29 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Astaga! Usai Bunuh Istri, Suami Tewas Minum Racun

Suami yang bunuh diri usai bunuh istri.
Suami yang bunuh diri usai bunuh istri.

SUMUTPOS.CO-Hanya karena cemburu membaca SMS mesra, Mangapul Sinaga (46) tega membunuh istrinya, Diana boru Simbolon (43) hingga tewas. Tragisnya lagi, usai menghabisi nyawa sang istri, Mangapul yang ketakutan memilih bunuh diri dengan cara menenggak racun rumput.

Prahara rumah tangga pasutri berujung maut ini terjadi di rumah mereka di Desa Pangururan, Kec. Sumbul, Kab. Dairi, Senin (4/11) siang.

Info yang dihimpun kru koran ini dari lokasi, jasad kaku pasutri ini pertama kali ditemukan anak sulung mereka bernama Edi Sinaga (20). Sore itu sekira pukul 16.30 WIB, Edi yang baru pulang bekerja mendapati pintu rumah terkunci dari dalam. Berkali-kali digedor, tak kunjung ada sahutan dari dalam. Mengira ayah ibunya ketiduran, Edi memilih menunggu di depan rumah sembari merokok.

Sekitar setengah jam kemudian, ia kembali mengetuk pintu, tapi tetap tak ada sahutan dari dalam. Karena pintu tak kunjung dibuka hingga menjelang malam, Edi yang mulai curiga pun memilih masuk ke dengan cara mendobrak pintu belakang. Saat pintu yang terbuat dari papan itu terbuka, kedua mata Edi tiba-tiba terbelalak melihat ayahnya sudah tergeletak dengan kondisi mulut berbuih di dapur. Melihat ayahnya sudah tak bernyawa, Edi sepontan menjerit minta tolong. Dalam hitungan detik, puluhan warga yang geger langsung memadati kediaman korban.

Dibantu para tetangga, jenazah kaku Mangapul pun dibawa ke ruang tengah. Di saat bersamaan, Edi pun memeriksa kamar orangtuanya. Saat membuka pintu, ia kembali tercengang melihat ibunya juga sudah tewas bersimbah darah dengan luka hantaman benda tumpul di jidat dan bekas sayatan di leher. Karena yakin ada yang tak beres, warga yang turut menyaksikan pemandangan mengerikan itu lantas melarang Edi untuk menyentuh mayat Diana yang belakangan diketahui berstatus ibu tirinya itu sebelum polisi tiba di lokasi.

Tak lama setelah dihubungi, sekira pukul 19.00 WIB, petugas Polsek Sumbul yang tiba langsung melakukan olah TKP. Atas permintaan keluarga sekaligus  untuk kepentingan visum, malam itu juga mayat pasutri itu dibawa ke RSU Adam Malik Medan. Sebelumnya polisi sedikit kesulitan mengungkap motif kasus ini, apalagi jenazah Mangapul sudah sempat berpindah tempat dari dapur ke ruang tamu rumah. Bahkan, pakaian Mangapul sudah diganti oleh keluarganya. Selain itu, polisi juga tak menemukan pisau dan alat yang digunakan Mangapul menghabisi nyawa istrinya. Sementara hasil penyelidikan sementara, Diana diduga tewas dibunuh suaminya yang selanjutnya memilih bunuh diri.

Anak korban, Edi saat ditemui di Polsek Sumbul mengaku, sejak resmi menikah, ayah dan ibu tirinya itu memang tak pernah ribut.

Hanya saja, kata pria yang masih lajang itu, beberapa hari sebelum kejadian, ia sempat mendengar keduanya cekcok karena sang ayah cemburu membaca SMS mesra di hape istrinya. “Mungkin bapak cemburu karena mamak tiriku masih sering teleponan dan SMS-an sama lelaki lain. Bapak pernah sekali membaca SMS di hape mamak dari laki-laki itu. Isinya, ada kata sayang dan papi. Mamak manggil papi, sedang lelaki itu manggil mamak dengan sebutan sayang. Padahal bapak itu orangnya polos dan tak ada neko-neko. Yang dia tau hanya ke ladang saja. Mungkin karena itulah, bapak tega melakukan perbuatan itu,” beber Edi dengan deraian air mata. (pan/pmg/deo)

 

 

Bermula dari Kecurigaan Pintu Terkunci

 

  1. Jasad kaku pasutri ini pertama kali ditemukan anak sulung mereka bernama Edi Sinaga (20), Senin sore sekira pukul 16.30 WIB.
  2. Edi yang baru pulang bekerja mendapati pintu rumah terkunci dari dalam. Berkali-kali digedor, tak kunjung ada sahutan dari dalam.
  3. Mengira ayah ibunya ketiduran, Edi memilih menunggu di depan rumah sembari merokok. Sekitar setengah jam kemudian, ia kembali mengetuk pintu, tapi tetap tak ada sahutan dari dalam.
  4. Karena pintu tak kunjung dibuka hingga menjelang malam, Edi yang mulai curiga pun memilih masuk ke dengan cara mendobrak pintu belakang.
  5. Saat pintu yang terbuat dari papan itu terbuka, kedua mata Edi tiba-tiba terbelalak melihat ayahnya sudah tergeletak dengan kondisi mulut berbuih di dapur.
  6. Edi pun memeriksa kamar orangtuanya. Saat membuka pintu, ia kembali tercengang melihat ibunya juga sudah tewas bersimbah darah dengan luka hantaman benda tumpul di jidat dan bekas gorokan di leher.

