SUMUTPOS.CO – Penampilan Tongat (50) terlihat sangat alim. Ia guru agama merangkap sebagai pendakwah. Namun, ibarat pepatah nila setitik, Tongat apes bukan kepalang saat dirinya tepergok mengintip pembantunya ganti baju di kamar.
Sambil sujud-sujud di kaki ibunya, Tongat bersumpah bila dia tidak mengintip pembantunya yang sedang ganti baju di kamarnya. Itu hanya kebetulan saja, dan menuding istrinya sudah menjebaknya.
“Demi Tuhan Bu, itu jebakan. Istri ingin menguasai harta, makanya ia melakukan tindak keji seperti ini,” kata Tongat di sela-sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA).
Terlihat diadili, Tongat tak mampu mengelak kalau pembantunya sebut Memey (39), mengakui di depan keluarga besarnya memang sering mendengar suara seperti ada orang di depan pintu dan jendela kecil di kamar belakang.
Memey tak pernah mengira kalau itu ulah Tongat mengintip dirinya.
“Apa sih tujuanmu fitnah gitu. Kurang apa keluargaku baik sama kamu, kok bikin rumah tanggaku hancur begini,” tuding Tongat melotot kepada Memey.
Sementara itu, Memey bersembunyi di belakang mertuanya. Mereka tetap menyalahkan Tongat dan memintanya untuk segera meninggalkan rumahnya di kawasan Perumahan Wisma Permai.
Rumah yang ditaksir senilai Rp 10 miliar itu merupakan warisan orang tua Tongat. Sedangkan, istri Tongat sebut Butet (40), mengaku sudah ikhlas menjadi janda.
Ibu tiga anak itu tak mengira jika suami yang dianggapnya sempurna dan alim bisa melakukan tindak susila sedemikian rupa. “Malu benar aku. Dia itu mondok bertahun-tahun lho. Dulu enggak kayak gitu. Kesambet apa dia itu,” kata Butet.
Dari pengakuan Memey yang sering mendengar sesuatu yang aneh dari depan pintunya, ia yakin bila suaminya sudah lama melakukan tindak asusila tersebut.
“Masak ada maling ngaku, yang benar mereka itu ya ahli nipu,” jelasnya. Ia berharap suaminya bisa tobat segera dan kembali ke jalan yang benar. “Malulah, gimana kalau tetangga denger. Mati aku nanti,” pungkasnya. (jpg)
