25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Karyawan Leasing Ternyata Sengaja Diracun

Foto: Raja/PM Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).
Foto: Raja/PM
Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Masih ingat Rianto Marihot Silaean (35), warga Jl. Kampung Durian, Medan Timur yang ditemukan tewas di pinggir sawah Komplek PTP IV, Martubung, Medan Deli, Minggu (2/11) sekira pukul 07.00 WIB lalu? Hasil visum di rumah sakit, ternyata pria kemayu itu tewas diracun.

Hal ini diakui Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/11).

“Berdasarkan hasil visum, di dalam tubuh korban terdapat cairan racun yang kita belum tahu jenisnya. Setelah korban lemas keracunan, barulah wajah korban dihantam denga bendah tumpul, dan lehernya dijerat dengan tali. Dugaan kami, hal itu sengaja dilakukan pelaku agar masyarakat mengira korban murni tewas dirampok,” ucap Ronny.

Bukan itu saja, Ronny juga mengaku pembunuhan korban sudah direncanakan oleh pelaku. Lalu kenapa pelaku belum juga ditangkap? Ronny mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan.

“Masih kita selidiki. Kita juga sudah berkordinasi dengan pihak Telkomsel untuk meminta print-out panggilan terakhir keluar dan masuk di hape korban,” tandasnya.

Menanggapi lambannya polisi mengungkap kasus ini menuai kritikan dari Ketua Umum Pusat Study Hukum Dan Pembaharuan Peradilan (Puspa) Muslim Muis SH. Menurut Muslim, banyaknya kasus pembunuhan dan perampokan di wilayah hukum Polsek Medan Labuhan adalah bukti kegagalan kapolseknya.

Karena itu, Muslim meminta Kapoldasu melakukan penyegaran di jajaran hukum polres dan polsek. “Seharusnya polda sudah bisa melakukan penyegaran jabatan, pasalnya dengan pemimpin yang lama tidak berhasil mengungkap kasus buat apa lagi dipertahankan. Masih banyak lagi perwira polisi yang bagus di Poldasu yang bisa kerja dan mampu mengungkap kasus ini. Jadi, dengan adanya penyegaran jabatan, masyarakat semakin percaya dengan kinerja polisi,” ungkap Muslim.

Sekadar mengingatkan, Rianto ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir persawahan Komplek PTP IV Martubung, Jl. Yos Sudarso KM 12,5, Medan Labuhan. Kuat dugaan karyawan Summit Oto Finance itu jadi korban perampokan dan pembunuhan.

Jasad kaku Rianto pertama kali ditemukan warga yang melintas di lokasi. Selain wajahnya dipenuhi luka memar dan membiru akibat hantaman benda tumpul, di leher korban juga ditemukan luka bekas jeratan tali. Saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi hanya menemukan selembar fotocopy KTP di saku kanan celana Rianto. Sedang sepeda motor Honda Vario BK 6306 ACK, hape dan dompet miliknya raib. Untuk keperluan otopsi, pagi itu juga petugas memboyong jenazah korban ke RSUD dr Pirngadi Medan. (mag-1/deo)

Foto: Raja/PM Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).
Foto: Raja/PM
Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Masih ingat Rianto Marihot Silaean (35), warga Jl. Kampung Durian, Medan Timur yang ditemukan tewas di pinggir sawah Komplek PTP IV, Martubung, Medan Deli, Minggu (2/11) sekira pukul 07.00 WIB lalu? Hasil visum di rumah sakit, ternyata pria kemayu itu tewas diracun.

Hal ini diakui Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/11).

“Berdasarkan hasil visum, di dalam tubuh korban terdapat cairan racun yang kita belum tahu jenisnya. Setelah korban lemas keracunan, barulah wajah korban dihantam denga bendah tumpul, dan lehernya dijerat dengan tali. Dugaan kami, hal itu sengaja dilakukan pelaku agar masyarakat mengira korban murni tewas dirampok,” ucap Ronny.

Bukan itu saja, Ronny juga mengaku pembunuhan korban sudah direncanakan oleh pelaku. Lalu kenapa pelaku belum juga ditangkap? Ronny mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan.

“Masih kita selidiki. Kita juga sudah berkordinasi dengan pihak Telkomsel untuk meminta print-out panggilan terakhir keluar dan masuk di hape korban,” tandasnya.

Menanggapi lambannya polisi mengungkap kasus ini menuai kritikan dari Ketua Umum Pusat Study Hukum Dan Pembaharuan Peradilan (Puspa) Muslim Muis SH. Menurut Muslim, banyaknya kasus pembunuhan dan perampokan di wilayah hukum Polsek Medan Labuhan adalah bukti kegagalan kapolseknya.

Karena itu, Muslim meminta Kapoldasu melakukan penyegaran di jajaran hukum polres dan polsek. “Seharusnya polda sudah bisa melakukan penyegaran jabatan, pasalnya dengan pemimpin yang lama tidak berhasil mengungkap kasus buat apa lagi dipertahankan. Masih banyak lagi perwira polisi yang bagus di Poldasu yang bisa kerja dan mampu mengungkap kasus ini. Jadi, dengan adanya penyegaran jabatan, masyarakat semakin percaya dengan kinerja polisi,” ungkap Muslim.

Sekadar mengingatkan, Rianto ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir persawahan Komplek PTP IV Martubung, Jl. Yos Sudarso KM 12,5, Medan Labuhan. Kuat dugaan karyawan Summit Oto Finance itu jadi korban perampokan dan pembunuhan.

Jasad kaku Rianto pertama kali ditemukan warga yang melintas di lokasi. Selain wajahnya dipenuhi luka memar dan membiru akibat hantaman benda tumpul, di leher korban juga ditemukan luka bekas jeratan tali. Saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi hanya menemukan selembar fotocopy KTP di saku kanan celana Rianto. Sedang sepeda motor Honda Vario BK 6306 ACK, hape dan dompet miliknya raib. Untuk keperluan otopsi, pagi itu juga petugas memboyong jenazah korban ke RSUD dr Pirngadi Medan. (mag-1/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/