Sumber: Saksi Mata dan Polisi

Suami yang bunuh diri usai bunuh istri.
Suami yang bunuh diri usai bunuh istri.

SUMUTPOS.CO-Hanya karena cemburu membaca SMS mesra, Mangapul Sinaga (46) tega membunuh istrinya, Diana boru Simbolon (43) hingga tewas. Tragisnya lagi, usai menghabisi nyawa sang istri, Mangapul yang ketakutan memilih bunuh diri dengan cara menenggak racun rumput.

Prahara rumah tangga pasutri berujung maut ini terjadi di rumah mereka di Desa Pangururan, Kec. Sumbul, Kab. Dairi, Senin (4/11) siang.

Info yang dihimpun kru koran ini dari lokasi, jasad kaku pasutri ini pertama kali ditemukan anak sulung mereka bernama Edi Sinaga (20). Sore itu sekira pukul 16.30 WIB, Edi yang baru pulang bekerja mendapati pintu rumah terkunci dari dalam. Berkali-kali digedor, tak kunjung ada sahutan dari dalam. Mengira ayah ibunya ketiduran, Edi memilih menunggu di depan rumah sembari merokok.

Sekitar setengah jam kemudian, ia kembali mengetuk pintu, tapi tetap tak ada sahutan dari dalam. Karena pintu tak kunjung dibuka hingga menjelang malam, Edi yang mulai curiga pun memilih masuk ke dengan cara mendobrak pintu belakang. Saat pintu yang terbuat dari papan itu terbuka, kedua mata Edi tiba-tiba terbelalak melihat ayahnya sudah tergeletak dengan kondisi mulut berbuih di dapur. Melihat ayahnya sudah tak bernyawa, Edi sepontan menjerit minta tolong. Dalam hitungan detik, puluhan warga yang geger langsung memadati kediaman korban.

Dibantu para tetangga, jenazah kaku Mangapul pun dibawa ke ruang tengah. Di saat bersamaan, Edi pun memeriksa kamar orangtuanya. Saat membuka pintu, ia kembali tercengang melihat ibunya juga sudah tewas bersimbah darah dengan luka hantaman benda tumpul di jidat dan bekas sayatan di leher. Karena yakin ada yang tak beres, warga yang turut menyaksikan pemandangan mengerikan itu lantas melarang Edi untuk menyentuh mayat Diana yang belakangan diketahui berstatus ibu tirinya itu sebelum polisi tiba di lokasi.

Tak lama setelah dihubungi, sekira pukul 19.00 WIB, petugas Polsek Sumbul yang tiba langsung melakukan olah TKP. Atas permintaan keluarga sekaligus  untuk kepentingan visum, malam itu juga mayat pasutri itu dibawa ke RSU Adam Malik Medan. Sebelumnya polisi sedikit kesulitan mengungkap motif kasus ini, apalagi jenazah Mangapul sudah sempat berpindah tempat dari dapur ke ruang tamu rumah. Bahkan, pakaian Mangapul sudah diganti oleh keluarganya. Selain itu, polisi juga tak menemukan pisau dan alat yang digunakan Mangapul menghabisi nyawa istrinya. Sementara hasil penyelidikan sementara, Diana diduga tewas dibunuh suaminya yang selanjutnya memilih bunuh diri.

Anak korban, Edi saat ditemui di Polsek Sumbul mengaku, sejak resmi menikah, ayah dan ibu tirinya itu memang tak pernah ribut.

Hanya saja, kata pria yang masih lajang itu, beberapa hari sebelum kejadian, ia sempat mendengar keduanya cekcok karena sang ayah cemburu membaca SMS mesra di hape istrinya. “Mungkin bapak cemburu karena mamak tiriku masih sering teleponan dan SMS-an sama lelaki lain. Bapak pernah sekali membaca SMS di hape mamak dari laki-laki itu. Isinya, ada kata sayang dan papi. Mamak manggil papi, sedang lelaki itu manggil mamak dengan sebutan sayang. Padahal bapak itu orangnya polos dan tak ada neko-neko. Yang dia tau hanya ke ladang saja. Mungkin karena itulah, bapak tega melakukan perbuatan itu,” beber Edi dengan deraian air mata. (pan/pmg/deo)

 

 

Bermula dari Kecurigaan Pintu Terkunci

 

  1. Jasad kaku pasutri ini pertama kali ditemukan anak sulung mereka bernama Edi Sinaga (20), Senin sore sekira pukul 16.30 WIB.
  2. Edi yang baru pulang bekerja mendapati pintu rumah terkunci dari dalam. Berkali-kali digedor, tak kunjung ada sahutan dari dalam.
  3. Mengira ayah ibunya ketiduran, Edi memilih menunggu di depan rumah sembari merokok. Sekitar setengah jam kemudian, ia kembali mengetuk pintu, tapi tetap tak ada sahutan dari dalam.
  4. Karena pintu tak kunjung dibuka hingga menjelang malam, Edi yang mulai curiga pun memilih masuk ke dengan cara mendobrak pintu belakang.
  5. Saat pintu yang terbuat dari papan itu terbuka, kedua mata Edi tiba-tiba terbelalak melihat ayahnya sudah tergeletak dengan kondisi mulut berbuih di dapur.
  6. Edi pun memeriksa kamar orangtuanya. Saat membuka pintu, ia kembali tercengang melihat ibunya juga sudah tewas bersimbah darah dengan luka hantaman benda tumpul di jidat dan bekas gorokan di leher.

Sumber: Saksi Mata dan Polisi

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/