30 C
Medan
Monday, July 8, 2024

Lindas Siswa SMK, Truk PT Hasani Dihancurkan Warga

Aparat polisi memeriksa mobil pengangkut LPG yang menabrak Geri Aulia Lubis hingga tewas di Jalan Gatot Subroto Medan.
Aparat polisi memeriksa mobil pengangkut LPG yang menabrak Geri Aulia Lubis hingga tewas di Jalan Gatot Subroto Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Malang nian nasib Geri Aulia Lubis (18). Sepulang ngantar pacarnya pulang kr tumah, siswa kelas II SMK Kartika I, Jl. S Parman Medan itu malah tewas dilindas truk pengangkut gas BK 9492 CR milik PT Hasani. Kecelakaan maut ini terjadi di depan Carrefour, Jl. Gatsu, Kec. Medan Petisah, Senin (3/2) siang.

Kejadian bermula saat korban melintas mengendarai sepedamotor Honda Scoopy BK 3811 AEB. Seperti biasa, karena waktu jam makan siang, jalanan pun mulai macet.

Setau bagaimana, saat menyalip mobil di depannya, sepeda motor korban tiba-tiba disenggol sepeda motor lain hingga jatuh di tengah jalan. Karena tak menderita luka parah, korban buru-buru mengangkat sepeda motornya untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Tapi naas, baru beberapa detik berdiri, korban tiba-tiba ditabrak lalu kepalanya dilindas truk yang melaju dari arah bundaran Majestyk menuju Binjai. Seketika itu juga, korban tewas ditempat dengan kondisi sangat mengenaskan. Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu sontak geger dan memadati lokasi.

Tak mau jadi bulan-bulanan massa, sopir truk yang belum diketahui identitasnya itu memilih melarikan diri. Melihat sopir itu lari dari tanggungjawab,  massa yang kesal akhirnya melampiaskan amarah dengan merusak truk yang ditinggal pelaku di lokasi. Bahkan, warga yang beringas berniat membakar truk tersebut. Tapi keinginan mereka tak kesampaian karena polisi keburu datang ke lokasi.

Untuk keperluan visum, polisi lantas membawa jenazah korban ke RSUD dr Pirngadi Medan. Sepeda motor korban dibawa ke Sat Lantas Polresta Medan.

Sementara itu, hingga kemarin sore, truk tersebut masih dibiarkan polisi parkir di pinggir jalan, hingga jadi perhatian para pengendara.

“Tadi adek (korban) itu melintas, karena macet ada yang nyenggol dia hingga jatuh. Nah, pas jatuh dan hendak mengangkat keretaanya itulah, tiba-tiba truk yang mengangkut gas itu menabraknya. Tewas di tempat dia. Kasihan kali, aku kenal dia (korban) karena bapaknya kawanku,” ujar Pak Jek (53), warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut pada kru koran ini.

“Usai menggilas kepala korban, truk itu masih berjalan. Mungkin sopirnya ingin melarikan diri. Untung ada mobil Avanza warna hitam langsung memalangnya. Setelah itulah sopirnya langsung melarikan diri. Massa yang sudah beringas pun merusak truknya. Sebenarnya bisa kian nggak rusak truk itu jika polisi segera mengamankannya,” tambahnya.

Meski diguyur gerimis, pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat banyak yang berhenti di lokasi sekedar untuk menyaksikan secara langsung kejadian tersebut. Akibatnya, jalanan sempat mengalami kemacetan sepanjang 500 meter.

Terpisah, Ida Siagian (43) ibu kandung korban yang datang ke kamar mayat tak kuasa membendung air matanya. Dikatakan Ida, pagi sebelum berangkat sekolah, putranya sempat menanyakan hal yang sebelumnya tak pernah ia tanya. “Tadi pagi dia masih sempat nanya yang aneh-aneh sama saya. Makanya saya pun terkejut kenapa dia bisa gitu,” kenang Ida seraya menangis. “Mak, ada sisa-sisa nasi sarapan adek-adek tadi? Kalau ada sini biar aku makan saja mak,” kata Ida menirukan ucapan korban pagi itu.

Sementara itu, Zainuddin (18) rekan sekolah korban mengatakan, sebelum tewas, korban baru saja mengantarkan pacarnya bernama Poppy (17) ke kawasan Jl. Zainul Arifin.

“Dia tadi ngantar pacarnya bang, abis itu memang rencana mau pulang ke rumah dia Jl. Pasundan. Rupanya di depan Carrefour lah dia ditabrak,” beber Zainuddin seraya menyebut korban adalah sosok pria yang baik dan ramah. Hal senada juga dikatakan Linda (45), ibu kandung Poppy, pacar korban. Siang sebelum kejadian, ia nagku sempat melihat korban mengantar putrinya ke rumah.

