27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Bu Doakan, Diaz Mau Pulang…

Jenazah Inspektur Polisi Dua Zasmi Dias, ditemukan di samping masjid Sekolah Polisi Negara (SPN) Labuan Panimba, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (3/4) sekitar pukul 16.30 Wita.

SUMUTPOS.CO – Enam bulan lamanya Ipda Zasmi Diaz meninggalkan keluarganya di Bandung karena bertugas dalam operasi Satgas Tinombala di wilayah Poso, Sulawesi Tengah. Rencana berkumpul kembali bersama keluarga sirna saat anggota pasukan Brimob itu ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Dias, begitu panggilannya, ditemukan tewas sesaat sebelum pulang usai menjadi pasukan bawah kendali operasi (BKO) Satgas Tinombala di Poso, Sulteng. Rencananya, ibunda Dias akan menjemput ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

“Rencananya memang mau dijemput ke Jakarta oleh ibunya,” kata Nana Laksana, ayah Dias, di rumah duka di Arcamanik Endah, Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/4).

Keluarga tak menyangka Dias meninggal begitu cepat apalagi dengan cara seperti itu. Padahal, keluarga masih sempat berkomunikasi dengan Dias melalui aplikasi perpesanan Whatsapp, Senin (3/3) sekitar pukul 13.00 WIB kemarin.

“Tetapi memang setiap ditanya, jawabnya enggak panjang lebar, hanya seperlunya. Dia bilang ‘bu doakan saja Dias mau pulang tanggal 4 (April),” katanya.

Namun, rencana itu sirna setelah keluarga mendapat kabar soal anak pertama dari dua bersaudara itu. Dias ditemukan tewas di masjid Sekolah Polisi Negara (SPN) Labuan Panimba, Palu, Sulawesi Tengah pada Senin (3/4) kemarin.

“Saya dapat informasi dari temannya yang berada di Bandung. Sementara ibunya, mendapat informasi dari Polsek Arcamanik,” katanya.

Kemarin, seorang wanita berdiri di antara barisan keluarga Ipda Zasmi Dias saat proses pemakaman anggota Satgas Operasi Tinombala tersebut di Bandung, Jawa Barat. Wanita berpakaian serba hitam itu terus menangis dan menyenderkan kepalanya ke bahu rekannya.

Wanita bernama Diska itu diketahui merupakan kekasih Dias. Ia ikut menyaksikan detik-detik kekasihnya diantar ke tempat peristirahatannya terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nagrok, Pasirjati, Ujungberung, Kota Bandung, Selasa (4/4).

Seusai pemakaman, sambil berjalan menuju area parkir kendaraan bersama seorang rekannya, Diska terus terisak. Lengannya terus menempel di pipi, menyeka air mata yang terus keluar.

Jenazah Inspektur Polisi Dua Zasmi Dias, ditemukan di samping masjid Sekolah Polisi Negara (SPN) Labuan Panimba, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (3/4) sekitar pukul 16.30 Wita.

SUMUTPOS.CO – Enam bulan lamanya Ipda Zasmi Diaz meninggalkan keluarganya di Bandung karena bertugas dalam operasi Satgas Tinombala di wilayah Poso, Sulawesi Tengah. Rencana berkumpul kembali bersama keluarga sirna saat anggota pasukan Brimob itu ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Dias, begitu panggilannya, ditemukan tewas sesaat sebelum pulang usai menjadi pasukan bawah kendali operasi (BKO) Satgas Tinombala di Poso, Sulteng. Rencananya, ibunda Dias akan menjemput ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

“Rencananya memang mau dijemput ke Jakarta oleh ibunya,” kata Nana Laksana, ayah Dias, di rumah duka di Arcamanik Endah, Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/4).

Keluarga tak menyangka Dias meninggal begitu cepat apalagi dengan cara seperti itu. Padahal, keluarga masih sempat berkomunikasi dengan Dias melalui aplikasi perpesanan Whatsapp, Senin (3/3) sekitar pukul 13.00 WIB kemarin.

“Tetapi memang setiap ditanya, jawabnya enggak panjang lebar, hanya seperlunya. Dia bilang ‘bu doakan saja Dias mau pulang tanggal 4 (April),” katanya.

Namun, rencana itu sirna setelah keluarga mendapat kabar soal anak pertama dari dua bersaudara itu. Dias ditemukan tewas di masjid Sekolah Polisi Negara (SPN) Labuan Panimba, Palu, Sulawesi Tengah pada Senin (3/4) kemarin.

“Saya dapat informasi dari temannya yang berada di Bandung. Sementara ibunya, mendapat informasi dari Polsek Arcamanik,” katanya.

Kemarin, seorang wanita berdiri di antara barisan keluarga Ipda Zasmi Dias saat proses pemakaman anggota Satgas Operasi Tinombala tersebut di Bandung, Jawa Barat. Wanita berpakaian serba hitam itu terus menangis dan menyenderkan kepalanya ke bahu rekannya.

Wanita bernama Diska itu diketahui merupakan kekasih Dias. Ia ikut menyaksikan detik-detik kekasihnya diantar ke tempat peristirahatannya terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nagrok, Pasirjati, Ujungberung, Kota Bandung, Selasa (4/4).

Seusai pemakaman, sambil berjalan menuju area parkir kendaraan bersama seorang rekannya, Diska terus terisak. Lengannya terus menempel di pipi, menyeka air mata yang terus keluar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/