29 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Polisi Kantongi Indentitas Pelaku, tapi Belum Ditangkap

Perkosaan-Ilustrasi
Percabulan-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus penculikan dan pencabulan yang menimpa Kembang (6), sudah mulai menemui titik terang. Polisi mengaku telah mengantongi identitas pria yang semula hanya berniat mencuri di kediaman orangtua korban, di Jl. Metrologi, Gang PWI, Lau dendang, Kec. Percut Sei Tuan itu.

Hal ini diakui Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Zulkifli Harahap saat ditemui kru koran ini, Minggu (6/4) siang. Lalu kenapa pelaku tak langsung ditangkap? Zulkifli berdalih masih menunggu hasil visum.

“Pelaku sudah kita ketahui identitasnya, namun kita masih menunggu hasil visum guna mengetahui kebenaran laporan tersebut. Akan segera kita proses,” tandansya seraya menolak membeber indentitas pelaku.

Sementara itu, orangtua korban, Libas Surizal (38) dan Fitriani (35) masih dihantui rasa bersalah. Mereka merasa tak mampu melindungan Kembang. Selain itu, pasutri ini juga takut kejadian tersebut akan mempengaruhi mental korban yang sejak kejadian itu mendadak berubah jadi pendiam dan pemurung.

“Sejak kejadian itu sikapnya berubah jadi pendiam. Dia (Kembang-red) juga lebih sering murung. Saat bermain dengan kawan se-umurannya pun dia diam saja. Padahal, bisanya dia anak periang,” lirih Fitriani. Tak ingin kelak anak bungsunya itu mengalami trauma berat, beragam upaya pun sudah dilakukan pasutri itu untuk mengembalikan keceriaan Kembang, termasuk melebihkan perhatian dan membelikannya mainan.

Dikisahkan Fitriani, peristiwa memilukan itu terkuak saat Kembang mengeluh sakit dibagian sensitifnya. Setelah dicek, ternyata kemaluan korban sudah berdarah. Sadar ada yang tak beres, sembari menangis Fitriani pun membuka pakaian yang dikenakan Kembang.

“Di situ tau aku kalau kemaluannya berdarah, mau pingsan aku. Anak sekecil itu harus mengalami hal seperti itu. Kasihanlah, apalagi aku mamaknya, yang melahirkan dia,” kenang Fitriani dengan mata berkaca-kaca.

Bahkan sangkin syoknya, ia sempat merendam (cuci) celana dalam Kembang yang dipenuhi bercak darah. “Ya kubuka, sempat kurendam celana itu. Karena syok aku melihatnya. Tapi untung diingatkan bapaknya, karena itu barang bukti rupanya. Langsunglah kuangkat lagi, dan masih ada memang bercaknya,” terang ibu 3 anak itu.

Dengan dibungkus plastik, pakaian itu mereka bawa ke kantor polisi sebagai bukti. “Sudah kami kasih tunjuk juga ke polisi barang bukti itu. Dan kami juga sudah laporkan pelaku itu, dan sudah tau polisi,” tandasnya.

Sementara itu, untuk menangkap pelaku, Libas Surizal juga mengaku telah meminta bantuan orang pintar untuk mengungkap maling yang masuk ke rumahnya. “Jasa orang pintar pun kita pakailah, harapannya supaya bisa membantu mengungkap pelaku. Apalagi pelaaku katanya masih disekitar-sekitar sini,” kata pria yang bekerja di pabrik meubel itu. Pasutri itu hanya berharap polisi segera menangkap dan menghukum pelaku sesuai dengan perbuatannya.

