SUMUTPOS.CO – Merasa belum siap menikah, Tongat (30) jadi semaunya sendiri. Ia tidak mau bekerja dan menggantungkan diri terhadap istri, orang tua dan mertuanya.
Mulanya, sang istri sebut Butet (29), bersabar. Akan tetapi, ia akhirnya memilih minggat dari rumah, sampai akhirnya Tongat mengajukan talak cerai, Selasa (4/4).
Butet sebenarnya enggak pernah mau bercerai dengan Tongat. Meskipun selama dua tahun berumah tangga, si suami tidak pernah mau bertanggung jawab pada diri sendiri maupun istrinya.
Tongat seakan balas dendam dengan Butet karena dipaksa orang tua menikah sebelum mapan. ”Saya sebenarnya juga enggak mau nikah dulu. Ya emang sih umur waktu itu sudah di atas 25 tahun, ya gimana lagi papa mamaku ngebet. Mertua apalagi tiap hari ke rumah untuk menanyakan tanggal pernikahan kami,” kata Butet di sela-sela sidang gugatan cerainya. Waktu itu, Butet bekerja sebagai teller di salah satu operator komunikasi ternama di Indonesia.
Wajahnya yang elok serta tubuh tinggi semampai membuat ia dengan mudah kerja di mana pun. Pengalamannya sebagai SPG (sales promotion girl) juga seringkali dijadikan modal untuk mendapatkan job sampingan selain pekerjaan utamanya.
”Alhamdulillah bisa dapat Rp7 juta ke atas, tapi enggak pernah ada hasilnya karena suami minta uang terus ke saya,” katanya berusaha sabar.
Sebenarnya dia juga cinta dengan Tongat. Terlebih, mereka adalah teman sejak SMP. Keduanya baru memadu kasih ketika berjumpa lagi waktu reuni SMA.
Di situ cinta mulai bersemi. ”Waktu SMP-SMA enggak kenal. Dia punya geng sendiri, saya juga punya geng sendiri. Kalau nama sih pasti tahu tapi enggak akrab karena tidak pernah sekelas,” kata Butet.
Pada tahun 2014 lalu, mereka resmi menikah. Karena tidak punya modal nikah, pernikahan digelar sederhana di rumah Butet.