25.7 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Perampok Gasak 10 Sapi, Istri Penjaga Nyaris Diperkosa

SERGAI, SUMUTPOS.CO- Kawanan perampok beraksi di peternakan milik Hawindar Singh alias Windar (31), di Dusun I Batu 50, Desa Bingkat, Kec. Pegajahan, Sergai, Sumut, Kamis dinihari (3/4) sekira pukul 02.30 WIB.

Usai menyekap para pekerja di sana, pelaku yang diperkirakan lebih 7 orang itu berhasil membawa kabur 10 ekor lembu jenis benggala dan 2 sepeda motor menggunakan truk.

Anehnya, sebelum pergi, para pelaku yang menggunakan sebo itu masih sempat sarapan pagi di lokasi.

Menurut Muhadi alias Adi (28), penjaga peternakan di sana menyebutkan, perampokan terjadi saat ia baru saja ingin merebahkan tubuhnya usai nonton tivi. Tapi belum juga sempat terpejam di gubuk yang ia tempati bersama istri dan kedua anak mereka, serta dua mertuanya itu, Adi tiba-tiba dikejutkan suara keras yang berasal dari gubuk sebelah yang dihuni Johar (52), warga Desa Bingkat, Kec. Pegajahan, Sergai.

Tak lama berselang, Adi kembali dikejutkan oleh pelaku yang merangsek masuk ke gubuknya usai menendang pintu depan. Tanpa banyak tanya, pria bersebo itu langsung mengancam Adi dan keluarganya menggunakan pisau.

“Kami diancam pisau, lalu tangan dan kaki kami diikat mereka menggunakan kain. Selanjutnya kami dikumpulkan di salah satu ruangan. Saat itu lampu juga dipadamkan pelaku. Makanya aku tak bisa mengenali palaku yang juga menggunakan sebo,” kenang Adi.

Karena berusaha melawan, Adi sempat dianiaya para pelaku. “Aku dipijak-pijak sama pelaku. Leherku juga dipukuli,” lirih Adi sembari menunjukkan luka memar di tubuhnya.

“Saat itu di rumah kami ada enam orang, yakni Jamian (68), Supiati(50) keduanya mertuaku. Lalu aku dan istriku Tria Susanti alias Santi (27), serta kedua anak kami,” bebernya. Sementara itu, Johar disekap di gubuknya.

Sedangkan petugas jaga malam, Selut (40) dan istrinya Rasiem (39) juga disekap pelaku di gubuknya yang jadi pos jaga sekitar 15 meter dari rumah Adi. Usai melumpuhkan para pekerja, pelaku dengan leluasa menaikkan 10 ekor lembu ke truk yang belakangan datang.

“Aku dengar suara lembu di kandang ribut-ribut. Aku tak tahu pasti berapa jumlah pelaku, aku hanya bisa menahan rasa sakit akibat pukulan pelaku. Tugasku dan mertuaku selama ini hanya mengangon lembu saja, sedangkan yang tugas jaga malam adalah Johar dan istrinya,” beber ayah dua anak yang ngaku baru sebulan bekerja itu.

Sementara itu, Hawindar warga Dusun I Batu 50, Desa Bingkat, Kec. Pegajahan, Sergai mengaku baru tau kejadian itu setelah dihubungi pekerjanya.

“Pelaku mengambil 10 ekor lembu bengala milikku, 1 ekor jantan dan 9 ekor betina. Akibat peristiwa itu, aku mengalami kerugian Rp100 juta. Jumlah lembu milikku keseluruhahannya 96 ekor. Untuk sementara ini saya belum ada menaruh curiga pada para pekerja,” ucapnya.

Selain membawa kabur 10 ekor lembu, dan dua sepeda motor jenis Honda Revo dan Yamaha Mio serta uang Rp400 ribu milik Adi dan mertuanya, para pelaku juga nyaris memerkosa istri Tria Susanti alias Santi, istri Adi. Hal ini diakui Santi saat ditemui kru Posmetro Medan (Grup JPNN) di lokasi kejadian.

“Aku sempat mau diperkosa sama pelaku. Bajuku sudah disingkapkan. Waktu itu pelaku minta kunci sepeda motor Yamaha Mio miliku, padahal aku sudah bilang kunci kontaknya kuletak di dinding, namun pelaku tak menemukannya. Untunglah pelaku lain berhasil menemukan kunci itu, hingga aku tak jadi diperkosa. Sekitar 1 jam lah pelaku itu beraksi. Kami tak bisa berbuat apa-apa. Berteriak minta tolong juga percuma, karena jarak peternakan dengan pemukiman warga ada 1 km,” ucap Santi yang terlihat masih trauma itu.

Selain terkenal sadis, para pelaku perampokan itu juga tergolong rakus. Betapa tidak, selain menggondol lembu dan harta benda korban, pelaku juga menyantap habis nasi dan lauk yang ada di rumah Adi.

“Perampoknya begitu tega bang, sudah sepeda motor dan uang kami diambil, nasi kami habis mereka makan. Parahnya lagi, penanak nasi (rice cooker) kami pun ikut digondol pelaku,” kesal Santi.

