26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Tak Dikasih Uang Preman, Kernet Ditikam

Kernet korban penikaman. (Fachril/PM)
Kernet korban penikaman. (Fachril/PM)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO  – Aksi premanisme dan pengutipan liar (Pungli) masih marak terjadi, khususnya di kawasan Pelabuhan. Terbukti, mobil box BK 9250 BCF menjadi sasaran pelemparan batu di KIM, Mabar, Medan Deli, Senin (5/12) siang, karena sopirnya tidak memberikan sejumlah uang.

Kebrutalan sekelompok pemuda sebanyak 8 orang itu mengakibatkan seorang kernet mobil box, Suhara Mahardia (26) warga Suraji, Lorong 7, Lau Dendang, Percut Seituan, terkena tikaman obeng.

Kasus premanisme itu telah dilaporkan korban bersama sopirnya, Wira (30) ke Polsek Medan Labuhan.

Siang itu Suhara dan Wira mengantarkan barang kopi di kawasan KIM. Saat bongkar muat barang, mereka didatangi dua pria tak dikenal meminta uang SPSI.

Setelah Wira memberikan uang Rp15 ribu, kedua pria itu pergi. Tak lama, dua pria lain datang juga meminta uang SPSI. Karena sebelumnya sudah diberi, Wira dan Suhara menolak.

Karena tak diberi, pria lain berdatangan hingga seluruhnya berjumlah 8 orang. Preman-preman itu memaksa minta uang. Karena tetap tidak diberi, pelaku mengambil obeng lalu menikam perut, badan, dan lengan Suhara.

Tak tahan dengan kebringasan para pelaku, kedua korban kabur membawa mobil box nya. Melihat itu para pelaku langsung bereaksi dengan melempari mobil box itu.

“Karena tak kami kasih uang, preman-preman itu langsung nikami saya pakai obeng, kami langsung pergi dan dilempar juga sama mereka,” jelas Suhara di kantor polisi.

Kapolsek Medan Labuhan, AKP H Yasir Ahmadi mengatakan, pihaknya akan memproses laporan tersebut. “Laporannya sudah kita terima dan akan segera kita proses,” kata Yasir. (ril/ras)

Kernet korban penikaman. (Fachril/PM)
Kernet korban penikaman. (Fachril/PM)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO  – Aksi premanisme dan pengutipan liar (Pungli) masih marak terjadi, khususnya di kawasan Pelabuhan. Terbukti, mobil box BK 9250 BCF menjadi sasaran pelemparan batu di KIM, Mabar, Medan Deli, Senin (5/12) siang, karena sopirnya tidak memberikan sejumlah uang.

Kebrutalan sekelompok pemuda sebanyak 8 orang itu mengakibatkan seorang kernet mobil box, Suhara Mahardia (26) warga Suraji, Lorong 7, Lau Dendang, Percut Seituan, terkena tikaman obeng.

Kasus premanisme itu telah dilaporkan korban bersama sopirnya, Wira (30) ke Polsek Medan Labuhan.

Siang itu Suhara dan Wira mengantarkan barang kopi di kawasan KIM. Saat bongkar muat barang, mereka didatangi dua pria tak dikenal meminta uang SPSI.

Setelah Wira memberikan uang Rp15 ribu, kedua pria itu pergi. Tak lama, dua pria lain datang juga meminta uang SPSI. Karena sebelumnya sudah diberi, Wira dan Suhara menolak.

Karena tak diberi, pria lain berdatangan hingga seluruhnya berjumlah 8 orang. Preman-preman itu memaksa minta uang. Karena tetap tidak diberi, pelaku mengambil obeng lalu menikam perut, badan, dan lengan Suhara.

Tak tahan dengan kebringasan para pelaku, kedua korban kabur membawa mobil box nya. Melihat itu para pelaku langsung bereaksi dengan melempari mobil box itu.

“Karena tak kami kasih uang, preman-preman itu langsung nikami saya pakai obeng, kami langsung pergi dan dilempar juga sama mereka,” jelas Suhara di kantor polisi.

Kapolsek Medan Labuhan, AKP H Yasir Ahmadi mengatakan, pihaknya akan memproses laporan tersebut. “Laporannya sudah kita terima dan akan segera kita proses,” kata Yasir. (ril/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/