“15 menit yang lalu masih nngantar anak saya dia. Tapi kok malah seperti ini,” lirihnya seraya membenarkan jika putrinya adalah pacar korban. Korban merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara pasangan Haris Sutan Lubis (48), dosen jurusan Sastra USU dan Ida Siagian (43). Rencananya jasad korban akan dikebumikan pada Selasa (4/3) sebelum sholat dzuhur. (wel/gib/deo)

Aparat polisi memeriksa mobil pengangkut LPG yang menabrak Geri Aulia Lubis hingga tewas di Jalan Gatot Subroto Medan.
Aparat polisi memeriksa mobil pengangkut LPG yang menabrak Geri Aulia Lubis hingga tewas di Jalan Gatot Subroto Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Malang nian nasib Geri Aulia Lubis (18). Sepulang ngantar pacarnya pulang kr tumah, siswa kelas II SMK Kartika I, Jl. S Parman Medan itu malah tewas dilindas truk pengangkut gas BK 9492 CR milik PT Hasani. Kecelakaan maut ini terjadi di depan Carrefour, Jl. Gatsu, Kec. Medan Petisah, Senin (3/2) siang.

Kejadian bermula saat korban melintas mengendarai sepedamotor Honda Scoopy BK 3811 AEB. Seperti biasa, karena waktu jam makan siang, jalanan pun mulai macet.

Setau bagaimana, saat menyalip mobil di depannya, sepeda motor korban tiba-tiba disenggol sepeda motor lain hingga jatuh di tengah jalan. Karena tak menderita luka parah, korban buru-buru mengangkat sepeda motornya untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Tapi naas, baru beberapa detik berdiri, korban tiba-tiba ditabrak lalu kepalanya dilindas truk yang melaju dari arah bundaran Majestyk menuju Binjai. Seketika itu juga, korban tewas ditempat dengan kondisi sangat mengenaskan. Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu sontak geger dan memadati lokasi.

Tak mau jadi bulan-bulanan massa, sopir truk yang belum diketahui identitasnya itu memilih melarikan diri. Melihat sopir itu lari dari tanggungjawab,  massa yang kesal akhirnya melampiaskan amarah dengan merusak truk yang ditinggal pelaku di lokasi. Bahkan, warga yang beringas berniat membakar truk tersebut. Tapi keinginan mereka tak kesampaian karena polisi keburu datang ke lokasi.

Untuk keperluan visum, polisi lantas membawa jenazah korban ke RSUD dr Pirngadi Medan. Sepeda motor korban dibawa ke Sat Lantas Polresta Medan.

Sementara itu, hingga kemarin sore, truk tersebut masih dibiarkan polisi parkir di pinggir jalan, hingga jadi perhatian para pengendara.

“Tadi adek (korban) itu melintas, karena macet ada yang nyenggol dia hingga jatuh. Nah, pas jatuh dan hendak mengangkat keretaanya itulah, tiba-tiba truk yang mengangkut gas itu menabraknya. Tewas di tempat dia. Kasihan kali, aku kenal dia (korban) karena bapaknya kawanku,” ujar Pak Jek (53), warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut pada kru koran ini.

“Usai menggilas kepala korban, truk itu masih berjalan. Mungkin sopirnya ingin melarikan diri. Untung ada mobil Avanza warna hitam langsung memalangnya. Setelah itulah sopirnya langsung melarikan diri. Massa yang sudah beringas pun merusak truknya. Sebenarnya bisa kian nggak rusak truk itu jika polisi segera mengamankannya,” tambahnya.

Meski diguyur gerimis, pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat banyak yang berhenti di lokasi sekedar untuk menyaksikan secara langsung kejadian tersebut. Akibatnya, jalanan sempat mengalami kemacetan sepanjang 500 meter.

Terpisah, Ida Siagian (43) ibu kandung korban yang datang ke kamar mayat tak kuasa membendung air matanya. Dikatakan Ida, pagi sebelum berangkat sekolah, putranya sempat menanyakan hal yang sebelumnya tak pernah ia tanya. “Tadi pagi dia masih sempat nanya yang aneh-aneh sama saya. Makanya saya pun terkejut kenapa dia bisa gitu,” kenang Ida seraya menangis. “Mak, ada sisa-sisa nasi sarapan adek-adek tadi? Kalau ada sini biar aku makan saja mak,” kata Ida menirukan ucapan korban pagi itu.

Sementara itu, Zainuddin (18) rekan sekolah korban mengatakan, sebelum tewas, korban baru saja mengantarkan pacarnya bernama Poppy (17) ke kawasan Jl. Zainul Arifin.

“Dia tadi ngantar pacarnya bang, abis itu memang rencana mau pulang ke rumah dia Jl. Pasundan. Rupanya di depan Carrefour lah dia ditabrak,” beber Zainuddin seraya menyebut korban adalah sosok pria yang baik dan ramah. Hal senada juga dikatakan Linda (45), ibu kandung Poppy, pacar korban. Siang sebelum kejadian, ia nagku sempat melihat korban mengantar putrinya ke rumah.

“15 menit yang lalu masih nngantar anak saya dia. Tapi kok malah seperti ini,” lirihnya seraya membenarkan jika putrinya adalah pacar korban. Korban merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara pasangan Haris Sutan Lubis (48), dosen jurusan Sastra USU dan Ida Siagian (43). Rencananya jasad korban akan dikebumikan pada Selasa (4/3) sebelum sholat dzuhur. (wel/gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/