30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Otaknya Mantan Karyawan SSI, Kabur ke Sumbar

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS Warga memperhatikan mobil Luxio yang mengangkut uang tunai Rp5 miliar, yang dilarikan OTK di pelataran parkir Plaza Medan Fair, di halaman Mapolresta Medan Jalan HM.Said Medan, Senin (1/9). Mobil tersebut sebelumnya ditemukan di Jalan Sei Asahan, Medan Baru.
FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Warga memperhatikan mobil Luxio yang mengangkut uang tunai Rp5 miliar, yang dilarikan OTK di pelataran parkir Plaza Medan Fair, di halaman Mapolresta Medan Jalan HM.Said Medan, Senin (1/9). Mobil tersebut sebelumnya ditemukan di Jalan Sei Asahan, Medan Baru.

SUMUTPOS.CO – Usai membekuk satu persatu pelaku akhirnya petugas harus kembali direpotkan untuk memburu pelaku lainnya berinsial A yang saat ini masih dalam pelarian. Pria berinisial A inilah yang disebut-sebut sebagai otak pelaku pencurian mobil Daihatsu Luxio BK 1170 JT yang berisi uang Rp 5,3 miliar tersebut.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, A merupakan mantan karyawan PT SSI. A dikabarkan kabur ke kawasan Passaman, Sumatera Barat usai berhasil melakukan aksi pencurian uang milik Bank BRI tersebut.

“Dari keterangan pelaku lain, otaknya itu si A. Dia yang sudah merencanakan ini,” kata sumber.

Tak hanya A, pelaku yang kini masih dalam pengejaran petugas. Aksi pencurian uang dalam jumlah fantastis ini pun ‘dikabarkan’ melibatkan seorang anggota Polri bernama Briptu M, pelaku yang sudah diringkus Poldasu.

Briptu M sendiri disebut-sebut bertugas di Sabhara Polda. Keterlibatannya terkuak setelah JP membeberkan sosok Briptu M yang ikut serta dan berperan berpura-pura melakukan pengawalan hingga pencurian mudah dilakukan serta tak membuat petugas parkir menaruh curiga saat mobil Luxio BK 1170 JT dibawa kabur dari pelataran parkir VIP Plaza Medan Fair.

Terungkapnya keterlibatan Briptu M setelah petugas turut melakukan pengecekan pada Minggu (31/8) malam tak lama saat mobil Luxio Hitam ditemukan di kawasan Jl. Sei Asahan. Saat itu, Briptu M tak ditemukan berada di barak dan dikabarkan sudah turut kabur.

Dugaan soal keterlibatan anggota Polisi (Briptu M) kian diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa senjata api laras panjang dan uang Rp 140 juta.

“Belum bisa kita pastikan apakah memang anggota. Namun memang pihak Polda Sumatera Utara kabarnya menangkap satu pelaku lainnya. Tapi soal keterlibatan anggota Polisi belum ada ya,” terang Kapolresta Medan, Kombes Nico Afinta Karo-karo.

“Kita ada 5 tim gabungan, masih bekerja semua ya dilapangan. Jadi sabar dulu ya,” sambungnya.

Di tempat terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Poldasu, Kombes Dedy Irianto membenarkan penangkapan salah seorang pelaku berinisial M dari Padang Sidempuan.

“Benar, satu orang kita tangkap di Padangsidimpuan berinisial M. Dan, selanjutnya kita masih mengembangkannya lalu diboyong ke Poldasu,” terangnya di halaman Ditreskrimum.

Diterangkannya, untuk pengejaran terhadap pelaku, pihaknya membentuk 2 tim yaitu tim Polda dan gabungan dari Brimob. Dan dirinya membenarkan jika pelaku lainnya juga sudah diamankan pihak Polresta Medan. “Beberapa pelaku juga sudah diamankan oleh Polresta Medan. Kita hanya membeck up, anggota juga belum tiba di Polda,” ucapnya.

Disinggung mengenai keterlibatan oknum aparat, Dedi Irianto enggan membeberkan lebih jauh. “Kalau soal itu, Polresta Medan yang akan menjelaskannya. Kita hanya pengejaran ke luar kota, dan bila para pelaku sudah tiba di Poldasu, pasti akan kita beberkan semuanya,” ujarnya.

Terkait audit yang akan dilakukan pihaknya terhadap PT SSI, Dedy Irianto menegaskan akan melakukannya dalam waktu dekat. “Selanjutnya akan kita audit PT. SSI, mengapa membawa uang dengan jumlah besar dengan pengamanan yang rendah. Selain itu, mengapa mobil tersebut tidak menggunakan GPS. Nah, ini yang akan kita dalami termasuk soal perekrutan karyawan dan prosedur permintaan bank-bank untuk kerjasama dengan pihak PT.SSI. Setelah semua para pelaku tertangkap, kita akan melangkah sesuai rencana itu,” pungkas perwira tiga melati emas itu.

