MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Alexander Piliang mengaku telah memanggil tiga orang saksi, masing-masing dua pemilik toko mas Karo-karo dan petugas jaga malam Pajak Sore berinisial SP. Selain itu, pihaknya juga terus mendalami keterlibatan mantan karyawan korban bernama Anto Sinulingga (30).
“Kami terus mengejar si Anto untuk mendalami kasus ini, karena dia disebut-sebut terlibat, apalagi dia tidak kelihatan lagi,” terangnya, Selasa (4/3).
Dikatakan Piliang, hingga sekarang pihaknya terus mengejar dan mengumpulkan bukti agar kasus perampokan ini cepat terbongkar. “Kami sudah bentuk tim untuk kasus ini, meskipun CCTV tidak ada, kami akan mencoba menuntaskannya. Rencananya, bila korban ada menambah keterangan, tidak tertutup kemungkinan akan kita periksa saksi lainnya,” ucapnya.
Untuk pengejarannya, polisi telah mengejar pelaku yang diduga lebih dua orang itu ke daerah Langkat dan Brastagi. ” Intinya kami tetap fokus dengan kasus ini, nanti kalau ada kabar kami beritahu,” ujar mantan Kanit Ranmor Polresta Medan itu.
Ditanya apa kasus perampokan ini juga melibatkan penjaga malam? Piliang belum bisa memastikan karena masih melakukan pendalaman dan mencari saksi dan bukti-bukti lain. Sementara itu, Tarigan salah seorang pedagang yang ditemui di lokasi mengatakan, perampokan itu membuat para pedagang ketakutan.
“Kami juga heran kenapa toko emas itu bisa dimasuki perampok. Padahal tokonya di depan pasar besar, kalau bukan orang dalam, siapa lagi? Padahal ada penjaga malam, tapi tetap kejadian juga,” bebernya dengan nada geram.
Terpisah, pemilik toko Santa br Sembiring yang ditemui kru koran ini menduga ada unsur persaingan bisnis di balik kasus itu. “Aku rasa ada yang mengompor-ngompori para pelaku. Pasalnya, Anto itu mungkin sakit hati karena dipecat, kesempatan itulah yang diambil orang untuk merayunya untuk membobol toko emas itu. Apalagi, toko kami ini termasuk laris. Tapi biarlah polisi yang mencari pelakunya. Sekarang kami jadi takut meninggalkan kios,” pungkas wanita berkulit hitam manis itu.
Pantauan di lokasi, peristiwa pembobolan toko mas yang dilakukan kawanan perampok itu masih jadi bahan perbincangan. Para pedagang di sana juga mencurigai Anto, karena dia sudah lama bekerja di sana dan pasti mengetahui seluk beluk toko. Toko mas Karo-karo masih digembok dan menjadi perhatian pedagang dan pengunjung pasar.
Sekedar mengingatkan, kawanan rampok yang diduga beraksi Senin (3/3) dinihari itu, pertama kali diketahui si pemilik toko, Santa br Sembiring yang berniat membuka usahanya sekira pukul 10.00 WIB. Awalnya wanita berusia 43 tahun ini tak curiga tokonya telah dibobol. Apalagi, saat itu ia mendapati pintu besi (ruko) yang dipasang dua lapis masih terkunci dengan rapat. Santa baru curiga saat membuka pintu, ada sesuatu benda keras yang mengganjal dari dalam.
Setelah diperiksa, ternyata pintu sengaja diganjal pelaku dari dalam menggunakan dua tabung gasa berukuran 3 kg. Penasaran dengan keberadaan tabung tersebut, korban pun langsung mendorong kuat dan membuka lebar pintu tokonya. Saat masuk ke dalam itulah, korban terkejut melihat seisi ruko sudah berantakan. Saat mengecek brankas tempat penyimpanan emas dan berlian, barulah Santa sadar kalau tokonya telah dimasuki perampok. Spontan, Santa spontan menjerit histeris, hingga menggegerkan warga sekitar.
Dalam hitungan detik, ruko yang berada persis di depan pajak tersebut mendadak ramai. Ditanya berapa diperkirakan kerugian yang ia derita? Ibu tiga anak ini mengaku lebih Rp1 miliar. Karena selain perhiasan, pelaku juga menggasak uang tunai sebesar Rp50 juta. “Kalau timbanganya kurang tau karena sudah ada yang terjual, ada juga berlian, yang pasti lebih Rp1 miliar dan uang Rp50 juta,” tambahnya. (gib/deo)