Sekedar mengingatkan, kasus ini terjadi Kamis (4/4) dini hari lalu, saat pelaku masuk ke dalam rumah korban. Pelaku mengincar harta, dipergoki si bocah. Namun bukannya kabur, pelaku malah menculik korban yang saat itu tidur bersama orangtuanya. Di lokasi sepi, korban pun dicabuli pelaku. Setelah itu, korban dikembalikan ke rumahnya. (wel/deo)

Perkosaan-Ilustrasi
Percabulan-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus penculikan dan pencabulan yang menimpa Kembang (6), sudah mulai menemui titik terang. Polisi mengaku telah mengantongi identitas pria yang semula hanya berniat mencuri di kediaman orangtua korban, di Jl. Metrologi, Gang PWI, Lau dendang, Kec. Percut Sei Tuan itu.

Hal ini diakui Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Zulkifli Harahap saat ditemui kru koran ini, Minggu (6/4) siang. Lalu kenapa pelaku tak langsung ditangkap? Zulkifli berdalih masih menunggu hasil visum.

“Pelaku sudah kita ketahui identitasnya, namun kita masih menunggu hasil visum guna mengetahui kebenaran laporan tersebut. Akan segera kita proses,” tandansya seraya menolak membeber indentitas pelaku.

Sementara itu, orangtua korban, Libas Surizal (38) dan Fitriani (35) masih dihantui rasa bersalah. Mereka merasa tak mampu melindungan Kembang. Selain itu, pasutri ini juga takut kejadian tersebut akan mempengaruhi mental korban yang sejak kejadian itu mendadak berubah jadi pendiam dan pemurung.

“Sejak kejadian itu sikapnya berubah jadi pendiam. Dia (Kembang-red) juga lebih sering murung. Saat bermain dengan kawan se-umurannya pun dia diam saja. Padahal, bisanya dia anak periang,” lirih Fitriani. Tak ingin kelak anak bungsunya itu mengalami trauma berat, beragam upaya pun sudah dilakukan pasutri itu untuk mengembalikan keceriaan Kembang, termasuk melebihkan perhatian dan membelikannya mainan.

Dikisahkan Fitriani, peristiwa memilukan itu terkuak saat Kembang mengeluh sakit dibagian sensitifnya. Setelah dicek, ternyata kemaluan korban sudah berdarah. Sadar ada yang tak beres, sembari menangis Fitriani pun membuka pakaian yang dikenakan Kembang.

“Di situ tau aku kalau kemaluannya berdarah, mau pingsan aku. Anak sekecil itu harus mengalami hal seperti itu. Kasihanlah, apalagi aku mamaknya, yang melahirkan dia,” kenang Fitriani dengan mata berkaca-kaca.

Bahkan sangkin syoknya, ia sempat merendam (cuci) celana dalam Kembang yang dipenuhi bercak darah. “Ya kubuka, sempat kurendam celana itu. Karena syok aku melihatnya. Tapi untung diingatkan bapaknya, karena itu barang bukti rupanya. Langsunglah kuangkat lagi, dan masih ada memang bercaknya,” terang ibu 3 anak itu.

Dengan dibungkus plastik, pakaian itu mereka bawa ke kantor polisi sebagai bukti. “Sudah kami kasih tunjuk juga ke polisi barang bukti itu. Dan kami juga sudah laporkan pelaku itu, dan sudah tau polisi,” tandasnya.

Sementara itu, untuk menangkap pelaku, Libas Surizal juga mengaku telah meminta bantuan orang pintar untuk mengungkap maling yang masuk ke rumahnya. “Jasa orang pintar pun kita pakailah, harapannya supaya bisa membantu mengungkap pelaku. Apalagi pelaaku katanya masih disekitar-sekitar sini,” kata pria yang bekerja di pabrik meubel itu. Pasutri itu hanya berharap polisi segera menangkap dan menghukum pelaku sesuai dengan perbuatannya.

Sekedar mengingatkan, kasus ini terjadi Kamis (4/4) dini hari lalu, saat pelaku masuk ke dalam rumah korban. Pelaku mengincar harta, dipergoki si bocah. Namun bukannya kabur, pelaku malah menculik korban yang saat itu tidur bersama orangtuanya. Di lokasi sepi, korban pun dicabuli pelaku. Setelah itu, korban dikembalikan ke rumahnya. (wel/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/