MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kali ini Hendrik benar-benar apes. Usahanya mencuri becak bermotor (betor) tidak berjalan mulus. Ketika sedang dalam pelarian, betor hasil curiannya mogok karena habis bensin.
Warga Jalan Amal, Gang Horas, No 127 Kecamatan Sunggal itu pun akhirnya ditangkap polisi dan korbannya. Agus Eka Sapta Sumarto Bangun (45) selaku pemilik betor berang.
Warga Dusun VI, Komplek Abdul Hamid, Kelurahan Lalang, Kecamatan Sunggal menghajar pelaku. Namun, aksi main hakim sendiri itu tak berlangsung lama. Petugas Reskrim Polsek Helvetia langsung mengamankan pelaku dan barang bukti.
“Pelaku sudah kita amankan setelah bersama anggota kita langsung turun ke lokasi guna melakukan penyelidikan,” ujar Kapolsek Helvetia Kompol Hendra Eko Triyulianto, Rabu (4/1).
Dia mengatakan masih menyelidiki apakah pelaku memiliki jaringan dalam melakukan aksinya. “Saat ini masih kita periksa apakah tersangka spesialis pemain betor dan memiliki jaringan lain,” ungkap Hendra.
Dirinya mengatakan juga masih menelusuri ke mana nantinya betor curian itu dijual dan untuk dibelikan apa. “Tujuan kita tentunya untuk mengetahui dan memetakan kemana kendaraan bermotor curian tadi dijual. Kita juga mau tahu buat apa nantinya uang hasil penjualan becak tersebut,” terangnya.(mag-1/ala)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kali ini Hendrik benar-benar apes. Usahanya mencuri becak bermotor (betor) tidak berjalan mulus. Ketika sedang dalam pelarian, betor hasil curiannya mogok karena habis bensin.
Warga Jalan Amal, Gang Horas, No 127 Kecamatan Sunggal itu pun akhirnya ditangkap polisi dan korbannya. Agus Eka Sapta Sumarto Bangun (45) selaku pemilik betor berang.
Warga Dusun VI, Komplek Abdul Hamid, Kelurahan Lalang, Kecamatan Sunggal menghajar pelaku. Namun, aksi main hakim sendiri itu tak berlangsung lama. Petugas Reskrim Polsek Helvetia langsung mengamankan pelaku dan barang bukti.
“Pelaku sudah kita amankan setelah bersama anggota kita langsung turun ke lokasi guna melakukan penyelidikan,” ujar Kapolsek Helvetia Kompol Hendra Eko Triyulianto, Rabu (4/1).
Dia mengatakan masih menyelidiki apakah pelaku memiliki jaringan dalam melakukan aksinya. “Saat ini masih kita periksa apakah tersangka spesialis pemain betor dan memiliki jaringan lain,” ungkap Hendra.
Dirinya mengatakan juga masih menelusuri ke mana nantinya betor curian itu dijual dan untuk dibelikan apa. “Tujuan kita tentunya untuk mengetahui dan memetakan kemana kendaraan bermotor curian tadi dijual. Kita juga mau tahu buat apa nantinya uang hasil penjualan becak tersebut,” terangnya.(mag-1/ala)