BINJAI, SUMUTPOS.CO – Polisi agaknya lamban menangani kasus Sukmo Ketaren (39), mandor galian yang diculik di depan Makodim Langkat, Kamis (3/1). Pasalnya, salah seorang pelaku dikenali korban. Ia merupakan salah satu ketua organisasi kepemudaan (OKP).
Tim gabungan Unit Reskrim Polsek Binjai Kota dan Satreskrim Polres Binjai yang melakukan pengejaran ke Serapit, Langkat tidak membuahkan hasil. Hingga kini, korban belum pulang kepada keluarganya.
Kuat dugaan, hingga kini korban masih disandera oleh komplotan penculik tersebut. Kapolsek Binjai Kota, Kompol Maruli Jawak membenarkan pihaknya sudah menyelidiki korban hingga ke daerah Serapit. Tujuannya, untuk menyelamatkan korban.
“Masih kita lidik, sedang pendalaman. Pelapor juga sepertinya tidak kooperatif,” dalih Jawak, Minggu (6/1).
Disebut tidak kooperatif, kata Jawak, pelapor yang merupakan istri korban bernama Enita br Meliala (33) belakangan tidak dapat dihubungi melalui telepon selular.
Karenanya, hal ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi tim. Meski demikian, sambung Jawak, pihaknya sudah mendatangi rumah korban. Tujuannya untuk menemui pelapor. Pun demikian, pelapor tidak dapat ditemui.
Langkah ini diambil polisi untuk menguatkan informasi terkait motif dugaan penculikan tersebut. “Tim sudah datang ke rumah pelapor sesuai alamat yang diberikan. Tapi ternyata tidak di tempat. Kita masih upayakan harus ketemu dahulu korbannya, baru pengejaran pelaku. Sabar dulu ya tinggal menunggu waktu saja ini apa sebab dan motif peristiwanya,” ujar Jawak.
“Bersabar dulu ya, tim kita masih berupaya bekerja keras di lapangan. Perkembangan selanjutnya segera kami informasikan,” tandas Jawak.
Sebelumnya, komplotan Orang Tak Dikenal (OTK) yang mengendarai dua mobil Toyota Avanza menculik korban di depan anak dan istrinya, Enita br Meliala.
Peristiwa terjadi di Halte Bus Lapangan Merdeka, Jalan Sudirman, Binjai Kota. Persis di depan Markas Komando Distrik Militer 0203/Langkat, Kamis (3/1). Kuat dugaan, penculikan dipicu motif utang piutang.(ted/ala)