30 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Ibu Ini Injak & Banting Bayinya hingga Tewas

Ibu ini injak bayinya hingga tewas.
Ibu ini injak bayinya hingga tewas.

BALI, SUMUTPOS.CO – Fatimah (38) sadis. Dia menginjak dan membanting bayi yang baru saja dilahirkannya hingga tewas. Itu dilakukan agar aibnya tidak terbongkar.

Di hadapan polisi, ibu asal Lombok itu NTB itu mengaku sejak hamil 4 bulan terus minum jamu lahiran. “Sejak telat 4 bulan, sudah minum obat dan jamu cepat lahiran,” kata wanita bertubuh tambun di Polsek Denpasar Selatan, Selasa (3/2) di Sanur Bali.

Fatimah melahirkan di kamar mandi saat dirinya mau buang air besar. Ketika anaknya lahir, dia panic. Sebab bayi menangis keras. Ia lalu tega menginjak leher bayinya yang masih penuh darah. Tak hanya itu, dengan memegangi kedua kaki bayi mungil dirinya membanting-bantingkan ke lantai kamar mandi.

“Saya panik pak, bayi itu nangis teriak keras sekali. Saya injak lehernya, setelah saya banting langsung saya masukkan ke tas plastik kresek,” terang Fatimah.

Fatimah ngaku melakukan itu, karena takut istri dari laki-laki (ayah si bayi) selingkuhannya tahu. Diakuinya, bahwa ia janda beranak dua. Dari hubungan gelapnya dengan laki-laki yang sudah beristri, terlahir bayi tersebut.

“Hingga saat ini pacar saya tidak tau saya hamil. Saya lari dari rumah (Lombok) ke Bali, ini baru beberapa minggu di sini (Bali),” akunya.

Lanjutnya, usai membunuh dia membuang orok merah tersebut di sebuah selokan. Tepatnya sebelah halte bus Sarbagita, jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai, pada Sabtu, (31/1) lalu. Kemudian langsung kabur ke Lombok.

Kapolsek Denpasar Timur, Kompol Wimboko menjelaskan, pelaku ditangkap di pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Senin (2/2) dini hari. Itu berdasarkan kecurigaan warga setempat yang melihat banyak temuan darah dan bau anyir di got kamar mandi.

“Dia hendak kabur ke Lombok, dan kami bawa kesini. Dan memang beberapa saksi pernah melihat ibu ini pendarahan tapi selalu dia jawab sedang haid. Hal lain juga dikuatkan dengan temuan got kamar mandi yang bau anyir dan darah,” terang Wimboko, Selasa (3/2) di Polsek Densel.

Kata Wimboko, bayi itu dibunuh di kamar mandi di kosannya di Jalan Sekar Sari. Selanjutnya, bayi itu ditemukan warga saat membersihkan got karena banjir.

“Temuan bayi tersebut dilaporkan warga Kertalngu, di sebuah selokan,” jelasnya, dan memastikan Fatimah dijerat pasal 341 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara, dan dijuntokan dengan UU Perlindungan Anak.(bbs/ala)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ibu ini injak bayinya hingga tewas.
Ibu ini injak bayinya hingga tewas.

BALI, SUMUTPOS.CO – Fatimah (38) sadis. Dia menginjak dan membanting bayi yang baru saja dilahirkannya hingga tewas. Itu dilakukan agar aibnya tidak terbongkar.

Di hadapan polisi, ibu asal Lombok itu NTB itu mengaku sejak hamil 4 bulan terus minum jamu lahiran. “Sejak telat 4 bulan, sudah minum obat dan jamu cepat lahiran,” kata wanita bertubuh tambun di Polsek Denpasar Selatan, Selasa (3/2) di Sanur Bali.

Fatimah melahirkan di kamar mandi saat dirinya mau buang air besar. Ketika anaknya lahir, dia panic. Sebab bayi menangis keras. Ia lalu tega menginjak leher bayinya yang masih penuh darah. Tak hanya itu, dengan memegangi kedua kaki bayi mungil dirinya membanting-bantingkan ke lantai kamar mandi.

“Saya panik pak, bayi itu nangis teriak keras sekali. Saya injak lehernya, setelah saya banting langsung saya masukkan ke tas plastik kresek,” terang Fatimah.

Fatimah ngaku melakukan itu, karena takut istri dari laki-laki (ayah si bayi) selingkuhannya tahu. Diakuinya, bahwa ia janda beranak dua. Dari hubungan gelapnya dengan laki-laki yang sudah beristri, terlahir bayi tersebut.

“Hingga saat ini pacar saya tidak tau saya hamil. Saya lari dari rumah (Lombok) ke Bali, ini baru beberapa minggu di sini (Bali),” akunya.

Lanjutnya, usai membunuh dia membuang orok merah tersebut di sebuah selokan. Tepatnya sebelah halte bus Sarbagita, jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai, pada Sabtu, (31/1) lalu. Kemudian langsung kabur ke Lombok.

Kapolsek Denpasar Timur, Kompol Wimboko menjelaskan, pelaku ditangkap di pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Senin (2/2) dini hari. Itu berdasarkan kecurigaan warga setempat yang melihat banyak temuan darah dan bau anyir di got kamar mandi.

“Dia hendak kabur ke Lombok, dan kami bawa kesini. Dan memang beberapa saksi pernah melihat ibu ini pendarahan tapi selalu dia jawab sedang haid. Hal lain juga dikuatkan dengan temuan got kamar mandi yang bau anyir dan darah,” terang Wimboko, Selasa (3/2) di Polsek Densel.

Kata Wimboko, bayi itu dibunuh di kamar mandi di kosannya di Jalan Sekar Sari. Selanjutnya, bayi itu ditemukan warga saat membersihkan got karena banjir.

“Temuan bayi tersebut dilaporkan warga Kertalngu, di sebuah selokan,” jelasnya, dan memastikan Fatimah dijerat pasal 341 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara, dan dijuntokan dengan UU Perlindungan Anak.(bbs/ala)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/