MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mini (44) dan anaknya Vika (18) mendatangi Polsek Sunggal, Selasa (4/4). Warga Jalan Seroja, Medan Sunggal itu mengaku dianiaya tetangganya, Tika (35). Bukan itu saja, Vika juga dibilang lonte alias pelacur. Makjang…
Ceritanya, sekitar pukul 07.00 Wib, Vika mengeluarkan sepeda motor dari rumahnya berniat hendak mengantar adiknya ke sekolah. Tiba-tiba datang tetangga sebelah rumahnya Tika ( 35). Tanpa basa-basi, Tika langsung marah-marah kepada Vika.
“Hei keluarga lonte (pelacur),” kata Tika kala itu seperti ditirukan Vika. Mendengar perkataan itu, Vika tak terima dan membalas, “Keluarga kau yang keluarga lonte.”
Setelah itu, Tika meludahi Vika dua kali. Spontan Tika menampar Vika. Tika kemudian masuk ke rumah. Kemudian, Ewin (30), adik ipar Tika ikut campur.
“Si Ewin keluar bang, malah kakakku Sukma (22) yang saat itu mau menutup pintu ikut ditampar Ewin. Hampir mau pingsan dia. Kayak banci dia ngelawan cewek,” ucap Vika.
Vika kemudian mengadukan kepada ibunya begitu pulang dari pasar. Mereka melapor ke kepling. Tapi kepling mengarahkan ke polisi. (cr-4)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mini (44) dan anaknya Vika (18) mendatangi Polsek Sunggal, Selasa (4/4). Warga Jalan Seroja, Medan Sunggal itu mengaku dianiaya tetangganya, Tika (35). Bukan itu saja, Vika juga dibilang lonte alias pelacur. Makjang…
Ceritanya, sekitar pukul 07.00 Wib, Vika mengeluarkan sepeda motor dari rumahnya berniat hendak mengantar adiknya ke sekolah. Tiba-tiba datang tetangga sebelah rumahnya Tika ( 35). Tanpa basa-basi, Tika langsung marah-marah kepada Vika.
“Hei keluarga lonte (pelacur),” kata Tika kala itu seperti ditirukan Vika. Mendengar perkataan itu, Vika tak terima dan membalas, “Keluarga kau yang keluarga lonte.”
Setelah itu, Tika meludahi Vika dua kali. Spontan Tika menampar Vika. Tika kemudian masuk ke rumah. Kemudian, Ewin (30), adik ipar Tika ikut campur.
“Si Ewin keluar bang, malah kakakku Sukma (22) yang saat itu mau menutup pintu ikut ditampar Ewin. Hampir mau pingsan dia. Kayak banci dia ngelawan cewek,” ucap Vika.
Vika kemudian mengadukan kepada ibunya begitu pulang dari pasar. Mereka melapor ke kepling. Tapi kepling mengarahkan ke polisi. (cr-4)