. Akhirnya, air drainase tidak lancar dan meluap ke badan jalan,” beber dia.

Untuk itulah, sebut dia, agar warga tidak lagi membuang sampah ke dalam drainase dan membuang sampah pada tempatnya. “Kalau sudah banjir begini. Pihak Kecamatan Medan Amplas yang disalahkan. Seharusnya warga juga bisa bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Medan Amplas dengan menjaga kebersihan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan ikut berpatisipasi dalam bergotong-royong,” ajak dia.

Foto: Fachrul Rozi/Sumut Pos Seorang pelajar berjalan kaki sambil menenteng sepaaunya, melintasi banjir yang merendam Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (2/9).
Foto: Fachrul Rozi/Sumut Pos
Seorang pelajar berjalan kaki sambil menenteng sepaaunya, melintasi banjir yang merendam Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (2/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hujan deras mengguyur sekitar Kota Medan, Jumat (2/9) dinihari, membuat sejumlah wilayah tergenang air. Ditengarai, kondisi pemukiman dan fasilitas umum terendam akibat kurang berfungsinya drainase.

Pantauan awak SumutPos di sejumlah titik seperti Perumahan Griya Martubung, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan ketinggian air mencapai 30 centimeter, membuat ratusan rumah terendam.

“Parit atau drainase ini sudah kecil, tersumbat lagi. Kalau hujan deras, maka bukan hanya jalanan saja tergenang tetapi pemukiman juga seperti malam tadi,” kata warga Perumahan Griya Martubung, Julandi, kemarin.

Untuk itu, warga berharap segera dimaksimalkan fungsi drainase. Pasalnya, kejadian serupa sudah berulangkali setiap kali hujan deras lebih satu jam. Idealnya, seru warga, Pemerintah Kota (Pemko) Medan memperhatikan drainase sehingga wilayah tersebut tidak langganan banjr.

“Kami sudah gotong-royong, tapi bagaimana dengan alat seadanya. Pastinya tidak maksimal. Kalau saja Pemko Medan perduli melakukan perlebaran dan pengorekan parit-parit, ini tidak akan banjir lagi,” harap dia.

Di lokasi berbeda, Gang Bersama Jalan Garu III Kelurahan Harjosari I dan sepanjang Jalan Sisingamangaraja wilayah Kecamatan Medan Amplas merasakan kondisi tak jauh berbeda.

Camat Medan Amplas, Zulfakhri Ahmadi, mengakui banjir terjadi di wilayah itu merupakan dampak dari drainase tidak bisa menampung debit air hujan yang tinggi. Sehingga, air dari dalam drainase di Jalan Garu III dan Jalan Sisingamangaraja meluap ke badan jalan sebabkan banjir.

“Kita mengakui masih buruknya drainase yang ada di Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Garu III. Begitupun, drainase yang ada di Jalan Garu III itu sudah dilakukan pengorekan oleh Dinas PU Bina Marga Medan disaksikan Wali Kota Medan pada Rabu kemarin (31/8),” sebut dia.

Begitupun, sambung Zulfakhri, Kecamatan Medan Amplas sudah koordinasi dengan Dinas Bina Marga Medan dan mengharapkan pengorekan drainase di wilayah Jalan Sisingamangaraja yakni di Kelurahan Timbang Deli.

“Buruknya drainase itu disebabkan banyaknya sampah yang dibuang warga sembarangan. Akhirnya, air drainase tidak lancar dan meluap ke badan jalan,” beber dia.

Untuk itulah, sebut dia, agar warga tidak lagi membuang sampah ke dalam drainase dan membuang sampah pada tempatnya. “Kalau sudah banjir begini. Pihak Kecamatan Medan Amplas yang disalahkan. Seharusnya warga juga bisa bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Medan Amplas dengan menjaga kebersihan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan ikut berpatisipasi dalam bergotong-royong,” ajak dia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/