25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

CLBK, Bidan Digerebek Suami Bugil di Hotel

Bidan yang kedapatan selingkuh.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Acara reuni salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Medan membuat cinta lama SRS (44), bersemi kembali dengan AS (44). Meski sama-sama telah berkeluarga, keduanya sepakat selingkuh.

Sialnya, perselingkuhan itu berhasil dikuak ES, suami SRS. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai bidan di Puskesmas Tapian Dolok, Simalungun, itu digerebek saat berduaan di hotel.

Hal paling menyakitkan bagi ES, saat penggerebekan, dirinya mendapati sang istri sudah tidak mengenakan baju dan bra. Begitu juga dengan selingkuhannya. Tak terima cintanya dikhianati SRS, suaminya, berinisial ES melaporkan kasus perselingkuhan itu ke polisi.

Dalam laporannya Nomor 1313/K/VI/2018 di Polrestabes Medan, tanggal 27 Juni 2018. ES, warga Jalan Karang Sari, Simalungun ini mengaku tak dapat menerima kelakuan istrinya dan ia berharap proses hukum berjalan sesuai ketentuan yang ada.

“Sebagai pegawai tentu ada resiko dari perbuatannya. Saya berharap dia harus dipecat,” kata pria bertumbuh gemuk itu, Kamis (5/7) di Jalan Bandung, Kec. Siantar Barat.

ES menjelaskan, ia sudah berumahtangga dengan SRS selama 24 tahun serta dikaruniai satu orang anak perempuan dan satu orang anak laki-laki. Ia kecewa saat menggerebek istrinya bersama pria beristri di kamar nomor 10 Hotel Rio, Jalan Besar Tanjung Anom, Kec. Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, tanggal 27 Juni 2018 lalu.

Kejadian itu berawal saat dirinya melihat istrinya yang membidangi HIV/AIDS bermain WhatsApp (WA) pada malam hari, bahkan hingga dini hari. Dirinya pun langsung menegurnya dan istri beralasan itu WA Grup Puskesmas.

“Jika saya pulang ke rumah, handphone (Hp) istri dalam keadaan tak aktif. Akhirnya saya buat trik seolah-olah tidur di kamar dan melihat istri aktif main HP saat tengah malam. Karena saya tegur, akhirnya kami pisah kamar dan diam-diaman dengan istri,” paparnya.

ES menuturkan, pihak keluarga sudah mencoba memediasi jika ada salah agar saling memaafkan. Namun istrinya yang diketahui sedang mengambil perkuliahan D4 Kebidanan di Kampus Medistra Lubuk Pakam itu bersikeras minta pisah, dengan alasan tidak tahan dan suami terlalu cemburu.

“Bahkan istri saya menyatakan sudah Sholat Duha minta petunjuk supaya berpisah dan ini sering dilontarkan pada saya, mertuanya dan pihak keluarga,” sebut ES yang mengaku menikah sejak tahun 1994 dan dikarunia 2 orang anak.

Akhirnya ES mendapat informasi istrinya membawa pasien berobat ke RS Adam Malik pada Selasa (26/6) sekira pukul 23.00 wib. ES bersama anaknya dan keluarga langsung mengikuti mobil yang membawa pasien itu hingga ke RS Adam Malik.

Selanjutnya, Rabu 27 Juni 2018 sekira pukul 05.30 wib, istrinya dijemput mobil merk Terios BA 444 NS yang dikendarai AS dan dibawa sarapan pagi di sekitar Jalan Mansyur, Kota Medan. Usai sarapan, keduanya berangkat berkeling-keling ke arah Berastagi.

“Mulai dari Medan, saya bersama keluarga dibantu petugas Kepolisian mengikutinya sampai ke Penginapan Berastagi. Di tempat itu, keduanya makan jagung sambil berpelukan. Selesai makan jagung, keduanya kembali ke arah Medan dan kami tetap mengikutinya,” sebut ES.

Bidan yang kedapatan selingkuh.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Acara reuni salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Medan membuat cinta lama SRS (44), bersemi kembali dengan AS (44). Meski sama-sama telah berkeluarga, keduanya sepakat selingkuh.

Sialnya, perselingkuhan itu berhasil dikuak ES, suami SRS. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai bidan di Puskesmas Tapian Dolok, Simalungun, itu digerebek saat berduaan di hotel.

Hal paling menyakitkan bagi ES, saat penggerebekan, dirinya mendapati sang istri sudah tidak mengenakan baju dan bra. Begitu juga dengan selingkuhannya. Tak terima cintanya dikhianati SRS, suaminya, berinisial ES melaporkan kasus perselingkuhan itu ke polisi.

Dalam laporannya Nomor 1313/K/VI/2018 di Polrestabes Medan, tanggal 27 Juni 2018. ES, warga Jalan Karang Sari, Simalungun ini mengaku tak dapat menerima kelakuan istrinya dan ia berharap proses hukum berjalan sesuai ketentuan yang ada.

“Sebagai pegawai tentu ada resiko dari perbuatannya. Saya berharap dia harus dipecat,” kata pria bertumbuh gemuk itu, Kamis (5/7) di Jalan Bandung, Kec. Siantar Barat.

ES menjelaskan, ia sudah berumahtangga dengan SRS selama 24 tahun serta dikaruniai satu orang anak perempuan dan satu orang anak laki-laki. Ia kecewa saat menggerebek istrinya bersama pria beristri di kamar nomor 10 Hotel Rio, Jalan Besar Tanjung Anom, Kec. Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, tanggal 27 Juni 2018 lalu.

Kejadian itu berawal saat dirinya melihat istrinya yang membidangi HIV/AIDS bermain WhatsApp (WA) pada malam hari, bahkan hingga dini hari. Dirinya pun langsung menegurnya dan istri beralasan itu WA Grup Puskesmas.

“Jika saya pulang ke rumah, handphone (Hp) istri dalam keadaan tak aktif. Akhirnya saya buat trik seolah-olah tidur di kamar dan melihat istri aktif main HP saat tengah malam. Karena saya tegur, akhirnya kami pisah kamar dan diam-diaman dengan istri,” paparnya.

ES menuturkan, pihak keluarga sudah mencoba memediasi jika ada salah agar saling memaafkan. Namun istrinya yang diketahui sedang mengambil perkuliahan D4 Kebidanan di Kampus Medistra Lubuk Pakam itu bersikeras minta pisah, dengan alasan tidak tahan dan suami terlalu cemburu.

“Bahkan istri saya menyatakan sudah Sholat Duha minta petunjuk supaya berpisah dan ini sering dilontarkan pada saya, mertuanya dan pihak keluarga,” sebut ES yang mengaku menikah sejak tahun 1994 dan dikarunia 2 orang anak.

Akhirnya ES mendapat informasi istrinya membawa pasien berobat ke RS Adam Malik pada Selasa (26/6) sekira pukul 23.00 wib. ES bersama anaknya dan keluarga langsung mengikuti mobil yang membawa pasien itu hingga ke RS Adam Malik.

Selanjutnya, Rabu 27 Juni 2018 sekira pukul 05.30 wib, istrinya dijemput mobil merk Terios BA 444 NS yang dikendarai AS dan dibawa sarapan pagi di sekitar Jalan Mansyur, Kota Medan. Usai sarapan, keduanya berangkat berkeling-keling ke arah Berastagi.

“Mulai dari Medan, saya bersama keluarga dibantu petugas Kepolisian mengikutinya sampai ke Penginapan Berastagi. Di tempat itu, keduanya makan jagung sambil berpelukan. Selesai makan jagung, keduanya kembali ke arah Medan dan kami tetap mengikutinya,” sebut ES.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/