Kanit Reskrim Polsek Perbaungan, Ipda Karya Tarigan mengaku pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti kain yang digunakan pelaku untuk mengikat para korban. Untuk mengungkap kasus perampokan ini, pihaknya sudah berkordinasi dengan Polres Sergai. (lik/deo)

SERGAI, SUMUTPOS.CO- Kawanan perampok beraksi di peternakan milik Hawindar Singh alias Windar (31), di Dusun I Batu 50, Desa Bingkat, Kec. Pegajahan, Sergai, Sumut, Kamis dinihari (3/4) sekira pukul 02.30 WIB.

Usai menyekap para pekerja di sana, pelaku yang diperkirakan lebih 7 orang itu berhasil membawa kabur 10 ekor lembu jenis benggala dan 2 sepeda motor menggunakan truk.

Anehnya, sebelum pergi, para pelaku yang menggunakan sebo itu masih sempat sarapan pagi di lokasi.

Menurut Muhadi alias Adi (28), penjaga peternakan di sana menyebutkan, perampokan terjadi saat ia baru saja ingin merebahkan tubuhnya usai nonton tivi. Tapi belum juga sempat terpejam di gubuk yang ia tempati bersama istri dan kedua anak mereka, serta dua mertuanya itu, Adi tiba-tiba dikejutkan suara keras yang berasal dari gubuk sebelah yang dihuni Johar (52), warga Desa Bingkat, Kec. Pegajahan, Sergai.

Tak lama berselang, Adi kembali dikejutkan oleh pelaku yang merangsek masuk ke gubuknya usai menendang pintu depan. Tanpa banyak tanya, pria bersebo itu langsung mengancam Adi dan keluarganya menggunakan pisau.

“Kami diancam pisau, lalu tangan dan kaki kami diikat mereka menggunakan kain. Selanjutnya kami dikumpulkan di salah satu ruangan. Saat itu lampu juga dipadamkan pelaku. Makanya aku tak bisa mengenali palaku yang juga menggunakan sebo,” kenang Adi.

Karena berusaha melawan, Adi sempat dianiaya para pelaku. “Aku dipijak-pijak sama pelaku. Leherku juga dipukuli,” lirih Adi sembari menunjukkan luka memar di tubuhnya.

“Saat itu di rumah kami ada enam orang, yakni Jamian (68), Supiati(50) keduanya mertuaku. Lalu aku dan istriku Tria Susanti alias Santi (27), serta kedua anak kami,” bebernya. Sementara itu, Johar disekap di gubuknya.

Sedangkan petugas jaga malam, Selut (40) dan istrinya Rasiem (39) juga disekap pelaku di gubuknya yang jadi pos jaga sekitar 15 meter dari rumah Adi. Usai melumpuhkan para pekerja, pelaku dengan leluasa menaikkan 10 ekor lembu ke truk yang belakangan datang.

“Aku dengar suara lembu di kandang ribut-ribut. Aku tak tahu pasti berapa jumlah pelaku, aku hanya bisa menahan rasa sakit akibat pukulan pelaku. Tugasku dan mertuaku selama ini hanya mengangon lembu saja, sedangkan yang tugas jaga malam adalah Johar dan istrinya,” beber ayah dua anak yang ngaku baru sebulan bekerja itu.

Sementara itu, Hawindar warga Dusun I Batu 50, Desa Bingkat, Kec. Pegajahan, Sergai mengaku baru tau kejadian itu setelah dihubungi pekerjanya.

“Pelaku mengambil 10 ekor lembu bengala milikku, 1 ekor jantan dan 9 ekor betina. Akibat peristiwa itu, aku mengalami kerugian Rp100 juta. Jumlah lembu milikku keseluruhahannya 96 ekor. Untuk sementara ini saya belum ada menaruh curiga pada para pekerja,” ucapnya.

Selain membawa kabur 10 ekor lembu, dan dua sepeda motor jenis Honda Revo dan Yamaha Mio serta uang Rp400 ribu milik Adi dan mertuanya, para pelaku juga nyaris memerkosa istri Tria Susanti alias Santi, istri Adi. Hal ini diakui Santi saat ditemui kru Posmetro Medan (Grup JPNN) di lokasi kejadian.

“Aku sempat mau diperkosa sama pelaku. Bajuku sudah disingkapkan. Waktu itu pelaku minta kunci sepeda motor Yamaha Mio miliku, padahal aku sudah bilang kunci kontaknya kuletak di dinding, namun pelaku tak menemukannya. Untunglah pelaku lain berhasil menemukan kunci itu, hingga aku tak jadi diperkosa. Sekitar 1 jam lah pelaku itu beraksi. Kami tak bisa berbuat apa-apa. Berteriak minta tolong juga percuma, karena jarak peternakan dengan pemukiman warga ada 1 km,” ucap Santi yang terlihat masih trauma itu.

Selain terkenal sadis, para pelaku perampokan itu juga tergolong rakus. Betapa tidak, selain menggondol lembu dan harta benda korban, pelaku juga menyantap habis nasi dan lauk yang ada di rumah Adi.

“Perampoknya begitu tega bang, sudah sepeda motor dan uang kami diambil, nasi kami habis mereka makan. Parahnya lagi, penanak nasi (rice cooker) kami pun ikut digondol pelaku,” kesal Santi.

Kanit Reskrim Polsek Perbaungan, Ipda Karya Tarigan mengaku pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti kain yang digunakan pelaku untuk mengikat para korban. Untuk mengungkap kasus perampokan ini, pihaknya sudah berkordinasi dengan Polres Sergai. (lik/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/