SUMUTPOS.CO – Tersangka Ricardo Roy Deska (20) mengaku terlebih dahulu menyodomi korban di pinggir sungai.
“Aku hantukkan kepalanya sehingga kena batu,” ujar tersangka. Setelah itu karena sudah berdarah dan kebetulan ada tali di pinggir sungai, tersangka mengikat kedua kakinya dan lehernya dan membawa ke tebing-tebing pinggir sungai selanjutnya diletakkan di semak-semak.
Ketika ditanya kenapa memiliki niat untuk menyodomi korban? “Dia sudah kusuruh pulang, tapi dia tidak mau. Jadi kami ke sungai dan pakaiannya basah. Jadi kubukalah bajunya dan kubersihkan,” katanya.
Pria yang tidak tamat SMP ini hanya tertunduk dan seolah-olah berlagak bingung saat ditanyai wartawan. “Mungkin karena baru ditangkap, dia masih gagap dan sulit untuk diinterogasi. Makanya kemarin kami kasih rokok baru dia bisa sedikit ngomong. Jadi saat ini kita tenangkan dulu dia di sel baru kemudian pelan-pelan diperiksa,” terang Kasat Reskrim, AKP J Sinaga.
Disinggung apakah dalam pemeriksaan nantinya akan memanggil ahli kejiawaan untuk memastikan kodisi psikologi si tersangka? “Kemungkinannya begitu,” katanya. (lud/smg)
SUMUTPOS.CO – Tersangka Ricardo Roy Deska (20) mengaku terlebih dahulu menyodomi korban di pinggir sungai.
“Aku hantukkan kepalanya sehingga kena batu,” ujar tersangka. Setelah itu karena sudah berdarah dan kebetulan ada tali di pinggir sungai, tersangka mengikat kedua kakinya dan lehernya dan membawa ke tebing-tebing pinggir sungai selanjutnya diletakkan di semak-semak.
Ketika ditanya kenapa memiliki niat untuk menyodomi korban? “Dia sudah kusuruh pulang, tapi dia tidak mau. Jadi kami ke sungai dan pakaiannya basah. Jadi kubukalah bajunya dan kubersihkan,” katanya.
Pria yang tidak tamat SMP ini hanya tertunduk dan seolah-olah berlagak bingung saat ditanyai wartawan. “Mungkin karena baru ditangkap, dia masih gagap dan sulit untuk diinterogasi. Makanya kemarin kami kasih rokok baru dia bisa sedikit ngomong. Jadi saat ini kita tenangkan dulu dia di sel baru kemudian pelan-pelan diperiksa,” terang Kasat Reskrim, AKP J Sinaga.
Disinggung apakah dalam pemeriksaan nantinya akan memanggil ahli kejiawaan untuk memastikan kodisi psikologi si tersangka? “Kemungkinannya begitu,” katanya. (lud/smg)