Ditanya keterlibatan orang dalam PT SSI, Dedy tidak membenarkannya. “Ya, orang dalam ikut juga, makanya nanti kita audit. Keterangan dari para pelaku kan dapat kita singkron kan. Jadi, sabar ya, anggota masih kerja,” tandasnya. (wel/gib/bd)

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS Warga memperhatikan mobil Luxio yang mengangkut uang tunai Rp5 miliar, yang dilarikan OTK di pelataran parkir Plaza Medan Fair, di halaman Mapolresta Medan Jalan HM.Said Medan, Senin (1/9). Mobil tersebut sebelumnya ditemukan di Jalan Sei Asahan, Medan Baru.
FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Warga memperhatikan mobil Luxio yang mengangkut uang tunai Rp5 miliar, yang dilarikan OTK di pelataran parkir Plaza Medan Fair, di halaman Mapolresta Medan Jalan HM.Said Medan, Senin (1/9). Mobil tersebut sebelumnya ditemukan di Jalan Sei Asahan, Medan Baru.

SUMUTPOS.CO – Usai membekuk satu persatu pelaku akhirnya petugas harus kembali direpotkan untuk memburu pelaku lainnya berinsial A yang saat ini masih dalam pelarian. Pria berinisial A inilah yang disebut-sebut sebagai otak pelaku pencurian mobil Daihatsu Luxio BK 1170 JT yang berisi uang Rp 5,3 miliar tersebut.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, A merupakan mantan karyawan PT SSI. A dikabarkan kabur ke kawasan Passaman, Sumatera Barat usai berhasil melakukan aksi pencurian uang milik Bank BRI tersebut.

“Dari keterangan pelaku lain, otaknya itu si A. Dia yang sudah merencanakan ini,” kata sumber.

Tak hanya A, pelaku yang kini masih dalam pengejaran petugas. Aksi pencurian uang dalam jumlah fantastis ini pun ‘dikabarkan’ melibatkan seorang anggota Polri bernama Briptu M, pelaku yang sudah diringkus Poldasu.

Briptu M sendiri disebut-sebut bertugas di Sabhara Polda. Keterlibatannya terkuak setelah JP membeberkan sosok Briptu M yang ikut serta dan berperan berpura-pura melakukan pengawalan hingga pencurian mudah dilakukan serta tak membuat petugas parkir menaruh curiga saat mobil Luxio BK 1170 JT dibawa kabur dari pelataran parkir VIP Plaza Medan Fair.

Terungkapnya keterlibatan Briptu M setelah petugas turut melakukan pengecekan pada Minggu (31/8) malam tak lama saat mobil Luxio Hitam ditemukan di kawasan Jl. Sei Asahan. Saat itu, Briptu M tak ditemukan berada di barak dan dikabarkan sudah turut kabur.

Dugaan soal keterlibatan anggota Polisi (Briptu M) kian diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa senjata api laras panjang dan uang Rp 140 juta.

“Belum bisa kita pastikan apakah memang anggota. Namun memang pihak Polda Sumatera Utara kabarnya menangkap satu pelaku lainnya. Tapi soal keterlibatan anggota Polisi belum ada ya,” terang Kapolresta Medan, Kombes Nico Afinta Karo-karo.

“Kita ada 5 tim gabungan, masih bekerja semua ya dilapangan. Jadi sabar dulu ya,” sambungnya.

Di tempat terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Poldasu, Kombes Dedy Irianto membenarkan penangkapan salah seorang pelaku berinisial M dari Padang Sidempuan.

“Benar, satu orang kita tangkap di Padangsidimpuan berinisial M. Dan, selanjutnya kita masih mengembangkannya lalu diboyong ke Poldasu,” terangnya di halaman Ditreskrimum.

Diterangkannya, untuk pengejaran terhadap pelaku, pihaknya membentuk 2 tim yaitu tim Polda dan gabungan dari Brimob. Dan dirinya membenarkan jika pelaku lainnya juga sudah diamankan pihak Polresta Medan. “Beberapa pelaku juga sudah diamankan oleh Polresta Medan. Kita hanya membeck up, anggota juga belum tiba di Polda,” ucapnya.

Disinggung mengenai keterlibatan oknum aparat, Dedi Irianto enggan membeberkan lebih jauh. “Kalau soal itu, Polresta Medan yang akan menjelaskannya. Kita hanya pengejaran ke luar kota, dan bila para pelaku sudah tiba di Poldasu, pasti akan kita beberkan semuanya,” ujarnya.

Terkait audit yang akan dilakukan pihaknya terhadap PT SSI, Dedy Irianto menegaskan akan melakukannya dalam waktu dekat. “Selanjutnya akan kita audit PT. SSI, mengapa membawa uang dengan jumlah besar dengan pengamanan yang rendah. Selain itu, mengapa mobil tersebut tidak menggunakan GPS. Nah, ini yang akan kita dalami termasuk soal perekrutan karyawan dan prosedur permintaan bank-bank untuk kerjasama dengan pihak PT.SSI. Setelah semua para pelaku tertangkap, kita akan melangkah sesuai rencana itu,” pungkas perwira tiga melati emas itu.

Ditanya keterlibatan orang dalam PT SSI, Dedy tidak membenarkannya. “Ya, orang dalam ikut juga, makanya nanti kita audit. Keterangan dari para pelaku kan dapat kita singkron kan. Jadi, sabar ya, anggota masih kerja,” tandasnya. (wel/gib/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/